Kalau pada bagian ini kurang seru,
mohon maaf ya🙏🙏🙏🙏🙏, karena tadi aku udah nulis bagian ini, tapi ga kesimpan. Tapi kalau ini kurang seru mohon maaf.♌♌♌
Beberapa hari kemudian kami belajar seperti biasa, belajar tanpa kebebasan, dengan kepala yang pusing karna menjawab soal2 dari guru kami. Yang menarik dari kelasku adalah mengerjakan pr (pekerjaan rumah) tidaklah di rumah namun, di sekolah, biasanya mereka mengerjakan pr sebelum bel masuk sekolah berbunyi atau saat pelajaran berlangsung.
Hari ini, jadwal pelajaranku adalah olahraga, biasanya kami olahraga di lapangan yang biasanya di gunakan untuk ekskul basket dan futsal. Materi olahraga pada hari ini kebetulan adalah materi bola besar yaitu basket. Kami di beri 7 bola dari pak guru 3 untuk cowok dan 4 untuk cewek, namun hari ini bukan kelas kami saja yang olahraga menggunakan lapangan, namun kelas 10.8 juga menggunakan lapangan.
Taman2 kelasku yang lain memainkan bola basket secara berkelompok, tapi aku hanya memainkan bola sendiri.
Lalu adik kelasku bernama Aqel kelas 10.8 menghampiriku. "Kak, pinjam bola, nanti aku balekkin" minta Aqel padaku. "Balekkin nanti ya" jawabku tegas padanya lalu memberikan bola. Aqel dtg tidak sendiri, dia bersama 1 tmnnya yg sejak tadi berjalan menghampiriku dengan senyuman manis dibibirnya.Aqel, namanya M. Yarsei Aqel. Aku mengenalnya saat hari Anak Nasional, saat itu guru bagian kesiswaan sedang mencari perwakilan dari sekolahku untuk mengikuti acara tersebut, kebetulan saja aku ada di sana, lalu aku mengikuti acara tersebut. Acaranya di laksanakan di kediaman gurbenur.
Lalu saat hari H nya, kami di minta untuk berkumpul di depan pagar kediaman gurbenur tersebut, untuk mengambil pakaian yang di berikan dari pihak panitia. Di situlah aku mengenal Aqel dan Rizki, awalnya aku lebih dekat dengan Aqel, lama kelamaan aku mulai dekat dengan Rizki.♌♌♌
Setelah pelajaran berakhir, bapak menyuruh ketua dan wakil ketua kelas untuk mengumpulkan bola, kebetulan aku adalah wakil ketua kelasku saat itu.
"Woi!, kumpulkan bola, total bola yang keluar 7, yang dibalikin harus 7!" ucapku sambil berteriak.
Setelah bola terkumpul aku menghitung jumlah bola, " loh, kok cuma ada 6?" Ucapku sambil bingung, "woi!, kumpulkan lah bola weee, 1 lagi mana?" Teriak dari ketua kelasku.
"Ha, mana bola 1 lagi niiii!" Ucapku dengan begitu kesal, "kemana bola 1 lagiii!" Kata ketua kelasku dari pinggir lapangan. "Dak da lagi yang megang bola" kataku kepada ketua kelas, "tu, bola 1 lagi kemana?" Tanyanya padaku. "Aku gak tau, kalau pun aku tau ga perlu aku teriak2 ga jelas" ucpaku.Lalu kami memasuki ruang guru olahraga kami. "Pak, bolanya cuma ada 6 pak" kataku kepada guru olahraga, "kemana 1 lagi?" Tanyanya padaku dan ketua kelas, "ga tau pak, tadi ada 7 tapi sekarang cuma 6 pak" jawabku setengah kesal. "Gimana pula bisa tiba2 hilang, kalau ga di hilangkan?" Bapak kembali bertanya, "tadi ank kls 10 juga main pak" jawab ketua kelasku. "Kenapa ank2 tu bisa ngambil bola, bapak tidak ada ngasih bola!" Jawab bapak mulai kesal. "Ga ga tau juga pak, tadi kalo ga salah Fauzan yang ngasih" jawabku agar tidak kena marah. "Bapak ga mau tau pokoknya bola harus balik, kalian cari bola tu sampai ketemu!" Pinta bapak agak sedikit kesal. "Ya pak" jawab kami singkat, kami pun kembali ke kelas.
Setibanya dikls...
"wee, bola hilang 1, bapak suruh cari!" Kata ketua kelasku di depan kelas. "Ganti baju kalian dulu baru cari bola tu!" Tambahnya.
Setelah berganti baju kami pun mengelilingi sekolah mencari bola yang hilang di sekolah yang luasnya +- 2H. Setelah hampir setengah jam kami mengelilingi sekolah kami menghentikan kegiatan mencari itu karna hasilnya nihil. Lalu kami kembali ke dalam kelas.
Dikelas...
"We gak ketemuu!, gimanaaaa?" Tanyaku sedikit berteriak, "heeee, gimana niii"kata ketua kelasku. Lalu aku dan ketua kelas menuju keruangan pak guru olahraga.
"Pak, bola ga ketemu pak, gimana jadinya pak?" Tanya kami pada pak guru. "Heh, kalian ini" kata bapak itu kecewa, " kok bisa hilang bola tu?" Tanya bapak dengan pasrah. "Tadi ank kls 10 mainin pakkk" jawab ku kesal, "yang ngasi bola ke ank kls 10 siapa?" Tanya bapak sedikit penasaran, "tadi Fauzan yang main sama ank kls 10 pak" jawabku menuduh. "Panggil Fauzan kesini sudah berani dia ngasih bola ke ank kls 10 sesukanya, padahal bukan materi ank kls 10!" Nada bapak sedikit membentak.Lalu aku pergi kekelas untuk kembali memanggil Fauzan, "jan di panggil bapak" kataku lemas. "Ngapa?" Tanyanya dengan muka kebingungan. "Ikut aja lahh" mintaku agar ia bergegas.
Heheheheh. Maaf gantung ya wkwkwkwk sambungannya di next part ya see you 😘😘💕💕.
Komentar dan saran masih di terima yaaa. Jadi kalau ada yang ga pas atau aneh silahkan komen. Dan kalau sub judulnya ga nyambung sama isi partnya bilangin yaa.

KAMU SEDANG MEMBACA
Love Is Pending
Fiksi RemajaCerita tentang kisah cinta anak remaja yang di awali dengan pertemuan yang tidak di sengaja, dan berlanjut menjadi hubungan, dan hubungan itu kandas di tengah jalan karena kesalah pahaman yang berujung perkelahian antara pasangan tersebut. Namun t...