When I See You...

434 51 1
                                    

Krist POV

“dia bahkan tidak ada usaha mengejarku” lirihku dalam hati

Di dalam taksi aku hanya menahan rasa sakit tega-teganya dia lebih memilih orang yang baru saja menelpon daripada aku kekasihnya sendiri.

Saat itu aku tidaak langsung pulang ke apartemen, namun pergi ke café tempat biasa aku pergi bersama p’singto, sebelum aku masuk ke café itu aku memakai topi hitam dan tak lupa masker hitam agar tidak ada yang mengenaliku.

'Kring

“selamat siang dan selamat datang” terdengar suara pelayan kafetaria itu tanda menyambut pelanggan datang.

Aku langsung mencari tempat paling pojok setelah memesan pink milk seperti biasanya.

Baru saja aku duduk di kursi terdengar suara orang yang baru masuk ke café tempat aku berada, seketika rasanya bak tersambar petir di siang hari aku melihat dua sosok pria yang baru saja masuk aku sama sekali tak memindahkan mataku sampai mereka duduk di meja dekat jendela, mereka terlihat sangat akrab sekali,sesekali mereka tersenyum satu sama lain tanpa menghiraukan orang orang di sekitar mereka yang sedari tadi memerhatikan mereka.

“bukankah itu singto dan nat pasangan di series terbaru gmm?” bisik seorang wanita kepada temannya

“iya, mengapa mereka bisa sedekat itu ? bukankah singto kini sudah menjadi kekasih krist?” jawab teman wanita itu

“lalu bagaimana krist ? apakah dia tahu sekarang kekasihnya sedang bersama pria lain?” tambah wanita itu

Aku hanya bisa menahan perih ketika mendengar bisikan para wanita di sampingku itu.

Krist POV end

Singto tersenyum kearah nat begitupun nat yang membalas senyuman singto pasangan bl nya dalam series terbaru gmm.

“oh iya phi, ngomong-ngomong ada apa phi memanggilku tadi ?” Tanya singto

“em khonhod nong, apakah panggilanku mengganggu jadwal kencan kau dan pacarmu ?” Tanya nat karena merasa tak enak hati

“emm tidak juga phi, aku tidak sedang pergi kemanapun. tadi aku malah sedang bersantai saja di apartementku.” Jawab singto dengan entengnya berbicara tanpa menyadari bahwa semua kegiatannya serta ucapannya sedang di perhatikan oleh seseorang yang duduk tak jauh dari meja singto.

DEG’

Setelah mendengar ucapan singto entah mengapa hati krist seolah hancur berkeping-keping.

“bagaimana bisa dia berbohong, dan tak menganggapku. Padahal sudah jelas jelas dia tadi sedang bersamaku” lirih krist dalam hati sembari menyeka air matanya yang entah kapan mulai deras membasahi pipi mulusnya.

Dia seolah tak sanggup lagi berlama lama berada di café itu dan mendengarkan semua kebohongan yang diucapkan oleh kekasihnya. Dia bergegas berdiri dan pergi meninggalkan café itu.

'Kringgg

Refleks singto melihat kearah pintu café yang baru saja ditinggalkan oleh seorang pelanggan, namun alangkah terkejutnya dia melihat orang yang baru saja meninggalkan café tersebut adalah seorang yang benar-benar ia kenali, meskipun orang itu menutupinya dengan topi dan masker hitam sekalipun, dia tau orang itu Krist kekasih yang sangat ia cintai.

Singto berdiri dan bergegas keluar dari café itu serta melihat sekeliling berharap menemukan orang yang ia cari, namun hasilnya nihil. Ia sama sekali tidak menemukan orang yang ia cari.
Sementara di dalam café masih ada orang yang tak kalah kebingungan melihat tingkah singto.

TrustTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang