-4-

21 1 0
                                    

"benjamin ... di rumah sakit" katanya .

reflek ku bertindak dan langsung berdiri menuju pintu keluar . "lah , mau kemana lu !?" tanya hana . "sabar , gua ada urusan" kata ku . walaupun aku masih gak tau seberapa parah sakitnya atau lukanya Benjamin . aku masih ragu .

ku ambil tasku dan langsung berjalan kerumah Kevin . sumpah , gak kebayang dia sakit kayak gimana . otak ku mulai berhayal hal-hal aneh tentang keberadaan Benjamin sekarang . 'apa yang telah terjadi dengannya ?' 'dia sakit apa ?' 'kenapa dia dirumah sakit ?' pikir ku . dua tetesan air mata mengalir di pipi ku . gak pernah ku merasa seperti ini , aku takut .

akhirnya aku sampai juga di rumah Kevin . ku usap kedua pipi ku yang sudah kering dari air mata . ku ketuk pintunya . "mana Benjamin ?" tanya ku saat ku dengar ada yang membuka pintu . "hhh- akhirnya lu kesini juga" seru Kevin . hmm ? aneh , sepertinya keadaan terlihat seperti biasa . "jawab gak" seru ku . Kevin melihat ku dan tertawa sekencangnya . "oh ya- tentang itu , Benjamin biasa aja kok . gua mau lu kesini aja ." serunya . ha ? , terus buat apa tangisan tadi itu . ku ambil handphone ku dan pura-pura menelpon hana . "halo , tau gak si Kevin-" kata ku . sumpah ni anak , belum di sabet golok apa ya . ni anak mau gua sebarin apa ? . Kevin mengambil handphone ku dan menatap ku dengan mata desprate . "jadi begini , kalo gak ada lu di rumah gua . dan emak gua gak tau , gua mati . ok ? , jadi tolong situasi gua ini sangat memprihatinkan sekali . please pengertian dikit Jen ." serunya . hh... setelah kejadian itu bikin gua nangis-nangis gitu , terus dia minta gua melakukan 'favor' untuk dia . tch , muveng . "terus , apa baiknya buat gua ?" tanya ku . "kan.. lu, kurang . seharusnya lu berterima kasih dong sama gua . udah mau ngajarin gua" katanya . "justru gua mah gamau di ajarin . sama aja juga diajarin atau gak nilai gua jelek ." kata ku . "tapi , pulang sekolah lu ketemu Benjamin setiap hari" katanya . kalimat itu membuat ku merah dan membuat badan ku bergerak sendirinya . ku masuk rumah Kevin dan bertemu dengan Benjamin . "h-hai !" kata ku . 'ugh , agak akward gitu ya . baru ditangisin soalnya' pikir ku . ku merasa Kevin menyengir di belakang ku . auranya memang kuat ya .

aku dan Kevin naik tangga ketas dan masuk ke Kamarnya . beberapa majalah anime ada diatas tempat tidurnya . majalahnya , perlu dipertanyakan . "itu isinya apaan ?" tanyaku . dengan reflek kencang , dia melihat majalah-majalah tersebut dan menyembunyikanya secara berantakan . hm ? itu membuatku lebih penasaran . "uh..., abaikan" serunya . ku senyum dan mengambil majalah tersebut dan membacanya . ini , kan ... uhh . kayaknya jelas deh kalo cowo seumur dia membacanya . tapi , sepertinya terlihat seperti rutinitas setiap hari . "umm , ini kan-" kataku . Kevin langsung merebut majalahnya dari tanganku dan melemparnya ke luar kamar . "Kevin , ini apa ?" tanya Benjamin . oh , ternyata dia sedang mengirimkan minuman ke kamar Kevin . Kevin telah Tercyiduk dua kali teman-teman . dan ternyata yang ini belum diketahui oleh sang Benjamin . "Vin , ini apaan ?" tanyanya . ku hanay bisa ketawa di latar belakang . "uhhh , plis jangan bilang mama kak . habis ini kakak minta apa aja Kevin yang kasih deh" katanya dengan lucu . ternyata di depan kakaknya Kevin bisa semanja ini . ku lihatnya seperti cuman kali ini doang aku bisa melihatnya seperti ini . jadi , aku . dengan pintarnya mengambil handphone dan merekam kejadian yang terjadi di depan mataku . mereka masih belum nyadar aku merekamnya dan beberapa menit telah berlalu . ku bayang hal langka ini terjadi di ke setiap harinya mereka . ku mulai cemburu mempunyai saudara seperti mereka . sedangkan aku hanya anak tunggal .

