Part 3

37.7K 1.7K 9
                                    

Happy Reading 💝💝💝

Alona berdecak sinis mendengar pertanyaan Joe. Perutnya terasa sangat mual melihat aksi nakal di depannya yang masih belum terhenti. Tak mau kalah, tangan Alona segera mengambil ponsel dari dalam tasnya lalu berkata penuh ancaman, "Aku akan merekam ini dan menyebarkannya ke seluruh dunia."

Jelas saja ancaman itu berhasil mempengaruhi dua orang di depannya. Ralat, bukan dua orang, hanya satu. Karena Joe masih terlihat asik melakukan segala aksinya jika saja wanita di bawahnya tidak segera menghentikannya.

Wanita itu berdiri, lalu merapikan kembali pakaiannya dengan wajah menunduk tanpa berani menatap Alona.

"Aku tidak menyangka model terkenal sepertimu termasuk salah satu jalangnya." ucap Alona sarkas setelah duduk di sofa. Ia tersenyum sinis dengan mata menatap jijik wanita yang pernah menjadi salah satu modelnya itu.

"Ini tidak seperti yang anda pikirkan, Miss. Watson." Wanita itu membela diri masih dengan kepala tertunduk. Ia sangat tahu bagaimana besarnya kekuasaan seorang Watson. Dan ia tidak ingin kariernya hancur hanya karena skandal ini.

"Kau bisa pulang sekarang, Katty." Suara Joe menginterupsi pembicaraan mereka yang langsung mendapat sambutan tawa sinis dari Alona.

"Kau bahkan tidak tahu nama dari partner sexmu," Alona menatap Joe dengan senyum penuh ejekan lalu beralih pada wanita di depannya. "Kau sudah dengar itu, Ella? Lain kali carilah partner yang baik. Setidaknya seseorang yang bisa mengingat namamu. Kau menyedihkan." ucap Alona sarkas tanpa peduli dengan raut wajah Ella yang sudah memerah menahan malu. Wanita itu langsung meninggalkan ruangan setelah memperbaiki penampilannya.

"Kau membuatnya takut." Joe bersuara setelah Ella keluar. Ia terlihat sangat santai tanpa terganggu dengan tatapan intimidasi Alona.

"Aku sangat menyayangkan tempat terhormat ini menjadi tempat maksiat pemiliknya. Memalukan." ucap Alona masih dengan senyuman sinis tercetak di wajah cantiknya.

"Kami hanya bersenang-senang. Seharusnya kau juga ikut bergabung tadi. Kau ini sungguh tidak seru." Joe mengambil minuman dari lemari pendingin lalu meletakkannya di depan Alona.

"Aku tidak ingin berbasa-basi. Aku datang kesini hanya untuk mengembalikan uangmu. Aku tidak terima atas pembatalan kontrak yang kau buat secara ilegal itu." Alona mengutarakan protesnya. Agensi Sharon bahkan tidak tahu menahu tentang pembatalan kontrak yang dilakukan Joe secara sepihak.

"Ternyata kau jauh lebih cantik jika dilihat lebih dekat seperti ini." Mengabaikan perkataan Alona, Joe mengambil posisi duduk di samping wanita itu lalu menatapnya lekat.

"Jangan mendekat!" ucap Alona dengan tegas. Langsung saja ia bergerak mengambil posisi duduk di seberang Joe.

"Suaramu juga sangat indah. Aku suka." Joe mengedipkan sebelah matanya.

Oh Tuhan, ingin rasanya Alona mencongkel bola mata itu lalu membuangnya ke dasar laut agar Joe tidak bisa melakukan tebar pesona dengan bola mata genit itu.

"Saya tidak peduli apapun pendapat anda. Yang pasti saya sudah mengembalikan uang anda dan Sharon tetap akan menjadi model brand perusahaan saya." Alona mulai berbicara formal. Ia meletakkan sebuah cek di atas meja dan menyodorkannya pada Joe. Bagaimanapun, ia harus cepat menyelesaikannya dan segera pergi dari sini sebelum ia benar-benar muntah akibat rasa mualnya melihat pria itu.

"Apa kau sudah memiliki kekasih? Ku rasa kita bisa menjadi pasangan serasi. Aku yang tampan dan kau yang cantik. Bagaimana?"

Untuk sejenak Alona hanya bisa ternganga mendengar perkataan Joe. Bagaimana mungkin perkataan seriusnya dibalas dengan godaan menjijikkan pria itu? Oh.Ayolah, seribu pria terbaik di negeri ini bisa Alona dapatkan hanya dalam sekali kedipan mata, jadi mana mungkin ia memilih pria bastard di depannya ini.

Billionaire's CoupleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang