1. Menikah

7K 449 55
                                    

Bae Joohyun menghela napasnya di depan kaca. Ia mematut diri di kaca, melihat gaun putih yang membalut dirinya. Gaun putih yang tentu saja dipilihnya dengan bantuan Ayahnya dengan menggunakan katalog. Namun dapat dilihat dari tangkai bunga yang di genggamnya, yang terlihat hampir tak berbentuk karena terus dia remas, bahwa dia sesungguhnya tidak ingin melakukan ini. Dia tidak mau menikah. Itu maksudnya. Baik dengan Kim Seokjin, atau dengan siapapun dia tidak mau.

Namun karena ayahnya yang terkena kanker Paru-paru, semenjak dia masuk kerja, dia terpaksa menikah. Impian ayahnya adalah melihat anak perempuan satu-satunya menikah di Altar sebelum akhirnya meninggalkan dunia.

Dokter bilang waktu ayahnya tinggal sedikit, sehingga Joohyun segera menyegerakan.

Kim Seokjin.

Orang yang akan menjadi pendamping hidupnya kelak, merupakan orang yang ada di list terakhir yang akan dipilih Joohyun.

Oke lah, Seokjin memang rajin bekerja, disiplin. Hanya saja, sikap narsisticnya ini membuat Joohyun menghela napas.

Pernahkah kalian mendengar laki-laki berkaca dan bilang

"Lihat makhluk paling sempurna itu. Dasi biru navy dengan corak garis, rambut yang di wax rapi, kemeja yang tidak lusuh, lihat mahluk sempurna itu Nona Bae."

Dan semua itu hanya untuk membicarakan dirinya sendiri.

Atau saat melihat bunga-bunga yang berdatangan karena perusahaan sedang berulang tahun.

"Nona Bae, dibandingkan bunga-bunga itu, bukankah lebih indah aku?"

Sebagai pekerja dari divisi Humas, Joohyun dan Seokjin memang bekerja bersama. Joohyun setahun lebih tua dari Seokjin.

Seokjin semenjak masuk kantor ini memang lebih suka menggodanya.

"Tahu tidak kalau misal kita menjadi pasangan, anak kita pasti akan luar biasa. Menikahlah denganku nona Bae."

Perkataan itu sering di dengar Joohyun. Awalnya dikira bercanda, sampai akhirnya Joohyun diberi cincin oleh Seokjin.

"Berjaga-jaga." begitu katanya. Disana Joohyun tahu bahwa Seokjin selama ini tidak main-main.

Disisi lain, Ayahnya sudah semakin lemah, jadi mau tidak mau Joohyun menerima lamaran tersebut

Tenang saja.
Seokjin tahu. Tahu bahwa Joohyun menerimanya karena ayahnya. Seokjin tahu kalau Joohyun tidak menyukainya. Seokjin tahu ada udang dibalik batu, karena Joohyun menceritakan semuanya, mengajaknya bertemu dengan ayahnya, dan Seokjin menyanggupi.

"Its ok. Cinta bisa datang pelan-pelan. Kalau kamu masih tidak suka denganku, kita bisa cerai. Kebahagiaanmu yang lebih penting." begitu ucap Seokjin setelah pulang dari rumah sakit.

Beberapa hari setelahnya, Joohyun bertemu orang tua Seokjin yang ternyata adalah pemilik perusahaan. Betapa kagetnya Joohyun saat tahu bahwa Seokjin masih dalam masa u belajar dari bawah, sebelum akhirnya bisa menjadi pemimpin perusahaan yang baik. Bahkan adik Seokjin pun begitu. Dilatih menjadi pekerja di Hotel Hyatt sebelum bisa mewarisi hotelnya.

Dilema.
Joohyun sebenarnya tidak mau. Chaebol tidak cocok dengan gaya kehidupannya. Namun sekali lagi, ayahnya yang membuatnya harus mengiyakan.

Dan disinilah dia sekarang. Dengan gaun putihnya, berjalan menuju altar bersama Ayahnya yang menguatkan diri untuk mengantarkan anak perempuan satu-satunya.

***

Tidak ada bulan madu, karena Ayah Joohyun, setelah ucapan resmi menjadi suami istri ayah Joohyun tiba-tiba pingsan dan belum sadarkan diri hingga sekarang.

Their Story ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang