Namaku Darllene Fidela Emeri,umurku 15 tahun.
Aku akan menceritakan semuanya disini,bagaimana ia masuk lalu mengancurkan keluargaku secara perlahan.
👪👪👪👪
Aku baru mengetahui bunda berpacaran dengan sahabatnya,saat aku masih berumur 11 tahun.
Sahabatnya itu bekerja sebagai supir di rumahku.Awalnya aku tidak curiga pada Bunda dan om Andre.
Mereka bersikap biasa saja saat ada aku dan ayah,bersikap layaknya seorang teman.Seperti biasanya,di siang hari aku akan menyelesaikan tugas tugasku dikamar.
Berhubung ruang keluarga itu berada didepan kamarku,aku jadi bisa mendengar televisi yang menyala,
Yah sedikit menghibur."Sayang kamu gak cape?kamu itu dari tadi bersih bersih rumah,sini duduk." Ucap seorang laki laki dengan suara yang sangat aku kenal.
Siapa lagi kalau bukan Om Andre?"sedikit lagi nanggung ini"ucap bundaku dengan nada yang lembut
"Sayang?apa aku salah dengar?tapi jika benar benar om Andre memanggil sayang,mereka kan hanya berteman."
Aku yang saat itu tidak mau ambil pusing,kembali mengerjakan tugas tugasku yang hampir selesai.
Malam hari seperti biasanya Bunda menyimpan handphone nya dimeja kamarku.
Tring tring
handphone milik bunda menyala,tanda ada notifikasi masuk.
Saat itu aku sedang menyiapkan buku untuk sekolah besoknya,tanpa berfikir panjang aku langsung membuka pesan itu."Loh Om Andre?aku kira ayah." Ucapku saat melihat nama dari sang pengirim
Mataku membulat saat melihat isi pesan yang dikirim oleh Om Andre.
Mereka hanya berteman tapi percakapan mereka sangat romantis.
Bahkan hanya tersisa satu roomchat disitu,roomchat Om Andre.Tak lama setelahnya ayah pulang.
Ayah bekerja diluar kota dan pulang ke rumah hanya sebulan sekali,aku yang saat itu melihat Ayah ingin bercerita kepada Ayah tentang Bunda dan Om Andre.
Namun,setelah berfikir lagi aku hanyalah anak sd.
Mana mungkin dipercaya oleh ayah?"Bun udah masak?ayah lapar nih" ucap Ayah lalu mecium kening Bunda,Bunda hanya bisa diam dengan wajah yang menunjukan bahwa Bunda tidak nyaman dengan posisi seperti itu.
"Udah tuh ada dimeja makan"ucap bunda ketus,lalu ayah hanya tersenyum dan berjalan menuju meja makan
"Alen udah makan belum?"tanya ayah kepadaku
"Belum yah,alen tadi nunggu ayah pulang mau makan bareng"kataku sambil berjalan ke kursi disebelah ayah
"Sini makan pasti kamu laper"ucap ayah sambil mengambilkan nasi serta lauknya
"Bunda gak mau makan bareng?"ucapku sambil melihat kearah Bunda yang sudah rapih sepertinya Bunda hendak pergi
"engga sayang bunda mau ke mall mau beli bahan makanan"ucap Bunda lalu mencium tangan Ayah dan mencium Pipiku
"Ini kan udah malem,gak bisa besok aja bun?ayah kan baru pulang,ayah pengen ngabisin waktu bareng sama bunda sama alen juga"ucap Ayah lirih
"Engga,bunda maunya sekarang mumpung ada yang nganterin"ucap bunda lalu pergi,Ayah mengehela nafas lalu memandang ke arahku sambil tersenyum
Setelah bunda pergi hanya ada keheningan,aku fokus makan sambil memikirkan bagaiamana cara memberi tahu kepada Ayah tentang Bunda dan Om Andre
"Yah Alen ke kamar duluan ya mau tidur"ucapku berpamitan setelah selesai makan
"Iya len,selamat malam."
"Selamat malam Ayah."
KAMU SEDANG MEMBACA
Ayah [Selesai]
Non-FictionBerisi tentang kisah perjuangan seorang remaja perempuan bernama Darllene Fidela Emeri yang berharap keluarganya bisa kembali seperti dulu lagi.