4. First Date

2.5K 387 39
                                    

Setelah kemarin tiup lilin,  dan Joohyun pergi MT,  rencana awal kan memang pergi kencan merayakan monthsary,  tapi mengingat Joohyun masih capek,  Seokjin merubahnya menjadi minggu depannya lagi.  Mengingat bahwa mereka tinggal di rumah bersama memang setelah seminggu setelah pernikahan,  jadi anggap saja date kali ini sekalian merayakan hari di mana mereka bertemu di rumah Joohyun pertama kali,  dan membuat kesepakatan untuk tinggal bersama. 

Tidak lagi Seokjin membuat kejutan-kejutan kalau endingnya nanti tidak jadi.  Lebih baik langsung lugas ke Joohyun,  sehingga tidak perlu sakit hati di belakang.  Begitu kata Joohyun padanya. 

"Jadi hari ini mau ke mana?" tanya Joohyun sambil menggunakan seatbeltnya. 

"Yang sederhana saja,  menonton,  makan,  belanja bulanan,  lalu pulang. "

Joohyun menganggukkan kepalanya.  "Tidak ada bedanya ya."

Dan seokjin tertegun.  "Maksudnya?"

"Hal itu bisa kita lakukan di rumah, menonton di Netflix,  makan di rumah,  ah kecuali belanja bulanan."

Seokjin mengerjabkan matanya,  omongn Joohyun memang ada benarnya.  Ini terlalu biasa. 

"A--apa ada yang Joohyun ssi inginkan?"

"Tidak ada sih,  ya hanya saja aku pikir ini akan berbeda dari biasanya karena ini first date dan merayakan monthsary kan?"

Seokjin menganggukkan kepalanya horor.  Joohyun ssi benar.  Namun kemudian terdengar tawa Joohyun. 

"Seokjin ssi, aku hanya bercanda.  Kenapa mukanya tegang sekali seperti mau ke kamar mandi?  Santai saja.  Aku hanya bercanda.  Ayo berangkat.  Nanti kita ketinggalan filmnya."

***

Tidak dipungkiri Seokjin kalau selama menonton film hanya dua yang dipikirkan Seokjin.  1. Date ini terlalu biasa.  2. ADA JOOHYUN DI SEBELAHNYA.  Iya pake capslock karena Seokjin berteriak juga dalam hatinya.  Apakah ini nanti akan seperti di drama-drama yang dia tonton?  Tangan bersentuhan saat mengambil popcorn?  Tidak mungkin kan hidupnya akan seperti di film gangnam beauty? Yang  mirae mengambil popcorn menggunakan sedotan?  tadi Joohyun tidak mengambil sedotan lebih kan?  Jadi Seokjin melirik dan melihat tangan Joohyun.  Oke.  Kosong tangannya.  Its ok.  Kemungkinan berpegangan tangan ada,  maksudnya bersentuhan tangan ada. 

Tawa Joohyun juga menganggu hidupnya, maksudnya menganggu konsentrasinya. Dibanding menonton film, dia lebih ingin melihat wajah Joohyun saja. Duh, dasar bucin. Setiap hari padahal sudah melihat masih saja di bioskop ingin lihat lagi.  Self control Kim Seokjin. 

Saat film selesai,  dan Joohyun berkomentar mengenai filmnya,  Seokjin hanya bisa menyetujui tanpa membalas berkomentar.  Mau bagaimana lagi,  kan dia tadi punya pikiran lain,  bukannya menonton. 

"Lalu kita makan di mana?"

"Karena kamu tidak bisa makan ayam,  kita makan galbi jjim saja bagaimana?  Di dekat sini ada restoran enak."

"Ayo deh,  jalan kaki saja kan?"

Seokjin mengangguk. 

Jujur selama di perjalanan ke Restoran semua mata tertuju ke Joohyun.  Ya iyalah,  jelas.  Joohyun kan cantik.  Sebagai suami tentu dia bahagia. Ngomong-ngomong,  dia melirik tangan Joohyun yang ada di sebelahnya.  Tangan kirinya.  Apakah di tangan itu ada cincinnya?  Karena Seokjin tidak pernah melihat jari tangan Joohyun sebelumnya. 

Their Story ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang