"ter-cyi-duk" kata ku sambil bersenyum .
"Jen , gua jelasin . itu semua bukan punya gua" kata dia . "terus punya siapa ?" tanya ku . udah dari intonasinya ketauan banget bohong . "itu- , si Jamin, bukan punya gua sumpah!" kata dia sambil keringetan . ku tatap dia di mata sambil senyum setengah . "Bukan punya gua !!" kudengar teriakan dari bawah . "diem bacod.." katanya gak menggerakan bibirnya . otomatis aku gak bisa tahan tawa . akhirnya , aku punya aibnya . tapi bukan aib banget karena banyak cowo yang suka beginian . tapi cowo yang bukan tipe dia . "Kevin ! , kamu sama Jenny kesini dong mama mau ngomong" dari teriakan di bawah . "mah , bentar dong" katanya . udah di duga banget dia kayak gitu . aku kalo di posisinya juga merasa nyesek juga sih . "nanti mama gak beliin action figure levi itu loh!" katanya . sekali lagi , aku gak bisa tahan tawa . tanpa kusadari , Kevin memegang pergelangan tangan ku dan menariknya ke dapur .
aneh , mukaku mulai panas . saat sampai di dapur dia melepaskan tangan ku . "Jen , mulai dari sekarang kamu pulangnya ke rumah tante ya ?" katanya dengan senyuman semanis cherry . "ha , kenapa tan?" tanya ku . " mama kami bilang nilai kamu menurun , jadi kami pulangnya kesini biar di tutur sama Kevin , mau kan ?" tanyanya . aku melirik ke Kevin , melihat mukanya yang gelisah . "apaan ngga" katanya . mamanya langsung menyenggolnya memakai tangan . "iya-ya iya maksudnya" katanya . aku mencikik dikit . "tapi tan , gak usah . aku bisa kok blajar sendiri" kata ku . sebenernya enak sih bisa dapet private tutor . tapi jangan sama dia aja . "kalo kak benjamin bisa ngajar gak?" tanya ku . "dia mah belakangan ini lagi sibuk , udah mulai dari besok kalian pulang bareng ke rumah tante ya" katanya . "tapi tan" , "tapi ma" kata kundan Kevin secara bersamaan . "udah shhh" sambil melettakan kedua jari telunjuknya di mulut kami . "mau kan , udah sana mama kamu nungguin didepan Jen" katanya . aku dan Kevin saling menatap dengan muka yang sangar . ku mulai berjalan ke depan pintu untuk
keluar . " yaudah , aku pulang dulu ya tante" kata ku . " ya , hati-hati ya Jen" katanya sambil melambaikan tangan . "ya !" kata ku sambil menabrak seseorang ? . "pulang aja ? cepet banget ?" katanya . ku langsung memutar badan ku dan yang kuduga itu memang benar . "main dulu kek disini" kata Benjamin .ugh , aku benci banget sama dia . kenapa dia harus membuat hatiku goyang seperti ini . "gabisa kak , besok aja deh" kataku . dia tersenyum , dan sekali lagi keliatan lesung pipinya yang manis sangat kucintai itu . "yaudah..." sambil mengelus kepala ku . "heuk" dalam pikiran ku ini yang kumau dari kapan tau . tapi kok , aku gak suka ya ? . "ehmm , ok aku pulang dulu ya kak!" kata ku sambil berjalan ke pintu depan . "heehee.." ku dengar tawaan pelan di background . sampai di luar ku masuk mobil ibuku dan pulang .
sampai di rumah ku , ku mulai berpikir . apa persaan yang tadi ku alami . kenapa aku lebih sensitif terhadap Kevin dari pada Benjamin . hal ini tak pernah ku rasakan sebelumnya . aneh , kenapa aku lebih merasa antusias sekarang . tapi siapa yang peduli juga . sekarang ku fokusnya dengan menyebarkan aib Kevin yang tadi tercyduk . tidurlah aku juga malam itu .
dan sekali lagi aku bangun . rasanya , beda . 'tumben bangunnya jam 4' ku pikir . memang dari kemarin aku merasa seperti ini . tapi yang seperti hana bilang tidak ada salahnya dengan merasa positif . dan kata - kata itu tak salah keluar dari mulutnya . dia dari dulu memang orang yang sangat ceria dan selalu berpikir positif . kebalikannya dari ku . 'pantesan yang suka dia banyak' ku pikir . dan sekali lagi aku ke sekolah , tapi sekarang ada niat rupanya .
sampai di sekolah , aku pergi ke loker dulu . dan itu keinget sama Kevin . loker itu tempatnya berdasarkan absen nama . jadi otomatis aku sama Kevin lokernya sebelahan . dan tempat ini adalah tempat terjadinya kejailan Kevin ter legendaris terjadi . kadang - kadang dia membawa pacarnya Patricia kesini . dan itu salah satu alasanya kenapa aku malas sekali datang ke loker . tapi , masa lalu ya masa lalu . aku tidak terlalu peduli tentang keadaan ku sekarang . karena , ku jamin Kevin tidak berani menjailiku karena aku tahu salah satu aib terberatnya .
ku buka pintu loker , dengan tiba-tiba ada suara plastik krosokan di loker sebelah . 'inikan lokernya Kevin' pikir ku . ku mendekati loker tersebut dan ingin membukanya . "ANJIING!!" ku teriak . ternyata ada seorang Kevin yang sedang membaca buku manga di dalam lokernya .
tumben datangnya cepet . dia terlihat kurang tidur dan sangat berantakan . ternyata lokernya itu penuh dengan buku-buku manga romance , figurin anime cewe dan poster-poster anime . sama seperti rak yang kutemukan di rumahnya . tetapi saat ini , aku masih bisa tahan tawa dan memperhatikan Kevin yang sedang ber usaha untuk berdiri . "aduh , gela harus gua rapiin nih" gumam Kevin . "rapiin apa ?" tanya ku . saat ku bertanya itu , ekspresi dia berubah seperti dia baru saja melihat Hantu . "ampun ya tuhan , ampunilah hambamu ya tuhan" gumam Kevin , ekspresinya kelihatanya seperti dia memang melihat Hantu . "memang gua setan apa ?" tanya ku . "oh elu- , OH ELU !" serunya dengan intonasi yang sangat haqiqi . ku liat dia dengan muka kebingungan . "iya gua , kenapa ?" kataku sambil mengangkat satu alis . "elu , ngagettin gua sumpah ! , udah mancave gua brantakan lagi , lu juga pake ke loker segala!" serunya . "mancave atau girlcave?" tanya ku sambil menyengir sendiri . Kevin memutarkan badanya dan menatap mata ku dengan tatapan yang tajam . "elu ya , mulai berani sama gua semenjak lu tau rahasia gua" serunya sambil menunjukan jari telunjuknya kepadaku . "iyalah , gak berani kan lu ngejailin gua lagi . tunggu aja sampe aib lu kesebar satu SMA . mampus lu" seru ku . dia mundur ke belakang , dan menyilangkan tanganya . "ok , lu sebar gua gak ngajarin lu" serunya . ini cowo terpinter satu angakatan ? . "yaudah , tapi aib lu masih kesebar kan?" tanya ku . dia mendekatiku dan menunjuk ke mukaku . "bener juga." katanya sambil menatap ku . muakanya merah , pemandangan yang enak ya . hmph , liat sekarang siapa yang dijailin . "enak gak ? sekarang lu lagi di posisi gua dari beberapa tahun yang lalu . baru tau lu rasa penderitaanya gua" kata ku melihat kebawah . ku dengar dia mendesah , desahan sangat gak termotivasi . "yaudah , tau kan sekarang aib gua" katanya . ku langsung liat dia , gak pernah dia se serius ini . " gua gak bakalan jailin lu atau ngebuli lu lagi , tapi lu gak nyebarin aib gua , deal ?" tanyanya sambil mengangkat tanganya untuk berjabat tangan . ku liat tanganya , aku masih ragu . "kalo lu masih ngejailin aku gimana ?" tanya ku . "hidup gua selesai nantinya" katanya sambil tersenyum . seperti dia tak takut apa yang akan terjadi jika aibnya tersebar . seperti benjamin senyumnya juga semanis jus mangga . ku ikut tersenyum dan mulai mendekat ke dia .
"ok , deal" ku bilang . dan saat itu juga kusadari . aku tidak tau hidup akan menjadi lebih menderita .
KAMU SEDANG MEMBACA
TERCYIDUK.
Teen Fictionsaat kamu gak sengaja liat sesuatu yang seharusnya gak kamu liat , tapi ternyata itu menjadi lebih baik bagi kamu . ngerti kaga??