Pertemuan pertama

42 6 0
                                    

"Jika cinta seindah ini, jangan biarkan dia  brlalu" 
                    -RI-

***

SMA adalah masa yang paling berkesan menurut banyak orang karena banyak sekali warna warni persahabatan, cinta dan persaudaraan disana.

Tapi, menurutku SMA adalah sekolah 'hanya sekolah'

Bagiku SMA adalah tempat belajar, setelah itu menuju jenjang berikutnya kemudian mencapai cita-cita yang aku impikan yaitu untuk menjadi seorang Dokter.

*Hari pertama disekolah*

Aku yang waktu itu baru saja tiba disekolah langsung bergegas menuju ke kelas.

Sesampainya didepan kelas, aku melihat pintu ruangan kelasnya yang sudah tertutup.

Ragu ragu aku mengangkat tangannya kemudian mengetuk pintu ruangan tersebut.

Dengan cepat seorang wanita membukakan pintu ruang kelas yang tadi aku ketuki kemudian mendapati aku didepan kelasnya.

Secara ramah wanita tersebut bertanya kepadaku "Ada apa nak?"

"Maaf bu, apa ini kelas X Mipa 1?" Tanyaku dengan sopan.

"iya benar, ini kelas X Mipa 1 dan saya adalah ibu kristien, wali kelas disini, ada yang bisa saya bantu?" Sambungnya padaku

"Saya murid dari kelas ini, maaf saya terlambat bu" balasku dengan sedikit gugup.

Setelah mendengar perkataan tersebut ibu kristien langsung membawaku masuk kedalam kelasnya.

"Baik anak anak, Didepan kalian ini adalah salah satu siswi dari kelas ini. Nak, silahkan perkenalkan dirimu" langsung disambut tatapan penasaran oleh seluruh siswa didalam kelas tersebut

Dengan sedikit gugup aku memberanikan diri untuk memperkenalkan diriku "Selamat pagi, perkenalkan nama saya Felika Gabriella Putri, Panggil saja Feli" sontak seisi kelas menjadi ramai memperbincangkanku, ada yang memberi tampang kagum, ada juga yang melihatku dengan wajah yang iri

"Terima kasih Felika, kamu boleh duduk" pinta ibu kristien.

"Feli, Duduk disamping aku aja" kata seorang siswa laki laki yang tempat duduknya berada di deret ke tiga dari depan meja guru.

Tanpa pikir panjang aku langsung mengikuti ajakan dari laki laki tersebut.

Baru beberapa detik setelah aku meletakan pantatku diatas kursi yang tepat disampingnya dia langsung berkata kepadaku "Feli, sebelum ketemu loe, gue gak tau kalo ternyata bidadari itu emang ada" gombal pria itu yang hanya disambut senyum olehku.

"Gue Michael Nathan Adiputra, panggil aja Nathan" lanjutnya sambil cengar cengir.

"Oh, hai Nathan, aku Feli" jawabku ramah.

"Udah Tau kok" balas Nathan sambil tersenyum.
Ingin sekali rasanya aku memberikan tatapan tajam padanya, tapi kutahan karena ini merupakan awal perkenalanku dikelas ini dan aku tak mau merusaknya.

Selama pelajaran berlangsung aku hanya memfokuskan pandanganku kearah ibu kristien karena aku belum terbiasa dengan para murid sekelasku.

Loving Can HurtTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang