#1 Nama Gua Gary

33 1 0
                                    

Cowok ganteng, rambut model undercut diponi ke kiri, tinggi udah kayak tiang panjat pinang, muka 'cool' kayak 'Edward Cullen'. Itu yang namanya Gary Jonathan Danuatmadja. Cowok 'most wanted' yang sekarang lagi keringatan main basket di lapangan. Padahal, harusnya sekarang dia lagi di kelas dan ngerjain tugas pelajaran Biologi yang nyebelin abis. Tapi, bukan Gary namanya kalau dia sekarang ada di kelas dan duduk manis ngerjain tugas Biologi. Sementara di pinggir lapangan? Cewek-cewek pada sibuk nyemangatin sang bintang sekolah. Gary, cowok yang memang terkenal playboy malah terkadang main mata yang bikin cewek-cewek makin histeris. Gary berhenti. Duduk di pinggir lapangan. Minuman di botol yang tadinya penuh tinggal setengah. Tiba-tiba...

"Argghhh...aw. Woi, ini siapa yang jewer gue, 'sih? Sakit wo-...." Gary mungkin sekarang menyesal. Kenapa juga dia harus noleh. Alhasil sekarang dia harus lihat muka Pak Kepsek yang super-duper nggak enak dilihat. "Eheheh... Bapak Ari yang ganteng. Selamat siang, Pak!" Gary langsung berdiri dan hormat ke Pak Ari. Pak Ari membenarkan celananya yang merosot gara-gara perutnya kelewat besar. "Ndak usah pake hormat-hormat kamu! Lha wong kamu 'tuh ngapain 'toh disini jam segini? Orang lain di kelas sibuk belajar, lah ini malah sibuk main basket. Bocah gendeng " Gary cuma bisa mangut-mangut mendengarkan ceramahan Pak Ari yang nadanya medok abis. "Pak, saya suka bingung. Sekarang banyak guru yang makan gaji buta." Gary lagi berusaha ngeles kayak bajaj. "Heh, lha kamu itu 'lho. Kalau ngomong 'ndak dipikir dulu. Lha wong mana ada guru di sekolah ini yang makan gaji buta? Hayo? Mana ada?" Pak Ari lagi-lagi ngebenarin celananya. "Lah kayak guru Biologi sekarang ini 'nih, Pak. Gurunya jarang masuk sekalinya masuk ngasih tugas nggak kira-kira. Ngajar juga belum." Gary ngeles lagi. "Gurunya bukan 'ndak pernah masuk. Lha wong kamu yang suka bolos! Udah 'ndak usah ngeles lagi. Sekarang masuk perpus. Ringkas dua buku non-fiksi beres hari ini. Se...ka...rang!" Pak Ari langsung pergi. Tinggal Gary yang bengong dikasih tugas yang mungkin bisa matahin tangannya. Gary menggeram pelan. 'Tenang, Gar. Tenang. Nggak boleh nunjukkin sifat asli di sekolah. Entar fans lo ilang." Ucap Gary nenangin dirinya sendiri. Gary langsung beres-beres dan jalan ke perpus dengan berat hati.

---

Gary duduk di sofa ruang tengah sambil mejamin mata. Itu tangan kalau disuruh angkat galon sekarang pasti langsung patah. "Bun! Gaga pulang!" teriak Gary manja. Manja? 'Kan sudah dibilang. Gary di sekolah beda sama Gary di rumah.

"Anak Ibun 'udah pulang 'toh. Gimana sekolahnya, nak?" Gary mendengus. "Gaga dihukum lagi,  Bun. Tangan Gaga mau patah." Gary merajuk. Ya ampun. Ibun geleng-geleng kepala. "Emang Gaga kapan 'sih nggak dihukum?" Ibun senyum mengejek. "Ibun...." Gary merengek. Ibun ketawa. "Ya, sudah. Ganti baju 'gih. Ibun masakkin kesukaan Gaga." Dengar itu, Gaga langsung nyengir lebar dan buru-buru masuk kamar. Ibun yang lihat itu, hanya geleng-geleng sambil tersenyum tipis.

---

Gary duduk di kursi kantin paling pojok, di seberang Jody. Melihat teman aneh-nya itu makan baso tahu lahap, cukup bikin Gary kenyang. "Jo, lu laper apa doyan? Nafas napa kalau makan." Yang disindir cuma nyengir kuda. Pipi Jody penuh sama baso tahu. Gary geleng-geleng kepala. Untung temen, batinnya. "Jo, menurut lo gua beli ini atau jangan?" Jody menoleh dan langsung melihat ke arah handphone Gary. Setelah tahu apa yang ditunjukkin, cowok itu menganga. Dia kira, Gary bakalan menunjukkan hal yang penting, tahunya....

"Gar, lu ganggu gue makan baso tahu cuma demi ngeliat cheesecake lu itu? Kalau lu mau beli 'ya beli. Ribet amat." Jody merengut. Pasalnya 5 menit lagi bel masuk dan Gary mengganggunya menghabiskan baso tahu kesayangannya buat hal nggak penting. Gary memutar bola mata. 'Lebay lu, Jo! Makan 'nih baso tahu!" Gary menjejalkan baso tahu ke mulut Jody yang dibalas teriakan kesal cowok itu. Sementara Gary pergi ninggalin Jody yang masih asyik sama baso tahu.

Balkon sekolah memang jadi tempat favorit untuk para badboy SMA TALENTA. Contohnya Gary. Cowok itu lagi berdiri di balkon menikmati pandangan sambil merokok. Badboy. Perlu diketahui, ini salah satu tempat favorit Gary. Selain aman untuk merokok, tempat ini lumayan tenang untuk berpikir. Kalau stres, Gary pasti ke sini. Dan menghabiskan 5 batang rokok sekaligus. Mata Gary masih setia melihat ke bawah. Walaupun tidak ada objek asyik yang bisa dilihat 'sih.

Eits, tunggu! Kayaknya sekarang ada. Dari atas, Gary bisa lihat cewek manis jalan sama....bapaknya? Ah, ketuaan. Abangnya mungkin. Cewek itu cantik, manis. Dari sini, Gary bisa lihat lesung pipi si cewek saat senyum. Murid baru? Atau malah guru baru? Atau jangan-jangan kakak-kakak mahasiswa yang biasa bagiin selebaran angket? Ah, ketuaan. Gary diam-diam jadi memperhatikan cewek itu. Kelihatan banget, kalau si cowok sayang sama si cewek. "Lah bangsat! Si gendut ngehalangin pemandangan aja!" Gary kesal waktu Pak Ari tiba-tiba datang ke arah si cewek dan menghalangin pemandangan. "Lah lah lah, mau dibawa kemana 'tuh. Pak Ariiiii!!!" Gary makin kesal waktu si cewek dan si cowok pergi mengikuti Pak Ari. "Nggak bisa dibiarin 'nih si gendut." Gary mematikan rokoknya. Dia menyemprot parfum ke bajunya supaya tidak tercium habis merokok.

Gary jalan diam-diam ke depan ruangan Pak Ari. Cowok itu menaruh kupingnya di depan pintu. "Oh, come on. Nggak kedengeran apa-apa sumpah." Gary masih setia nemplok depan pintu. Jody tiba-tiba ikut-ikutan nguping di depan pintu yang membuat Gary melotot. "Lo ngapain ikut-ikutan, sih?" Gary bisik-bisik. "Lah lu ngapain di sini? Nguping apaan? Kunjaw UN nanti?" Jody ikut-ikutan bisik-bisik. Gary menepuk dahi pelan. Tiba-tiba pintu terbuka dan mendadak Jody-Gary jatuh merosot ke lantai. "Jody! Gary! Kalian itu ngapain 'toh di sini? Bukannya belajar. Bikin malu aja!" Yang diomeli malah nyengir kuda. "Eh, Pak Ari yang ganteng. Apa kabar, Pak?" Gary melirik cewek tadi. Asem! Dia diketawain. Gary, Gary! Belum apa-apa udah malu-maluin. "Masuk kelas. Se...ka...rang!" Gary manyun. Cowok itu ngelirik cewek tadi. Dan, ow! Apa itu tadi? Gary disenyumin? Buset 'dah 'tuh senyum bikin diabetes. Gary cuma bisa nunduk. Bodo lu, Ga! Cewek cantik senyumin lu eh lu malah nunduk. Batin Gary. Jody narik tangan Gary untuk jalan ke kelas mereka. Gary yang tidak rela, terus melihat ke belakang.

Gary duduk di lantai Balkon sambil manyun. Gara-gara Jody gagal 'deh acara ngupingnya. "Argghhhh.... Padahal tadi kala berhasil 'kan gua bisa tau namanya sekaligus dia siapa." Gary mendelik kesal ke arah Jody. Jody yang didelekkin bingung. "Kenapa? Apalagi salah gua?" tanya Jody watados. "Monyet! Lo yang bikin gagal acara nguping gua! Kenapa juga lo harus muncul terus ikut-ikutan nguping?" Gary benar-benar kesal. Jody yang disalahin cuma bisa manyun. "Kok salah gua. Orang Pak Ari yang tiba-tiba keluar." Jody bela diri. "By the way anyway go away 'nih, ya. 'Tuh cewek yang tadi cakep ugha. Woohoo." Jody gerakkin tangannya membentuk bentuk tubuh cewek. Gary melotot. "Weh sembarangan! Pikiran lo aneh-aneh aja. Lagian gue yang nemuin pertama juga!" Gary masih melotot ke arah Jody. Jody cuma rolling eyes. "Yaudah 'deh, iya. Ampun." Jody ngalah. Gary membuang tatapan dari Jody. Begitu melihat ke bawah, bibirnya sumringah lagi. "Jo! Jo! 'Tuh cewek ada di bawah!" Jody langsung jalan ke arah Gary. Melihat ke bawah. Cewek manis tadi lagi nunggu seseorang mungkin? Gary senyum-senyum nggak jelas. Dan, oh! Jantung Gary serasa mau berhenti. Cewek itu melihat ke atas. Ke arah Gary! Dan....what? Dia lambai-in tangan ke Gary dan senyum sambil garuk-garuk kepala. Jody yang melihat itu bingung. "Woi, Gar! Ini gue nggak salah liat? Lu? Salah tingkah ngeliat cewek senyumin lu? Masa playboy kayak lu bisa salting 'sih?" Gary nabok pelan kepala Jody. "Bacot lu, monyet! Ganggu orang aja 'sih!" kata Gary kesal. Jody manyun sambil usap-usap kepala. "Sumpah gue penasaran. Siapa sih 'tuh cewek?" Gary memperhatikan cewek yang mulai jalan berlalu meninggalkan tempat tadi.

TBC

So, guys this is part 1. Wdyt? Hope you enjoy it Guys! Please vomment for the next part. Thx❤

-Jessaimagination, 240218-

Eighteen (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang