-mencoba ikhlas

530 107 23
                                    

Jeup menatap kosong layar komputernya, sudah 20 menit renderan Autocad-nya tidak berjalan, kesabarannya sudah hampir habis.

"YaAllah...... Orang mau jadi sarjana ada aja ya cobaannya." keluh Jeup sembari mengacak-acak rambutnya sendiri.

Akhirnya ia memilih untuk leyeh-leyeh di bangku belajarnya yang lebih mirip bangku gamers itu, sambil sesekali melihat ke layar komputer.

5 menit.

10 menit.

15 menit.

Masih sama. Renderannya gak ada progress.

"Ck. Tau ah." Jeup kesel sendiri.

Ia lalu berdiri dan berjalan ke ranselnya yang tergeletak di kasur, mengambil Sampoerna A Mild dan korek goods dept kesayangannya dan meninggalkan kamar.

Jeup naik ke lantai paling atas dikosannya, tempat jemuran, tapi lebih sering disebut rooftop, biar keren aja.

Sekarang ia sudah fokus menghisap satu batang tembakau itu sambil melihat keadaan sekitar kosannya. Jeup gak suka ngerokok di kamar, soalnya kamar dia gak ada ventilasi ke luar, bisa bengek dia kalo asep rokoknya dihirup 24/7.

Nyebat, sambil ngelamun, ditemani angin sepoi sore-sore gini. Adem.

Udah berasa lagi bikin video klip aja nih dia.

Tapi lumayan lah buat refreshing otak, dia udah penat banget sama tugas besar yang datang silih berganti.

Jeup merogoh hp disaku celananya, membuka aplikasi Line,

Ah, gak ada yang penting chatnya.

ya, paling grup sahabat aja yang rame, tapi Jeup juga lagi gak mood buat ngeramein groupchatnya itu. Akhirnya ia buka aplikasi Instagram dan berniat nontonin instastory sampe abis, sangking bosennya.

(Instastory)

chaesols 5h

Send messagecie

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Send message
cie.. udah jadi anak kuliahan [delete]

kalo belajar hpnya disimpen duluu, kebiasaan [delete]

sini dah aku yg lamar [delete]

Jeup mengubur niatnya untuk membalas story itu dan lanjut melihat instastory yang lainnya.

Tap. Tap. Tap.

geniehamid 3h

geniehamid 3h

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ah...

Masih cantik.

Makin cantik.

Apa kabar ya dia?

Jeup ragu-ragu mau ngehubungin mantan adik kelasnya itu atau tidak. Iya, Genie itu adik kelas Jeup waktu SMA. Kalo Chaesol, mantan adik kelas sekaligus mantan prioritas.

Setelah pergulatan yang panjang antara otak dan hati, akhirnya Jeup menutup aplikasi Instagram dan kembali membuka Line.

(Line!)

Jeup: chaesol?

Jeup gak berharap banyak. Ia sudah menyiapkan mental kalau-kalau chatnya diread doang, gak diread, atau bahkan gak kekirim karena dia sudah di block.

Chaesol: eh?
Chaesol: ada apa kak?

Jeup juga kaget, ternyata chatnya dibalas secepat ini.

Jeup: gapapaa
Jeup: barusan liat igstory kamu sama genie
Jeup: apa kabar kamu?

Basic banget, Je.

Chaesol: haha iya tadi abis pergi sama genie
Chaesol: baik kaak. kakak apa kabar?

Jeup: aku gini-gini aja, hahaha
Jeup: ini kamu udah dirumah?

Chaesol: udah kak

Jeup: boleh telpon?

Cukup lama notifikasi yang ditunggu-tunggu Jeup tak kunjung muncul.

Chaesol: boleh, kak

You is calling Chaesol Claudia...

"Halo?"

Hhh.. Udah berapa lama Jeup gak denger suara ini.

"Halo, Ce. Ganggu gak aku?"

"Ganggu banget, kak."
...
"Hahaha, gak lah kaak, yaampun."

"Haha, kirain beneran ganggu."

"Ada apa kak? Kok tiba-tiba banget ngehubungin aku?"

Jujur. Jeup pun bingung kenapa dia ngechat Chaesol, bahkan sekarang nelpon.

"Gatau nih Ce, jempol aku bergerak sendiri."

Oke. Jawaban bodoh.

"Hahaha, kirain penyakit garingnya udah gak kumat lagi, kak.."

Jeup hanya meringis. "Kuliah gimana, Ce?"

"Yaa gitu kak, seperti yang diliat di igstory, hahaha. Kak Je gimana kuliahnya? Udah ngerancang berapa rumah?"

"Banyak, Ce. Udah gak di the sims lagi aku bikin rumahnya."

"Bagus deh, semoga cepet jadi arsitek beneran, hahaha."

"Amiin.. Kamu juga cepetan jadi psikolognya, biar sembuhin aku yang udah mulai stres ini, haha.."

"Hahaha, amin aminn.."

Hening.

"Ce.. Ketemu, yuk?"
"Rasanya udah lama banget gak ngobrol sama kamu."

Sumpah.

Sumpah.

Jeup juga gatau ngapain segala ngomong begini.

"Boleh aja kak. Tapi jangan deket-deket ini. Aku dua minggu besok uts, kalo weekend ada kebaktian sama latihan padus di gereja."

"Wah padet juga, Ce. Yaudah nanti berkabar lagi aja, ya. Semangat yaa."

"Iya nih kak, lumayan.. Siap nanti berkabar aja kak."

"...Aku tutup ya. Bye."

"Iya kak, bye."

Call is ended.

Jeup memasukan hp ke saku celananya, menghisap rokoknya yang sudah sangat pendek itu dan membuang puntungnya. Ia bergegas balik ke kamarnya, mau siap-siap shalat maghrib.



kaco
malah baper sendiri sama cerita ini
benteng ngapa tinggi bet yaaak??
MANA CHAESOL CAKEP BGT GANGERTI LAGI HHHH
rasa rasanya aku mau bikin buku khusus my jeupjedun
huhuhu

ca•thar•sis [the unit+] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang