round

6.9K 794 52
                                    

"Aku mencintaimu Hyung." Taeyong menatap Jaehyun di layar ponselnya.

"Benarkah Yongie?"

"Benar Hyung." Taeyong menganggukkan kepalanya.

"Bagaimana dengan Yuta? Apakah kau masih mencintainya?"

"Sejak aku diusir dari rumahnya, aku berusaha mematikan perasaanku padanya Hyungie."

Jaehyun menatap Taeyong.

"Terimakasih sudah mencintaiku Yongie."

Taeyong mengangguk.

"Hyung ingin memelukmu."

"Nado Hyung. Kapan Hyung pulang?"

"Secepatnya cintaku."

"Miss you."

"Miss you too my love."

.

"Yuta, Kau tak perlu mengantar jemput Yuichi  setiap hari seperti ini, bagaimana dengan jadwalmu?"

"Tidak apa Yongie, mumpung belum sibuk lagi."

"Daddy ini enak, aaaaa." Yuichi menyuapi Yuta dengan potongan takoyaki di tangannya.

"Amm." Yuta mengunyah takoyaki yang disuapkan kepadanya.

"Iya enak. Gumawo Yuichi." dikecupnya pipi Yuichi dengan gemas.

Yuta, Yuichi, dan Taeyong sekarang sedang makan siang di restoran Jepang kesukaan Yuta sepulang Yuichi sekolah. Mereka terlihat seperti keluarga yang bahagia.

Taeyong tersenyum melihat pemandangan di depannya. Yuta terlihat sangat bahagia. Senyum selalu merekah di bibirnya, matanya menyipit saat tertawa.

Taeyong tersenyum lagi, ekspresi Yuichi mirip sekali dengan Yuta. Benar-benar fotokopi Yuta.

"Yongie."

"Iya Yuta?"

"Apakah Yongie ingin melanjutkan kuliah?"

"Tidak Yut."

"Kenapa? Yongie kan pintar, Yongie tidak mau mewujudkan impian Yongie? jangan pikirkan biayanya."

"Aku ingin konsentrasi mengurus Yuichi saja Yukkuri."

"Ah Araseo." Yuta menganggukkan kepalanya.

Yuta diam menatap Yuichi yang asyik memakan es krim.

"Atau Yongie mau membuka kafe? Aku akan membeli tempat yang strategis dan memberikan modal."

Taeyong menggenggam tangan Yuta.

"Yukkuri, Yongie sudah menerima nasib seperti ini. Yongie ingin hidup dari hasil jerih payah sendiri, Kamu jangan terbebani."

"Tapi Yuichi tanggungjawabku juga Yongie, dan dulu aku sudah melalaikannya. Aku akan bertanggungjawab mulai sekarang Yongie."

"Dulu Kamu kan tidak tahu Yukkuri. Jadi tidak apa. Yongie bisa menerimanya."

"Mulai sekarang, hidup Yongie dan Yuichi, aku yang menanggung."

"Yuichi saja Yukkuri. Yongie bisa berusaha sendiri."

"Tapi Yongie."

"Kita tak bisa bersatu Yukkuri.  Mamamu sangat membenciku, Yongie tidak sanggup menjadi menantunya."

Yuta meremas jemari Taeyong.

"Mianhae Yongie."

Taeyong menganggukkan kepalanya dan tersenyum. Senyumnya membuat Yuta ikut tersenyum.

starlight [jaeyong]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang