6. First Stay

2.5K 357 87
                                    

Joohyun memang sudah pernah masuk ke rumah ini sebelumnya.  Pernah bertemu orang-orangnya juga sebelumnya,  hanya saja untuk menginap di sini,  Joohyun belum pernah. 

"Jangan tegang,  anggap saja hotel." kata Seokjin mencoba mencairkan suasana.

Bukan itu masalahnya.  Pasti dia akan tidur satu kamar dengan seokjin.  Ini jantung mau ditaruh di mana? Dia kan terbiasa tidur sendirian,  bukan ada manusia di sebelahnya. 

Tujuan mereka menginap hari ini,  karena besok mau ada acara keluarga . Ulang tahun pernikahan ibu dan ayah Seokjin. 

Saat Seokjin membuka pintu,  Taehyung sang adik ipar terlihat menyapa mereka.  "Welcome welcome. Loh,  kok nggak bawa oleh-oleh?"

"Mau ku pukul?" kata Seokjin,  yang membuat Taehyung menghindar.  "Nunim,  tenang saja.  Jangan tegang.  Kalau besok di pojokkan keluarga besar,  kami ber-empat siap melindungi."

"Dipojokkan keluarga besar?" ulang Joohyun.

Seokjin memutar mata karena kebodohan sang adik.  "Jangan di pikirkan.  Ayo kita sapa ayah dan ibu di ruang belajar.  Biasanya mereka berdua sedang membaca buku."

"Tidak,  mereka ada di ruang televisi.  Menonton return of superman. Kalau harus ku bilang, sepertinya kalian berdua harus segera punya keturunan deh. Orang tua dua itu, sering sekali memutar ulang siarannya.  Mereka butuh bayi lucu untuk di timang-timang."

"Pergi sana.  Urusi hotelmu.  Kenapa kamu ada di sini?"

"Ya, aku meliburkan diri.  Ibu dan Ayah yang memintaku untuk di rumah hari ini."

Bayi lucu ya.  Pikir Joohyun.  Apa dia siap?  Usianya memang sudah tidak muda lagi.  Sudah 30 tahun.  Dia melirik Seokjin yang berdiri di sampingnya,  sebelum tersenyum ke Taehyung,  karena dia melihat Taehyung melihat dirinya.

"Tidak usah khawatir,  kami bukan tipe yang memaksa secepatnya kok nunim." kata Taehyung sambil tersenyum.  "Ayo masuk,  ayah dan ibu sudah menunggu."

Dan memang benar,  mereka sedang memutar superman return.  Edisi Naeun,  anak pemain sepak bola. 

"Pinter ya Naeun,  nanti cucu kita kita ajari bahasa Jerman juga saja, sayang. "

"Tidak lupa bahasa inggris."

"Ayah,  ibu,  ini Seokjin hyung sudah datang." kata Taehyung memotong pembicaraan kedua orang tuanya. 

"Ah, sudah datang..  Taehyung bilang pada Bibi Choi untuk membuat minum."

"Ya," lalu Taehyung pergi dari TKP. 

"Sudah lama,  ibu tidak melihat Joohyun.  Semakin cantik saja."

Joohyun hanya tersenyum,  sementara duduk.  Seokjin duduk tepat disebelah Joohyun. 

"Besok,  untuk acaranya.  Jangan khawatir.  Keluarga besar tidak akan mengigit kok." kata Ayah Seokjin. 

Joohyun menganggukkan kepalanya. 

"Kalau ada yang berkata kurang ajar padamu,  laporkan pada ibu.  Biar ibu usir dari tempat ini.  Tidak ada yang akan merusak hari pernikahan ibu dan Ayah." kata ibu Seokjin dengan berapi-api. 

Joohyun sendiri hanya tersenyum tipis. 

"Ah,  ngomong-ngomong.  Ibu dan Ayah akan pergi keluar negeri selama seminggu.  Bulan madu."

"Ayah dan ibu ini," tegur Seokjin.  "Setiap tahun bulan madu."

"Hei,  kami saat muda selalu bekerja sehingga punya perusahaan seperti itu,  sekarang kami menikmati hari tua. Benarkan bu?"

Their Story ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang