Part 3 - Save

602 34 0
                                    

Rahina's POV

Sekitar lima menit berlari, keringat mulai bercucuran. Kaki ku juga terasa sangat pegal dan sakit. Tiba - tiba...

Ku mulai mencoba membuka mataku. Yang terlihat hanya ruangan putih. Apa aku sudah ada di surga. Alay. Ku mengedarkan pandanganku ke sekeliling ruangan. Ternyata aku ada di UKS, karena Aubrey ada disebelahku. Tapi kenapa aku bisa berada disini.

Flashback on

Dengan hati - hati aku keluar dari UKS dan berjalan menuju ke kelasku. Di perjalanan banyak guru yang lewat, tapi aku hanya senyum dan menunduk, tidak seperti kakak kelas yang berhenti dan mencium tangan mereka. Malu. Rasa yang kurasakan ketika berada di tempat yang ramai. Karena berjalan sambil menunduk aku tak sengaja menabrak seorang gadis yang memakai alamamater army khas SMA Widya Nala. Aku menabraknya membuat minuman yang dibawanya menumpahi seragam dan almamaternya.

Gadis itu pun langsung marah kepadaku, aku hanya bisa diam dan menunduk.

" Eh, lo punya mata gak sih? Kalo jalan itu matanya yang dipake, bego! " bentaknya kepadaku.

" Mmm-maaf kak " jawabku dengan sangat sangat pelan.

" Eh kalo ada orang ngomong itu ditatap dong! " teriaknya kepadaku.

Aku pun menangis terisak - isak. Semua orang menatapku dengan tatapan tajam. Layaknya aku adalah penjahat yang paling jahat dimuka bumi ini.

" Karena lo udah ngotorin baju juga alamamater gue. Gue punya hukuman buat lo " katanya.

Ia pun segera menyeretku menuju lapangan bola basket. Disana banyak anak basket yang tengah berkumpul, mereka baru saja selesai berlatih.

" Sekarang lo lari keliling lapangan ini selama 20 menit, kalo lo berhenti lo ulang dari awal " katanya dengan nada yang sangat keras, mungkin semua orang yang ada disini bisa mendengarnya.

" Cepet! Ayo! " teriaknya.

Aku mengangguk dan segera berlari seperti yang ia perintahkan.

Flashback off

Aku baru ingat aku pingsan setelah dihukum oleh kakak kelas itu, untuk berlari mengelilingi lapangan basket selama 20 menit, tapi belum sampai 20 menit, hanya sekitar lima menit aku sudah pingsan.

Hanya satu pertanyaan dalam benakku siapa yang menggendongku ke UKS. Apakah dia? atau orang lain? Kalau dia aku harus segera mengucapkan terimakasih.

Tiba - tiba seorang cowok dengan jersey basket masuk ke ruangku. Iya dia. Cowok dengan manik mata yang indah. Dengan rahang yang tegas tang menghiasi wajahnya.

" Lo gak apa - apa kan ? " tanyanya dengan dingin.

Aku hanya menggelengkan kepala. Aku masih terkagum dengan wajah tampan itu. Wajah yang dingin, tegas namun sangat hangat untuk dipandang.

Setelah mendapatkan jawaban dia pergi meninggalkanku. Dia pergi tanpa ada suara, aku pun sampai tak menyadarinya.

Zoya yang mengetahui bahwa aku dan Aubrey berada di UKS, segera meluncur ke UKS, untuk melihat kami.

" Ra lo gapapa, Brey lo juga gapapa kan? " tanyanya

" Nggak, kita gapapa kok " jawab Aubrey.

" Huuu.... untunglah. Eh, Ra lo jadi trending topic tau gak sih di sekolah, lo jadi salah satu siswa yang udah buat kak Marva marah dan kesel di hari pertama MOS, hebat banget tau gak sih " kata Zoya.

" Apa masa sih, Zo? Wah, seru dong! Kamu jadi terkenal satu sekolah nanti, Ra " kata Aubrey malah mendukung pendapat Zoya.

Aku pun langsung membulatkan mata. Andai mereka merasakan ada diposisi ku, pasti mereka akan sangat malu.

Shy Girl And Cold BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang