302 34 17
                                    


Sujeong benar-benar tidak bisa menahan perasaan senangnya, ketika siang itu Yugyeom mengajaknya jalan-jalan dan makan siang di luar karena kedua orang tuanya tidak ada di rumah.

Ini bukan weekend, dan belum memasuki jam makan siang. Jadilah kawasan pertokoan di sekitarnya tidak terlalu ramai. Membuat Sujeong puas karena bisa memilih barang yang ingin dia beli tanpa perlu berdesak-desakan.

Yugyeom yang menemaninya hanya pasrah ia seret dari satu toko ke toko lainnya. Ia hanya diam memperhatikan dan sekali-kali memberi komentar.

"Aku laper, ayo makan dulu." Ujar Yugyeom yang tengah duduk di sebuah kursi yang disediakan di toko sepatu. Yang diajak bicara masih asik mencoba berbagi macam sepatu yang ia inginkan.

"Sebentar, mending aku beli flatshoes yang hitam atau wages yang coral pink?" Tanya Sujeong seraya menunjukan sepasang sepatu flatshoes dan wages di depan wajah Yugyeom.

"Beli aja dua-duanya,"

"Kalo beli dua mahal, Yugi. Cukup beli satu dulu."

"Oh, sini." Yugyeom merebut paksa kedua benda itu dari tangan Sujeong. Membawanya ke bagian kasir, dan langsung membayar keduanya begitu saja.

Sujeong mengerjap-ngerjapkan matanya kaget, bahkan ia belum sempat berbicara apapun.

"Kenapa kamu bayarin?!"

"Kamu mau dua-duanya kan? Ya aku beliin dua-duanya." Yugyeom meraih tangan kanan Sujeong, menggenggamnya erat. "Ayo cepetan, cacing alaska di perutku udah ngamuk minta dikasih makan."

Sujeong hanya diam mengikuti Pemuda itu. Ia menghela nafas lemah. Sumpah, Yugyeom itu benar-benar boyfriend materials.

Kalau bukan sepupunya sendiri, Sujeong rela deh ngejar-ngejar Yugyeom. Tapi sayanganya status mereka menghalangi segalanya.

Yugyeom sendiri tidak merasa keberatan mengeluarkan uang untuk membelikan jajanan atau barang-barang yang Sujeong mau. Gadis itu memang makannya banyak dan maniak pada benda-benda lucu. Tapi dia tidak pernah membeli di tempat elit, bahkan tadi hanyalah toko sepatu sederhana.

Apapun akan Yugyeom lakukan deh, asal gadisnya bahagia.

Keduanya pun hanya terdiam, menikmati jalan-jalan siangnya. Bahkan Sujeong terus bungkam ketika mereka berdua telah memasuki salah satu kedai seafood. Yugyeom bilang dia sedang ingin makan makanan laut.

"Kok diem aja?" Yugyeom menatap heran gadis yang duduk di sebrang mejanya. Kini mereka duduk berhadap-hadapan.

Sujeong menggeleng pelan, "ga kok. Aku bingung aja."

Yugyeom menyerngitkan dahinya, "bingung kenapa?"

"Gapapa."

"Astaga Ryu sujeong, kalo aku buat salah bilang aja." Ucap Yugyeom seraya menggenggam erat kedua tangan Gadis itu. Ia benar-benar takut jika mood Sujeong menjadi jelek karena dirinya atau ia berbuat salah tanpa disadari.

Sujeong terkekeh pelan, "kenapa kamu? Takut aku marah?"

Yugyeom mengangguk pelan, lalu meraih tangan kanan Sujeong. Menciumi punggung tangannya berkali-kali. Membuat beberapa pengunjung disana menatap iri, betapa mesranya kedua anak muda ini.

Andai jika mereka tahu ini bukan sepasang kekasih, tapi sepasang sepupu.

Brother ComplexTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang