PART 13

7.7K 346 9
                                    

Hai hai...
Aku kembali lagi nih..
Iya sihh aku udah lama gak update, kurang lebih 2 bulan yah😅
Maaf ya udah bikin kalian nunggu.
Tapi aku gak bakal ingkar janji kok, pasti bakal aku selesain storynya.

__________

Sampai di sana..

Waktu Prilly berjalan masuk dengan memakai gaun yang sudah di belikan untuknya, gak sengaja gaun itu nyangkut dan sedikit sobek pada bagian pinggang kanan.
Ali yang melihat itu langsung memeluk pinggang Prilly dari samping agar menutupi gaunnya yang sobek. Paham kan maksud author?:v
"Eh? kak gimana dong ini?", resah Prilly.

"Udah gak apa apa, sekarang kamu diem aja", ucap Ali sambil tetap memeluk Prilly.

Prilly menuruti perkataan Ali.
"Hai Pril", ucap Mila.

"H-hai Mil, Ban", ucap Prilly gugup dan sedikit malu.

"Congrast ya Ban, Mil", ucap Ali.

"iya, thanks ya", jawab Bani.

"Kayaknya ada yang tambah lengket aja nih", goda Mila.

"Eh.., hmm", Prilly salah tingkah.

"Mil, ada kamar kosong gak?", tanya Ali.

"Hah? buat apa? eh jangan bilang kalian berdua-", ucapan Mila terpotong.

"Jangan berpikir yang aneh aneh deh, ada gak?".

"Iya ada, kamar gue kosong kok", ucap Mila.

"Yaudah, kita permisi dulu", Ali langsung membawa Prilly Pergi ke kamar Mila.

"Ada ada aja deh mereka berdua", ucap Bani geleng geleng kepala sambil melihat perginya Ali dan Prilly.

**

Kamar.
"Kamu tunggu di sini dulu", ucap Ali.

"Kakak mau kemana?", cegah Prilly.

"Kakak cuma sebentar, kamu di sini dulu jangan kemana mana", Ali pun pergi.

"Haduhh, gimana dong ini", gumam Prilly sambil melihat gaunnya yang sobek.
"Gak mungkin gue terus kayak gini".

***

"Kak Ali kemana sih?".

"Nih, kamu ganti gih", ucap Ali sambil memberikan pakaian ke Prilly.

"Hm? yaudah aku ganti baju dulu", Prilly pergi ke kamar mandi.

**

"Udah?, yuk kita keluar", ajak Ali.

"Hm, btw makasih kak".

"Mulai deh makasihnya".

"Hehe, kalau gak ngucapin makasih itu rasanya gak enak, kayak hambar hambar gimana.. gitu".

"Bubur aja kalah, haha", Mereka berdua tertawa.
"Udah yuk keluar, gak enak sama yang lain", mereka pun pergi keluar dan kembali ke acara tadi.

*Skip
Esok paginya di kampus.
"Pril, lo nanti pulang sekolah bisa ikut gue gak?", tanya Fandi.

"Emangnya mau kemana?".

"Gue mau beli buku, nanti lo ikut gue ya".

"hmm, iya deh".

Ali pov
Gue lagi sibuk sibuknya sama kerjaan, dan tiba tiba aja ada seseorang lari masuk ke dalam ruangan gue tanpa permisi dan langsung meluk gue.
"Ali....., aku kangen tau", ucapnya manja.

"Eh?", gue melepas pelukannya dan ngeliat siapa sih cewek ini.
"Viona?", ucap gue kaget.

"Iya, ini aku Viona. Pacar kamu".

Gue terpaku ngeliat Viona dateng ke Indonesia. Ya, dulu Viona itu pacar gue. Meskipun papanya gak setuju sama hubungan kita. Kita udah lama putus kontak. Sekitar 3 tahunan, karena dia pindah ke luar negeri sama papanya. Gue kira dia udah ninggalin gue, tapi ternyata sekarang dia balik lagi. Ya ampun, gue lupa kalau gue sekarang udah punya istri!. Gimana ngomongnya ke Viona ya?.
"Vi, aku mau bilang sesuatu sama kamu", ucap gue hati hati.

"Mau ngomong apa? oh, pasti kamu mau bilang kalau kamu kangen sama aku kan? trus kamu bakal nikahin aku, dan kita bahagia bareng. Iya kan?", ucap Viona tanpa henti.

"Bukan itu, tapi aku gak bisa lanjutin hubungan kita. Aku mau bilang kalau sekarang kita udah gak ada hubungan apa apa lagi", ucap gue.

"A-apa? maksud kamu apa sih aku gak paham deh?".

"Huft, gini ya.. sekarang aku udah gak bisa sama kamu soalnya.., soalnya aku udah punya istri", gue gak tau lagi harus ngomong apa. Sebenernya gue gak tega ngomong itu, tapi mau gimana lagi gue juga gak mungkin tetep sama Viona.

"Hah? enggak enggak, kamu pasti bercanda kan? kamu kan sayang sama aku, kamu cuma cinta sama aku kan Li!?", ucap Vio sambil nangis.

Gue gak tega kalau ngeliat cewek nangis. "Maaf banget, jujur aja aku sekarang udah gak ada rasa apapun sama kamu", ucap gue.

"Kamu jahat Li! Hiks, kamu bener bener jahat! aku udah bela belain pergi dari Amerika ke Indonesia cuma buat ketemu kamu! Aku pergi juga diem diem dari papa! Hiks", udah bener bener gak tega. Viona langsung gue peluk.

"Kamu tega Li, hiks aku udah rela di marahin papa untuk ketemu sama kamu, dan sekarang apa yang aku dapet. Kamu malah putusin aku!", ucap Viona yang masih di pelukan gue.

"Iya aku tau aku salah, tapi aku udah gak bisa maksain perasaan aku. Lagi pula aku udah nikah sama orang lain, aku minta maaf", Ucap gue menenangkan Viona.

Tiba tiba ada suara vas pecah di depan pintu.

Prilly pov
Seneng banget, hari ini bisa ketemu kak Ali di kantornya. Udah lama sih sebenernya gue mau ke kantornya dia, tapi masih gak ada waktu. Dan sekarang ini ada waktu senggang.
Saat gue udah di depan ruangan kak Ali, gue gak nyangka banget. Gue kaget sama apa yang gue liat, kenapa bisa kak Ali lakuin itu?. Air mata perlahan mengalir dan jatuh gitu aja.
Serasa gak tahan melihat itu semua, gue berniat untuk pergi dari sana. Tapi tiba tiba aja ada suara pecahan kaca, ternyata gue gak sengaja menyenggol vas yang ada di sebelah gue.
Kak Ali menoleh ke arah gue, tapi gue langsung cepet cepet lari pergi dari ruangan itu. Gue lari dengan isakan tangis dan air mata yang mengalir di pipi gue.

Gue lari entah mau kemana, karena yang penting gue gak liat mereka berdua lagi. Tapi tiba tiba ada yang nahan gue, ya siapa lagi kalau bukan kak Ali. Terpaksa berhenti tapi gue gak mau liat muka dia, hanya bisa menunduk dan menangis aja.
"Pril, aku mau jelasin. Semua gak seperti yang kamu fikir", ucap Ali.

Gue pun mengangguk menandakan kalau gue kasih dia kesempatan untuk jelasin semuanya.
"Dia itu Viona, dulu dia pacar aku. Dia hampir pernah menjadi istri aku, tapi papanya gak setuju dan membawa Viona pergi ke Luar Negeri. Aku kira Viona udah pergi ninggalin aku, soalnya kita udah gak pernah ada komunikasi. Trus tiba tiba aja dia dateng ke Indonesia dan nemuin aku. Tapi sekarang kita udah gak ada hubungan apa apa lagi kok", jelas Ali panjang lebar kayak daun kelor:v

"Beneran kan? Kakak gak bohong kan?", tanya gue sambil menatap matanya.

"Iya beneran, masih gak percaya? kamu mau bukti apa biar kamu percaya?", sambil memegang dan mengelus kepala gue.

"Iya aku percaya kok", gue langsung memeluk kak Ali.
"Aku cuma takut aja kalau kakak bakal tinggalin aku", lirih gue.

"Aku tuh gak bakal pernah tinggalin kamu, percaya deh sama aku ya..", jawab kak Ali.

__________

Guyss, maaf ya kalau storynya  pendek.
Tapi insyaallah bakal cepet aku lanjut kok, terus baca dan vote ya..😊

My Cool Teacher (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang