Singto POV
"sepertinya semalam kau telah bersenang senang"
Kata kata terakhir yang krist katakan seolah terus terngiang di kepalaku. Aku hanya bisa terdiam ketika memikirkan hal itu."Argghhhhhh" kataku frustasi
Aku merasa telah menghianati hubungan ini, dia bahkan sudah tidak mempercayaiku lagi, untuk apa ada suatu hubungan tanpa kepercayaan didalamnya ?
Dia seolah ingin mengakhiri hubungan ini, tapi aku tidak ingin. Aku mencintainya, ah malah sangat mencintainya. Aku tidak bisa hidup jika dia tidak ada disisiku.
Egois bukan ?
Bahkan aku merasa diriku itu sekarang menjadi orang yang paling serakah di dunia ini, aku menginginkan seseorang yang sangat sempurna berada di hidupku.
Krist sangatlah sempurna, dia adalah orang yang sangat mengerti diriku dan dia bahkan jarang sekali menyakiti hatiku.
Tapi aku malah sering membuatnya menangis.
Masih pantaskah aku berada di sisinya dan mempertahan hubungan yang sudah tidak mempunyai dasar untuk dipertahankan ?
Singto POV end
= = = = = = = = = = = = = = = = =
Normal POV
Matahari tampak telah menunjukan cahayanya, pertanda hari yang baru telah dimulai. Namun tidak untuk seorang pria imut yang tengah terduduk disamping tempat tidurnya, dia nampak memeluk lututnya sambil menundukan kepalanya.
Terdegar suara isakan yang keluar dari mulut pria itu, dia terisak karena memikirkan kekasihnya yang baru saja ia temui kemarin. Dia melihat kekasihnya itu tampak berbeda dari biasanya, biasanya kekasihnya selalu berpenampilan rapi namun sekarang dia terlihat berantaka.
Krist semakin terisak, ya memang benar pria imut itu adalah krist yang sedang memikirkan singto kekasihnya.
Awalnya krist berfikir kalau singto terlihat berantakan itu mungkin karena memikirkannya namun fikiran itu hilang saja saat krist melihat sebuah tanda yang terpangpang indah di leher singto.
Hati krist saat itu rasanya seketika hancur berkeping-keping. Dia merasa setengah dari dunianya runtuh, singto lelaki yang sangat ia cintai telah benar-benar menghianatinya.
Dia merasa sudah tidak di hargai lagi oleh singto.
Ia sangat percaya kalau tanda itu ada karena sebuah kegiatan yang tidak sanggup ia bayangkan."Arrghhhhh." Krist berteriak frustasi
TokTokTok
"Krist buka pintunya." Terdengar suara p'yui memanggilnya
"Krist aku tau kau didalam, ayo kita harus segera berangkat syuting." Tambahnya
"Aku akan menunggumu selama 30 menit, setelah itu mau tidak mau kau harus berangkat."
Saat ini krist berada di apartementnya, apartement yang sangat jarang ia tempati, karena ia lebih memilih untuk hidup bersama di apartement singto.
===========
30 menit berlalu
TokTokTok
"Krist ayo kau akan terlambat" p'yui sedari tadi berada depan pintu kamar krist tidak mendengar keberadaan artisnya itu.
Dia sudah berapa kali menghubungi ponsel krist namun nihil, ponsel krist tidak aktif.
Karena khawatir p'yui langsung menghubungi singto.
![](https://img.wattpad.com/cover/138967195-288-k826076.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Trust
FanficBukan kah kepercayaan adalah pondasi untuk sebuah hubungan? Lalu bagaimana jika sebuah hubungan akan bertahan jika didalamnya tidak ada sebuah kepercayaan? Akankah hubungan itu berakhir bahagia? Atau malah sebaliknya, berakhir dengan luka?