3. First Monthsary

2.6K 408 52
                                    

Ini hari ke 27 pernikahan, dihitung oleh Seokjin tentunya. Hubungan mereka sudah tidak awkward lagi,  tapi mereka jadinya membuat jadwal mandi.  Supaya tidak terjadi kejadian seperti hari itu lagi.

Tapi lupakan itu,  tiga hari lagi,  tepatnya hari sabtu,  merupakan sebulan pernikahan mereka.  Jadi Seokjin sudah menyiapkan apa yang akan dilakukan dihari sabtu nanti. dia sudah membooking restoran,  lalu membeli tiket menonton film,  lalu tiket ke taman bermain.  Lagipula mereka belum pernah kencan yang sebenarnya.  Mereka berdua lebih suka menghabiskan waktu di rumah.  Membereskan rumah,  menonton Netflix, mengobrol kemudian tidur di kamar masing-masing. 

"Oh iya,  sabtu nanti aku ada MT seokjin ssi."

Seokjin mengerjabkan mata.  "Apa?" berarti rencananya gagal?

"MT.  Di gangneung."

"Ti--tidak bisa tidak pergi ya?"

Joohyun menggeleng,  "aku anak baru. Mana bisa tidak pergi? Hanya sehari.  Besoknya sudah pulang."

Seokjin berusaha tersenyum.  "Ya,  hati-hati."

***

Taehyung sebagai adik yang baik hati tertawa di atas kesialan kakak laki-lakinya "Kasihannya.  Lalu bagaimana tiket-tiket itu?"

"Aku pergi bersamamu saja.  Daripada kamu di rumah,  lebih baik kamu menemaniku makan enak,  bermain dan menonton film di bioskop."

Taehyung dengan kuat menggelengkan kepalanya.  "Enak saja,  aku juga punya jadwal quality time.  Tidur.  Aku kurang tidur.  Jual saja kembali tiketnya."

"Kenapa juga Joohyun itu tidak peka kalau sabtu besok monthsary?" Seokjin menggerutu. 

Kakak beradik Kim ini sedang berada di rumah makan yang berada di tengah-tengah kantor Seokjin dan juga Hotel Hyatt, mendengarkan Seokjin berceloteh dengan kesal.

"Hyung,  dari awal dia kan tidak menganggap serius pernikahan ini."

Dan semenjak mendengar kata-kata Taehyung, Seokjin hanya bisa bermuram durja.

***

Joohyun tahu ada yang beda dari Seokjin. Biasanya saat menjemput Joohyun dari kantor, Seokjin akan langsung bertanya. Bagaimana di kantor? tetapi hari ini tidak. Dia fokus menyetir.  Membawa mereka pulang ke rumah.  Bukannya pergi makan malam seperti biasa. 

Seokjin juga saat masuk rumah, tidak mengucap apa-apa dan langsung masuk kamarnya.  Ada yang tidak beres,  tapi dia tidak tahu apa yang tidak beres. 

Joohyun meletakkan barang-barangnya di kamar,  sebelum keluar dan membuat makanan ringkas untuk di makan malam ini.  Sekedar bokkeumbbap (nasi goreng) dan telur Sunnyside (telur mata sapi), dia meletakkan isinya ke dua mangkok dan dua piring,  sebelum mengetuk pintu Seokjin. 

"Seokjin ssi,  aku membuatkanmu bokkeumbbap." panggil Joohyun dari depan pintu. 

"Aku tidak lapar. " jawab Seokjin samar. 

Joohyun menghela napas,  dan berjalan ke ruang makan. Duduk di kursi dan mulai memakan makanannya satu suap,  dua suap.  Namun disela makannya,  dia berpikir apa yang membuat Seokjin seperti hari ini?  Dia ulur waktu hingga tadi pagi,  dan ingatannya mundur ke saat dia meminta ijin pergi MT.  Masa dia tidak diijinkan pergi MT?  Tapi ini kan kerja kantor?

Tidak mungkin Seokjin melarangnya bekerja. 

Joohyun tanpa sadar berdiri dari tempat duduknya,  berjalan ke depan pintu kamar Seokjin.  Namun pintu itu terbuka sebelum Joohyun mengetuk pintu. 

Their Story ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang