5

2.9K 300 45
                                    

Author POV

Malam ini hujan cukup deras. Petir beberapa kali menyambar. Ditambah angin yang menghembus kencang menambah suasana malam ini terasa horor.

Kara terdiam didekat jendela, menatap hujan yang tak kunjung berhenti.

"Hujan ini sangat menggambarkan suasana hatiku, sedih dan kecewa" ,ucap Kara tanpa mengalihkan pandangannya.

Disisi lain, Jaemin sibuk chat dengan gebetannya.

Gludug-anggap suara petir

Seketika itu lampu langsung mati.

"Mama" ,Kara pun berteriak ketakutan.Kara juga punya phobia sama gelap.

Karena waktu usianya lima tahun,pernah kekunci dimobil sampai malam.Karena neneknya lupa kalo Kara ada didalam mobil.

"Hiks,hiks,hiks" ,Kara menangis saking ketakutannya.

Jaemin merasa terganggu dengan suara isak tangis Kara, akhirnya Jaemin memutuskan untuk menghampiri Kara dan menyuruhnya untuk terdiam.

Dengan kesal, Jaemin membuka pintu dengan kasar.
Jaemin melihat Kara memeluk lututnya dan menenggelamkan wajahnya.

Tanpa rasa kasihan, Jaemin membentaknya.

"Lo bisa diem gak sih? Lo itu berisik tau gak? ",

Kara tak menjawab. Dia langsung berdiri dan memeluk Jaemin. Seakan dia telah menyelamatkannya.

"Lo apaan sih? " ,ucap Jaemin sambil berusaha melepaskan pelukan Kara.

"Aku takut" ,ucap Kara tanpa melepaskan pelukannya.

Jaemin pun terdiam .

"Aku takut, tolong jangan marah untuk saat ini saja",ucap Kara sambil menenggelamkan kepalanya dibahu Jaemin.

Jaemin membuang nafas kasar.

"Lepasin gak? " ,

Kara terdiam sejenak, lalu melepaskan pelukannya.

"Maaf",satu kata singkat keluar dari mulut Kara.

Jaemin merasa menyesal karena telah memaksa Kara untuk melepaskan pelukannya.

"Sekarang lo jangan nangis, berisik tau gak? ",ucap Jaemin sebelum melangkah keluar dari kamar Kara.

Kara langsung menahan tangannya.

"Apaan sih? "

"Temenin, aku takut gelap"

Dengan kesal Jaemin kembali masuk dan duduk dikursi meja belajar.

Sementara Kara naik ke ranjang.

"Temenin sebentar aja ya sampe aku tidur",ucap Kara lalu menarik selimutnya sampai ke leher.

Gelap gulita. Tak ada yang terlihat.

"Dasar cewe pembawa sial" ,ucap Jaemin lalu meninggalkan Kara. Dan tertidur dikamarnya.

***
Kara berdiri tepat didepan pintu kamar Jaemin.

Saat jaemin membuka pintu, ia langsung terkejut. Sementara Kara hanya mematung.

"Awas, gue mau berangkat! ",usir Jaemin.

Sementara Kara sama sekali tidak menggeser bahkan sama sekali tak mengalihkan pandangannya.

"Lo punya telinga gak sih? ",

Kara menunduk lalu air matanya keluar. Lalu kembali mendongak  tepat ke wajah Jaemin.

Incest?❎Na-Jaemin (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang