pukul 06.00 AM
naya sudah siap dengan seragam sekolahnya, dia turun kebawah dan langsung menuju meja makan.
"bi, mama belum bangun ya?" tanya naya sama sibibi
"lho non ga tau ya? ibu kan pergi ke Bogor seminggu ini,katanya sih ada urusa tentang butik yang ada disana" ucap sibibi
"gila seminggu? yang bener aja" kata naya yang masih syok karena kepergian mamanya yang tiba tiba.
"emangnya kenapa kalo seminggu" ucap Anjas yang entah dari kapan sudah berada diambang pintu.
"lama banget" ucap Naya dengan suara sedih
"lebay lo ah, cepetan makannya"
"kenapa harus cepet? Gue kan bawa mobil sendiri" ucap Naya dengan penuh percaya diri, karena dia akan bawa mobil sendiri.
Bukannya menjawab justru Anjas malah tertawa. Naya jadi bingung kenapa Anjas tertawa, apa ada yang salah dengan ucapannya tadi.
"kok ketawa sih" kata Naya dengan mengerucutkan bibirnya.
"mama bilang lo ga boleh bawa mobil sendiri"
"lho ga bisa gitu dong.."
"ya dibisa bisainlah" jawab Anjas santai sambil melahap roti bakarnya.
"ih.. Bang Anjas ngeselin banget.."
Sudah bisa ditebak, mamanya yang pergi tapi ga ada ngasih tau, terus sekarang siabang resehnya itu pagi pagi udah buat kesel. Plus plus banget hari ini, dipagi ini, saat ini, detik ini juga, mood Naya ancur!
Di sekolah....
"eh nay ke kantin yuk" kata Nana yang sudah duduk disamping Naya
"males" hanya kata itu yang keluar dari mulut Naya
Nana bingung kenapa sahabatnya ini pagi pagi mukanya udah ditekuk, tercetak jelas dari muka Naya kalau dia lagi kesal.
"lo boleh kesel. Tapi imbasnya jangan ke gue, soalnya gue ga tau apa apa"
Tidak ada respon dari Naya..
Nana menghela nafas "mending sekarang kita kekantin, soalnya pangeran lo ada disana tadi gue liat,sebelum gue belok ke sini."
Tanpa membalas ucapan Nana, Naya justru sudah melenggang pergi menuju kantin. Saat mendengar ucapan Nana tadi, Naya jadi bersemangat.
"UNTUNG TEMEN LOO" teriak Nana yang kesal sama Naya yang seenaknya saja main pergi.
Ditempat lain Naya yang mendengar teriakan Nana barusan justru tertawa geli.
Oh damn! Naya ketabrak seseorang, gara gara tertawa tadi Naya gak ngeliat ada orang di depannya. Perlahan Naya mendongak keatas, sebab orang yang Naya tabrak tadi lebih tinggi dari Naya.
'shiit gue kenal wangi ni orang, ya Tuhan semoga bukan dia..' batin Naya
"eh so... orr... ry" Naya mengutuk dirinya sendiri karena segugup ini
"santai aja" ucap Vino
'gimana gue bisa santai, kalo yang ada di depan gue sekarang itu elo' jawab Naya dalam hati.
Naya hanya membalas dengan senyuman manisnya saja.
Yaa memang benar, laki laki yang Naya taksir itu adalah Vino siketua osis yang manis, selain manis Vino juga pintar. Maka dari itu Naya menyukainya.
Tanpa pikir panjang Naya langsung kabur 'ya tuhan selamet selamet..' batin Naya
••••••••
Naya sedari tadi selalu melirik arlojinya, dia sudah tidak betah lagi dikelas ini, eh ralat! Bukan di kelas ini, tapi mata pelajarannya yang bikin Naya bosen setengah mampus '5 menit aja serasa 5 tahun, lama banget' ucap Naya dalam hati
KAMU SEDANG MEMBACA
Just Love
Teen FictionHanya cinta? Ya memang benar. Aku hanya bisa mencintai tapi aku tak bisa memiliki. Itu salah satu resiko cinta sendiri kan? Jika ada yang berkata bahwa cinta sendiri itu enak, berarti dia munafik. Kenapa dalam fase ini kebanyakan perempuan yang ser...
