Tale: Volkrich | Bokuto Koutaro [✓]

» 1 | ᴇɪɴꜱ «

    Perkenalkan. (F/n) (l/n), seorang anak gadis yang sialnya merupakan teman kecil dari Kuroo Tetsurou dan Kozume Kenma. Ya, dari brojol sampai sekarang, mereka bertiga ditakdirkan bersama. Dari TK yang masih imut-imut, sampai mereka berevolusi menjadi amit-amit di saat SMA, mereka tidak terpisahkan. Dan parahnya lagi, sekarang, (f/n) adalah seorang manajer. Dan kalian pasti bisa menebaknya, dia adalah manajer tim bola voli Nekoma, berkat bujukan maut dari seekor kucing garong bertajuk Kuroo Tetsurou.

    "(F/n)-chan, kamu kemana saja? Aku sudah menunggumu dari tadi," tanya Kuroo saat melihat (f/n) berjalan mendekati gym.

    "Ada urusan, lagian, aku tidak mau lama-lama denganmu juga," ucap (f/n) cuek yang kemudian ditimpali oleh sedikit ocehan datar Kuroo.

    Dan sekarang, (f/n) berada di dalam gym. Terduduk pada kursi panjang di pinggiran, mengamati pergerakan setiap pemain. Sekali-kali mencatat sesuatu tentang kemajuan para manusia-manusia penuh peluh-tapi ganteng-di depannya ini.

    (F/n) masih sibuk mencatat sampai dia merasakan kantuk seiring terputar sebuah lullaby di otaknya.

All night, all day, 
angels watching over me my Lord

All night, all day,
a witch watching over me

When at night I go to sleep
Angels watching over me my Lord

    Lagu itu membuatnya semakin mengantuk. Sampai akhirnya dia tersentak kaget. Terlebih lagi, ketika mendapati dirinya sudah tidak berada di dalam gym lagi.

✦―― eins ――✦

    Suara besi saling beradu. Riuh. (F/n) mendongakkan kepalanya dan melihat banyak orang berbaju besi, saling mengayunkan pedang ke arah manusia di hadapannya. Bingung, kesan pertama yang tercipta di benak (f/n). Ia melihat papan catatan yang sedari tadi dia pegang, sudah berubah menjadi kertas berwarna kusam yang terbuat dari kulit. Dengan pena yang setia terpaut di jemari.

    "Hey, (f/n), bagaimana kemampuan pasukan kita sekarang?" lantang seseorang yang sedang berjalan ke arah (f/n). Jirah yang dipakainya menimbulkan suara saat ia berjalan.

    "Eh, Tetsu-kun?" bingung, f/n terlonjak berdiri melihat eksistensinya.

    "Hey, (l/n), panggil dia 'Yang Mulia'!" protes salah satu kesatria yang berada tidak jauh dari tempat (f/n) duduk.

    'Yaku-senpai?'

    "Tidak apa, aku juga tidak pernah mempermasalahkan itu sejak kita kecil, kan (f/n)?" sergah Kuroo dengan ekspresi jahil.

    "Um, i-iya," sahut (f/n) canggung.

    "Jadi, bagaimana strategi dalam misi kami besok?" tanya Kuroo serius. Wajahnya benar-benar berbeda dengan wajah saat dirinya berekspresi jahil.

    "Ha? Misi?"

    "Oyaoyaoya, apakah ahli strategi kita mulai melupakan rencana penting perluasan kerajaan kita tercinta ini?"

    "Ehe, sepertinya aku mulai pikun, maafkan aku," cercah (f/n) dengan pikiran yang masih bingung. Tangannya menggaruk kepala yang sebenarnya tidak gatal.

    "Sepertinya kamu sakit, (f/n), istirahat dulu saja," usul Pangeran Kuroo menunjuk bangku besi panjang yang tadinya diduduki oleh (f/n).

    (F/n) mengangguk pelan, lalu merebahkan tubuhnya. Mungkin memang benar dirinya butuh sedikit istirahat. Dan tidak lama kemudian, dia mulai melangkah memasuki gerbang mimpi.

✦―― eins ――✦

    "Oy, (l/n)-san, bangun. Latihan akan segera selesai," terdengar suara seseorang. (F/n) juga merasakan tubuhnya digoyangkan oleh seseorang.

    (F/n) membuka kelopak matanya. Cahaya berebut memasuki netra. Membuat bayangan manusia di hadapannya semakin lama semakin jelas.

    "Yaku-senpai? Tetsu-kun? Kenma-kun?" (F/n) bertanya-tanya. Masih bingung karena dirinya sudah kembali berada di dalam gym.

    "Ya?" sahut mereka bertiga, membalas panggilan bingung (f/n).

    "Apa sudah agak mendingan?" tanya Kuroo. Tangan kanannya modus memegang dahi si gadis.

    Ditepis tangan kanan Kuroo dari dahinya sambil bertanya bingung. (F/n) sama sekali tidak mengerti apa yang terjadi tadi. Kebingungannya dijawab oleh Kenma dengan satu kalimat, "Tadi (f/n)-chan bingung saat ditanya tentang latihan bersama musim panas minggu depan, jadinya Kuroo menyuruhmu untuk istirahat sebentar, tidak kusangka akhirnya kau benar-benar ketiduran."

    Dan akhirnya, (f/n) menemukan sedikit titik terang tentang apa yang terjadi pada dirinya saat ini.

✦―― eins; end ――✦