MF || 04 - Kehilangan

8.4K 272 11
                                    

Pandangan mata itu, pertama kali melihat langit-langit tempatnya tidur, saat matanya terbuka secara perlahan. Iya benar, Gani membuka matanya dengan kepala yang sedikit pusing, akibat alkohol tadi malam yang ia minum di tempat hiburan malam.

Gani bangun dari tidurnya sampai ia duduk, seraya memegang kepalanya yang terasa pening. "Aw, kepala gue pusing banget." gumamnya pelan.

Saat ia duduk, Gani mengerutkan keningnya saat tubuhnya tidak mengenakan pakaian sama sekali. Gani sadar betul kalau kemarin malam ia mengenakan pakaian. Tapi kenapa sekarang ini dirinya telanjang seperti ini.

Seketika dalam sekejap, mata Gani terbelalak dan langsung menutupi tubuhnya dengan selimut. "Waaaah, apa yang terjadi semalam? Kenapa gue bisa ada di kamar hotel ini?" gumamnya kebingungan sendiri.

Tidak lama kemudian, ponselnya berbunyi di nakas. Gani sontak langsung mengambilnya dan melihat siapa yang menghubunginya.

"Halo?"

"Lo sudah bangun? Dikira lo masih tepar. Dasar."

"Iya, ada apa? Gue baru juga bangun."

"Gue ke tempat paman dan bibi dulu. Sorry ya gue gak ketempat lo dulu. Habisnya semalam lo mabuk."

Gani menghela napas panjangnya saat ia mendengar Azka berbicara seperti itu. "Lo tau?"

"Ya taulah. Lo kayak orang patah hati aja, sampe mabuk kayak gitu. Kalo gak ada gue sama Erna, lo pasti akan bobo di pantai dan paginya ada berita heboh kalau lo dikira mati terbunuh. Pembicaraan kita belum selesai ya. Ya sudah, jangan lupa lihat WA lo ya, hehe."

Setelah itu panggilan dari Azka pun terputus. Gani yang mendengar ucapan sahabatnya itu pun hanya bisa menghela napasnya, karena ini adalah ulah Azka.

Gani membuka WA nya dan membuka pesan yang dikirimkan dari Azka. Matanya terbelalak saking terkejutnya dengan apa yang ia lihat di layar ponselnya.

Ada sepuluh lebih foto telanjangnya yang tidak disensor. Sontak saja Gani lamgsung memaki dan menghapus semua foto tersebut.

"Sialan lo, Azka. Kayak gini lo abadiin? Kalo tersebar bisa bahaya." gumamnya dengan mengetikan ucapan tersebut dan mengirimnya ke WA Azka.

Gani pun setelah menghapus foto-foto tersebut, kemudian ia beranjak dari ranjangnya untuk membersihkan tubuhnya yang terasa lengket. Namun, saat ia berdiri terasa ada yang aneh, bau tubuhnya begitu menyengat.

Gani pun langsung mandi, karena bau badannya yang begitu bau. Setelah selesai mandi, ia pun berpakaian lengkap kembali dan memesan makanan untuk diantarkan ke kamarnya. Apalagi Gani masih sedikit pusing akibat mabuknya semalam.

□■□■□

Sementara di dalam kamar yang lain, suara tangisan itu semakin terdengar menyayat hati. Mengingat kalau ia sudah bertunangan dengan Azka. Tapi, harta yang paling berharganya justru diambil sahabat tunangannya sendiri.

Erna meratapi nasibnya yang buruk ini. Apa yang akan ia katakan kepada Azka? Rasanya dirinya begitu cacat dan tidak pantas untuk Azka. Dengan mengalami hal buruk seperti ini. Banyak kesalahan dan masa depannya dengan Azka pasti akan mengalami pasang surut.

Terlebih masalah yang ia hadapi saat ini, dampaknya begitu panjang. Laki-laki meskipun menerima kekurangan perempuan yang dicintainya, pasti ada sedikit yang mengganjal di hatinya tentang bukan dirinya yang pertama. Ego laki-laki pasti akan terusik.

Menghapus air mata dan bangun dari tidurannya. Meskipun diarea selangkangannya begitu perih akibat pemerkosaan semalam oleh atasannya sekaligus sahabat calon suaminya sendiri.

My Fiance Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang