Warning! Typo bertebaran.
Jungkook benar - benar jengah dengan hubungannya bersama Jimin saat ini. Baginya Jimin yang sekarang benar - benar menjengkelkan dengan segala kelakuan manjanya.
Ya, Jungkook mulai bosan dengan Jimin padahal mereka sudah berpacaran hampir 2 tahun, entah mengapa beberapa hari ini dia tertarik dengan seorang namja yang merupakan murid baru di kelas nya. Namja itu sangat lembut, manis, dan juga tidak banyak bicara. Berbeda dengan Jimin nya yang sangat berisik dan manja. Jungkook benar - benar ingin mengakhiri hubungannya dengan Jimin. Paling dia hanya menangis sehari kemudian akan mencari yang lain lagi, pikir Jungkook. Padahal yang Jungkook tidak tahu Jimin sudah sangat bergantung dengannya. Jadi disini lah mereka sekarang di taman kompleks perumahan, tempat pertama kali mereka memulai hubungan mereka.***
Jungkook P.O.V
Aku sampai pertama di taman ini, beberapa jam yang lalu aku mengajak Jimin untuk bertemu, aku ingin mengakhiri hubungan ini segera. Beberapa menit kemudian Jimin datang dengan wajah sumringah nya. Jungkook menjadi ragu, dia yakin beberapa menit lagi senyuman itu akan berganti dengan tangisan.
"Jungkookieee, sudah lama menunggu ya? Maaf ya aku tadi dicegat Tae sebelum pergi kesini. Huhh dasar menyebalkan. Lagian mengapa kau tidak menunggu ku saja, rumahku kan hanya berseberangan dengan rumahmu"
Tae yang dimaksud Jimin adalah sahabat Jimin sejak TK, dia tinggal disebelah rumahku dan rumah Jimin ada diseberang rumahku. Aku baru pindah 3 tahun yang lalu.
Tadi aku sudah bilang kan kalau Jimin sangat cerewet, dia akan terus mengomel sepanjang hari. Menjengkelkan. Aku menghela nafas ku.
"Jimin, a..ak..aku ingin mengatakan sesuatu" Sial kenapa aku jadi gagap begini.
"Katakanlah Kookie mengapa meminta izin, biasanya juga tidak pernah"
"Aku ingin kita putus"
Aku mengucapkannya dalam satu tarikan nafas. Aku melihat mata Jimin membola.
"Jungkook kau tidak bercanda kan? Jangan bercanda Kookie ini tidak lucu! Tapi mengapa..."
"Jimin dengarkan aku, aku merasa tidak nyaman lagi dengan hubungan ini. Aku sudah berfikir ratusan kali dan mungkin ini adalah keputusan yang benar"
"Tta..tapi...tapi aku salah apa Kookie? Aku tidak mau putus. Katakan apa salahku? Aku akan berubah untukmu. Aku janji.." Ohh tidak dia mulai menangis. Jangan Jimin jangan menangis kau membuatku dalam pilihan yang berat
"Tidak ada yang akan diubah Jimin, ini yang terbaik untuk kita. Carilah kebahagiaan mu. Berhentilah menangis kau membuatku terlihat seperti penculik"
Jimin semakin meneteskan air matanya. Hhhh dia sudah berusia 18 tahun tapi tingkah nya benar-benar masih kekanakan."Kookie aku tidak mau putus. Aku mencintaimu...sangat mencintaimu, apa arti hubungan kita selama hampir 2 tahun ini di matamu? Kau fikir itu hanya sebuah permainan? Fikirkan lah Jungkook. Apa kau sudah memiliki orang lain dihatimu?
Aku terdiam, kenapa dia bisa tahu.
"Apa aku benar? Mengapa kau diam saja? Hhhh...baiklah aku akan menerima nya. Semoga kau berbahagia dengannya Jungkook. Bahagiakan lah orang yang kau cintai itu. Terimakasih untuk waktu-waktu yang lalu, maafkan aku kalau aku sulit untuk melupakanmu nanti, a..a.ku hikss....hiks... Kookie mengapa sangat sakit? Kenapa? Saranghaeyo jungkookie, jeongmall saranghaeyo".
KAMU SEDANG MEMBACA
Oneshoot JiKook.
FanfictionHanya coretan iseng seorang pemula. Warning! BxB tidak suka jangan mendekat!