"jadi gak belajarnya ?" tanya ku . mereka langsung melihat aku . dan , aku langsung memberhentikan rekaman handphone ku . Benjamin bersenyum kepada ku seperti dia mau ku rekam kejadian tadi . ugh , manis banget . kenyang aku , melihat tragedi tadi . "bagus Jen" kata Benjamin . Kevin bolak balik melihat aku dan Benjamin dengan muka anjing lucu yang sedih . mukanya semerah apel yang sudah matang . "ayolah , plis jangan kasih tau mama kalian ah gitu" katanya . 'kayak cewe , dia lucu banget ☺️' pikir ku . uhh ? kenapa aku baru memikrikan itu . "Kevin duduk dulu , nanti kakak sita lo" kata Benjamin . uhhh , ok ? , ku rasa mau muntah dikit 'dikit' . sepertinya umurnya Kevin itu antara 17 atau 5 . anak TK yang membaca begituan . waw , Bocah Mesum... jadi inilah duality sang Kevin yang orang-orang gak tau . cukup memalukan jika Video tadi di sebarkan . aku juga cukup bangga dengan diriku sudah merekam secara detail . "woi , Bocah Mesum . jadi gak ?" tanya ku . "woi paan sih lu , mang nama ku Bocah Mesum ?" tanyanya . "trus apa ? , Bocah Sume ?" tanya ku . "itu mah apa lagi ?" tanyanya . memang tentang hal-hal keseharian dia sangat dangkal ya . "kebalikan Mesum gaje" seru ku . telinga Kevin juga ikut memerah . "ihh , apaan sih ini berisik banget" tanya orang yang baru saja masuk ke kamar keramat . dia juga langsung melihat majalah yang dipegang Benjamin . "itu— punya siapa ?" tanyanya sambil menunjuk ke majalah yang di pegang Benjamin . wah , kacau nih . "Kevin mah." kata Benjamin . Kevin pelan-pelan mengarahkan matanya ke Benjamin dengan muka sangar . "Jen , Benjamin . kalian keluar dulu ya . mama mau ngomong sama Kevin dulu sebentar" katanya .

"yah , tercyiduk" kata ku . Benjamin langsung tertawa karena ke ulahan adeknya itu . "lagian beli gak bilang - bilang" kata Benjamin . "hmm ? bukannya tante marah karena dia baca begituan"
tanya ku . Benjamin langsung liat ke aku . "tau gak , sampe porno dia maunya yang mahal . hhh- apalagi cewek" kata dia . cewek mahal ya sip , cocok ya sama patricia . "ohh , gitu . memang banyak onar ya ni anak" kata ku . "oi— lu gak tau bagaiman sengsaranya gua jadi kakaknya . nyanyi nyanyi Jepang gak jelas kenceng banget suaranya ampe gua kaga bisa tidur anjay !" kata Dia . aku langsung ketawa sampe Kevin bisa denger . di imajinasi ku dia sangat malu sekarang . sampe dia tau aibnya itu live di hape aku mati dia .

"woi , diem aja lu !" kata Kevin yang sedang membuka pintu . kelihatanya seperti orang baru lari satu maraton . keringetan dan mukanya semerah tomat . "Kevin ! , kalo kamu kayak gitu lagi mama gak bakal kasih kamu uang jajan satu tahun !" kata tante . Tante pun berbalik badan dan turun ke lantai satu . muka Kevin terlihat berdosa , gak nyantai banget . Benjamin pun meletakan tanganya di bahu Kevin . "Vin , makanya . kalo mau begituan tanya kakak aja" katanya . apa ? , kakak ade sama aja ?! . haduh , ini yang gua suka dari tahun lampau . "udah ah ! Jen , cepetan sini !" kata Kevin dengan mukanya yang asem . aku pun masuk denganya dan belajar .

ya , sudah di duga teman-teman . aku sama sekali gak ngerti . Kevin juga gak peka . dia melihat aku kayak aku mengerti semua hal yang dia ajarkan . dia juga terlihat agak bangga dengan dirinya sendiri . tch , apaan sih . "ok , jadi hasilnya begini . ngerti ?" tanya Kevin . "— huh ?" tanya ku gak tau apa-apa . "gila , lu udah gak ada harapan lagi memang" katanya . "yah , mau gimana lagi gua memang lahirnya begini !" seruku . dia langsung mengambil kertas dan menulis rumus-rumus matematika di kertas itu . "buat apa ?" tanya ku . dia meletakan pulpen di meja dan memberikan kertas itu ke aku . "pake ini pas ulangan , tapi lu gak boleh bocor atau ngomongin sesuatu yang berhubungan dengan hari ini . apa lagi gua tau lu ngerekam gua tadi kan" katanya . "gua gak butuh ini , bodo gua dapet nilai bagus atau gak . yang penting gua bisa lulus" kataku . "iya tapi lu udah kelas 12 Jen , tanpa ini lu gak bisa lulus" katanya . 'bener juga' pikir ku . aku ambil tu kertas dengan sifat se agressive mungkin . pas dibuka , sama aja . contekan aja gak ngerti . aku tatap Kevin dengan muka melas . anehnya , dia langsung mengerti masalahnya apa . dia mendesah sekuatnya , melepaskan semua udara yang ada di dadanya . kami saling tatap-tatapan gak tau mau ngapain lagi . iya teman-teman sudah diduga . akward silence telah kembali lagi .

"yaudah gini , besok pas ulangan . duduk di sebelah gua , nanti gua kasih jawabanya" kata kevin . "caranya ?" tanya ku .
"ada deh" katanya .
dia mengatakanya seperti dia sudah melakukanya sebelumya .

"btw , jangan deket banget sama si jonathan . bahaya" kata Kevin
"loh kenapa ?" tanya ku
"ada hal yang seharusnya lu gak tau . tapi mungkin ini penting bagi lu" kata Kevin .

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 22, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

TERCYIDUK.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang