MF || 01 - Tunangan

23.1K 442 16
                                    

Selamat datang di story baruku, cerita ini terinspirasi dari temanku sendiri yaaaaa, jalan cerita berbeda, cuma yah gitu deh, aku cuma terinspirasi ajah... gak sama juga dari yang nyatanya kok, cuma tiba-tiba dapat wangsit saat mengingat temanku... wkwkwk..

Happy reading...

□■□■□

Hari dimana sepasang kekasih itu tengah mengadakan acara pertunangan untuk menjalani hubungan yang sangat serius kedepannya di rumah pihak mempelai wanita yang dihadiri oleh keluarga kedua belah pihak.

Acara yang dilaksanakan dengan sangat sederhana dan saling kekeluargaan untuk mempererat jalinan silaturahmi dari pihak laki-laki dan pihak wanita.

Azka Yunus, laki-laki yang beberapa bulan lagi akan mempersunting Erna Dinda Yusnia, kekasih tercintanya yang sudah lama berhubungan tiga tahun lebih saat Erna masih kuliah di semester akhir, dan kini Erna sudah bekerja di perusahaan sahabatnya di bidang properti.

Jalinan cinta keduanya memang sering mengalami pasang surut layaknya pasangan-pasangan lainnya dan kini akhirnya Azka sebentar lagi akan mempersunting Erna untuk menjadikan ia sebagai istri dan menjadi tambatan hatinya.

Rasanya sangat tidak sabar sekali menantikan hari itu tiba, dimana nanti ia akan terbangun dari tidurnya dan menemukan Erna disampingnya, menyambut pagi harinya dengan senyuman sang kekasih yang sebentar lagi akan menjadi seorang istri.

"Selamat ya sob! Akhirnya sebentar lagi lo akan jadi suaminya Erna, karyawan terbaik gue." Gani sahabat Azka sekaligus atasan Erna memberikan ucapan selamat pada Azka seraya memeluk dan menepuk bahu sang sahabat yang sebentar lagi akan menikah.

"Thanks ya sob, lo bisa hadir di acara sederhana ini."

Gani mengibaskan tangannya seraya tersenyum, "Alah, apa sih yang gak buat sahabat gue ini." setelah mengatakan demikian Gani tertawa terbahak-bahak dan bersenda gurau layaknya sahabat pada umumnya.

Sementara di tempat lain yang sedikit jauh dari keramaian keluarga, Erna tersenyum tipis saat melihat Azka, calon suaminya dan Gani saling bercanda.

"Woy," Erna terkejut saat Ana sepupunya sekaligus sahabatnya itu mengagetkannya. "Ngapain di sini? Lo harusnya tuh temenin calon suami lo tuh." Ana menunjuk Azka dan Gani yang masih tertawa, entah apa yang mereka bicarakan sampai kedua sahabat itu saling tertawa lepas seperti itu.

Erna yang tadinya kesal karena Ana mengagetkannya dengan tiba-tiba, kembali tersenyum seraya menggelengkan kepalanya pelan.

"Gak, ah, Mas Azka sedang ngobrol dengan Pak Gani. Aku malu."

"Kenapa harus malu?" Ana ikut duduk di samping Erna dan memperhatikan kedua laki-laki yang terlihat sangat akrab sekali. "Gani dan Azka itu kayak sudah kenal lama sekali, ya."

Erna mengangguk pelan dan menoleh menatap Ana dari samping. "Iya, mereka berdua itu sahabat dari kecil, An. Ya wajar mereka akrab, kayak kita, hehehe." Erna memperlihatkan deretan giginya ke Ana, membuat Ana menampilkan ekspresi yang dibuat kesal dengan memajukan bibirnya.

"Iya, iya, deh." Ana mengalah. "Lebih baik lo sono samperin Mas Mas Azkamu, sono." Ana beranjak dari duduknya dan mengaitkan lengan Erna seraya mendorong-dorongnya. Sehingga Erna mau tidak mau melangkah mendekati calon suaminya kelak.

Sementara Ana hanya terkikik geli melihat sepupunya itu terlihat malu-malu kucing.

Dari kejauhan, Gani tersenyum tipis melihat Erna menghampiri mereka. "Tuh, calon bini lo sedang nyusulin lo, cie cie."

My Fiance Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang