Oneshoot JiKook.

Don't Leave Me (2)

"Jimin, kau tidak akan meninggalkanku kan?"

"Tidak Kookie, jiminie tidak akan meninggalkanmu hehehe jangan tunjukkan wajah cemberutmu, itu menggelikan hahaha"

"Kau ini, aku sedang serius...."

"Sini kelingking mu, kita harus membuat janji kelingking"

"Jungkook akan selalu menyayangi Jimin"

"Hahaha Jimin juga akan menyayangi Jungkook"

"Jungkook, Jungkook"

"Jim, bangun Jim. Sadarlah!"
Seketika Jimin terbangun, ia mencoba untuk duduk dan Taehyung langsung membantunya. Jimin melihat sekitar nya, dia ada di rumah sakit.

"Jim, katakan padaku kenapa kau tidak memperhatikan dirimu. Dokter bilang kau demam, makanmu juga pasti tidak teratur kan? Astaga Jim ini bahkan baru beberapa minggu kau dan Jungkook putus. Jim sadarlah masih ada aku disini aku sahabat mu, jangan berharap padanya lagi, aku tidak ingin mendengar kabar kau meninggal hanya karena patah hati"

Jimin mendengus mendengar omelan Taehyung. Pikirannya terasa kosong dia juga membenarkan ucapan Taehyung. Apakah dia harus menyerah, tiba-tiba percakapan mereka kemarin terlintas di pikirannya.

"Taehyung-ah kau tau kan aku sangat menyayangi Jungkook. A..aaku ingin membenci nya seperti apa yang dia lakukan padaku. Bantu aku Tae"
Seketika air mata Jimin menetes kembali, ia merasa bahwa sudah tidak mungkin lagi mendapatkan hati Jungkook.

"Baiklah Jim, akan kubuat kau melupakan si Jeon sialan itu ughh dia bahkan tidak peduli saat kau pingsan kemarin. Jadi Jimin berhentilah menyiksa dirimu"
Taehyung mengusap punggung Jimin lalu tersenyum saat melihat senyum Jimin yang terlihat sangat manis di matanya.

1 bulan kemudian....

Jimin benar-benar menuruti Taehyung untuk melupakan Jungkook  walaupun kadang-kadang dia merasa rindu dengan Jungkook. Tapi hari ini Jimin tiba-tiba goyah dengan pendirian nya.
Saat itu Jimin tengah sibuk mengerjakan tugas kimia nya sepulang sekolah di taman belakang sekolah. Sampai ia mendengar kerumunan anak-anak sekolahnya mendekat, awalnya dia tidak peduli sampai tiba-tiba sebuah nama yang tidak asing di telinga nya terucap.