Doyoung Is Mom

4.7K 436 12
                                    

Pagi hari yang ribut, Jaehyun sudah terbiasa dengan hal itu. Setiap pagi ketika ia keluar dari kamarnya, pemandangan pertama yang menyambutnya adalah kericuhan anak-anak Dream yang berebut seorang Kim Doyoung di meja makan.

"Kalian sudah mendapatkan kursi kalian masing-masing untuk di duduki. Jadi, kenapa masih mengerubuni Doyoung dan berebut untuk duduk dekat dengannya setiap pagi, huh?"

Jaehyun terkikik melihat Taeyong yang seperti frustasi melihat kelakukan Mark dan kawanannya yang selalu meributkan hal yang sama setiap paginya. Lelaki Jung itu menarik kursi di meja makan paling ujung dan duduk memperhatikan disana.

"Aku menyerah." Ini suara Renjun, mundur dari kerumunan dan duduk di dekat Taeyong. "Chenle, Chenle. Kau juga, kemari." Lalu, tangannya melambai, menyuruh Chenle untuk duduk berdekatan dengannya.

Bocah Zhong itu merengut dengan bibir mengerucut, tapi tetap menurut pada Renjun dan duduk di sisi kanannya.

"Ya ampun, Doyoung tidak se-asyik itu sampai kalian berebut posisi duduk berdekatan dengannya." Johnny bersuara sekarang, membuat Jaehyun menoleh padanya dengan sebuah anggukan kecil―menyetujui.

Jaehyun menatap lama pada sosok Kim Doyoung yang hanya tersenyum seperti biasanya ketika anak-anak yang dulunya mini-rookies itu menarik-narik tubuhnya. Ia jadi penasaran, apa yang Doyoung lakukan pada mereka hingga mereka ingin sekali berdekatan dengan Doyoung?

"Jisung, kau duduk dengan Taeyong hyung saja, biasanya juga begitu, kan?" Haechan berkata sambil tetap mempertahankan kursinya di samping kanan Doyoung. "Mark hyung juga, menjauhlah."

Yang paling muda menggelengkan kepala keras-keras, menolak opsi dari Haechan. Sementara Mark, ia tidak membalas tapi masih disana, disisi kiri Doyoung.

"Astaga! Aku bisa sakit kepala kalau begini." Taeil yang bergumam. Ia baru tiba di dapur dan langsung mengambil segelas air putih untuk ia teguk sampai habis.

Jaehyun ingin sekali tertawa keras meskipun tidak tahu apa alasannya. Hanya saja, lucu jika ia melihat keadaan seperti ini. Doyoung itu jadinya seperti ibu dari anak-anak Dream. Jaehyun yakin, jika Jaemin disini, maka keributan akan bertambah parah―semakin berisik.

Tiba-tiba saja, Yuta datang dengan wajah mengantuknya. Ia berjalan kearah Haechan, menyeretnya seperti anak kucing dan mendudukannya jauh sekali dari kursi Doyoung. Lelaki Jepang itu kembali untuk menarik Jisung dan mendudukannya bersampingan dengan Haechan. Baru setelahnya, Yuta sendiri yang duduk di samping Jisung. "Kalau kalian masih mau ribut begitu, aku tidak akan segan untuk menendang kalian satu per satu."

Haechan yang tadinya akan memprotes itu mengurungkan niat, bergidik ngeri. Yuta yang baru bangun tidur adalah Yuta yang menakutkan sekaligus menyebalkan.

"Dan kau, Kim. Berhenti memanjakan mereka." Yuta melanjutkan.

Doyoung hanya mengedikkan bahu. Ia mengambil lauk dengan sumpitnya untuk di letakkan diatas nasi Mark, Jisung, Haechan, Renjun, dan Chenle; yang mana itu mengundang senyum dari para anggota Dream itu.

Terakhir adalah Jeno. Doyoung mengambil lebih banyak lauk dan kimchi, menaruhnya diatas nasi Jeno, lalu berkata, "Makan yang banyak dan tumbuhlah dengan baik."

Jaehyun jadi paham―begitulah sifat Doyoung, ia menyayangi semua orang di sekelilingnya dengan tulus. Terlebih pada anggota yang paling muda, Doyoung akan menjaga dan mengurus mereka dengan baik.

Pantas saja, anggota Dream selalu ingin berada dekat dengan Doyoung. Karena dia adalah orang yang akan selalu ada ketika kau mencarinya.

.

Sweet Like FluffyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang