Change The Gay Guy

membutuhka III

"Dia adalah....."
Aku sudah tidak bisa membayangkan apa yg akan Raga katakan memang aku sudah menampar dirinya dan kekasih brengseknya ini tapi itu benar"diluar logikaku iblis apa yg merasuki diriku aku sudah katakan kan kalau hatiku tiba"sakit melihat apa yg mereka lakukan harapanku benar"hilang kepercayaan diriku sudah tidak ada lagi ini rasa yg begiru asing bagiku tafinya aku begitu bersemangat mempersiapkan semua kata"ku agar kesempatan itu ada tapi tidak lagi aku sekarang Dawn.
Aku hanya akan bisa menundukkan wajahku malu akan apa yg Raga katakan nanti didepan Laki"laknat ini tidak lucu bukan seseorang kalah sebelum berperang?dan apa sebutan yg pas untukku perebut pacar orang?tidak mungkin....tuhan...
Sampai kata"yg mengalun manis dati bibir Raga membuatku terkejut sekaligus merasa menang lotre untuk kedua kalinya menyadarkanku.....

"Dia adalah.....tunanganku"
Aku ingin bersorak dalam hati melihat wajah pucat brengsek ini.
Tapi aku sedikit binggung dari sekian banyak kata pacar,kenalan,kekasih,teman dekat kenapa tunangan yg ia sebut.
Tapi nantilah aku tannyakan sekarang aku akan melihat drama picisan ini dulu.
"WHAT...."
"Apa tadi kamu katakan"
"Ya dia adalah tunanganku"
"Ohh apa gara"wanita sialan ini kn tidak pernah mau bertemu dgnku lagi!!dan tidak mengijin kanku mengenal ibu atau ayahmu"
"Jangan bawa dia dalam masalah ini"
"Yaaa.....dia memang harus dibawa dalam masalah ini dan apa tadii....km membelanya fuck you ini hannya alasan klise yg km buat untuk memutuskanku tidak akan kita tidak akan berakhir"
"Heh....bukan karena dia!yg perlu km tau dia lebih dulu bertunangan denganku dari pada km mengenalku"
"Jadi aku minta pergi menjauh karena sekarang aku yg memintamu dgn begitu baik"
"Dari awal pun aku sudah katakan cara mainnya bagaimana dan selalu aku ingatkan aku tidak suka diatur jadi pergilah"
Aku tidak percaya bahwa Raga  akan seperti sekarang maksutku memutuskan kekasihnya seperti ini karena aku tau dari mata dan keengganan dia untuk memutuskan laki"ini itulah asumsiku terlihat jelas ada sesuatu yg mengharuskan dia seperti ini.
Rasa sayang dari hati itu tidak akan pernah bohong dan apa kalian pernah dengar mata adalah jendela hati.
Sekeras apapun kita akan berbohong hati akan tetap menjawab apa sesungguhnya.

Aku melangkah maju diantara mereka dan berbalik menghadap laki"itu karena aku pikir Raga binggung apa yg akan dia katakan untuk membuat Laki"ini mengerti
"Apa kamu tidak mempunyai telingga bisakah kamu pergi dari sini TUNANGANku merasa terganggu disini jadi silakan pergi atau perlukah kita memanggil satpam"
"Karena kata halus sepertinya tidak berfungsi"
Kemarahan terlihat jelas dimata Laki"ini tapi aku harus cepat mengusirnya dari sini.
"Heyyy BITCH ....dengar tidak perlu memanggil satpam karena pastinya aku akan pergi tapi tidak dengan meninggalkan kehidupan Raga lihatlah nanti siapa yg akan dipilihnya aku atau seorang wanita sialan sepertimu"
Mendengar dia mengancam seperti itu aku maju semakin dekat denggan nya.
"He is mine"
"Kalau kau lupa JERK"
Aku puas melihat dia pergi dgn kemarahan
Aku berbalik menghadap Raga dia hannya menatapku lalu...

"Mau apa kamu kesini lagi"
"Hehh apakah km tidak bisa bersikap dingin kalau ada aku sekali saja dan pertannyaan apa tadi seharusnya km berterimakasih aku sudah menolongmu"
"Katakn apa maumu aku tidak punya waktu banyak"
"Aku inggin...."