Awal dari Sebuah Kisah.

45 5 3
                                    

Dari tanggal 30 Agustus 2016, aku merasakan perhatian, malam itu dia melanjutkan pesannya.
Fajri;

Udh makan blom? Kalau belum cepet mkn, nnti sakit.

Kataku;

Udh kok, kamunya makan juga yaa:)

Fajri;

Selamat Malam yaa 💕

Kataku;

Selamat Malam juga 💕

Itulah akhir percakapan pada malam itu, hihihi. Seperti biasa, bila ku merasakan hal yang sangat luat biasa, aku selalu menuliskan sesuatu pada secarik kertas;

Ini sederhana, tapi aku menyukainya, dan membuatku bahagia:)

Dimalam itu aku tidak bisa tertidur, padahal besok adalah hari senin, hari termalesin, bagi aku. Arg, sial sudah jam 00.00 aku tidak bisa tidur, aku memejamkam mataku perlahan, dan akhirnya aku tertidur, yeee.

Pagi pun tiba, seperti biasa aku berangkat dengan Zahara.

“Han, cepet ih jalannya, takut terlambat nih, udah jam segini.” Ucapnya

“Hoamz, masih ngantuk woyy.” Ucapku

“Makannya, tidur tuh jangan malam-malam, Dasar Jomblo. ” Ucap Zahara.

“Eits, jangan panggil aku jomblo, ada dua faktor. Pertama, Julukan Jomblo buat Pak Jomblo ajah. Kedua, Aku udah nggk Jomblo, wlee.” Ucapku.

“HAHHH? APAAAA? YANG BENER?” Ucapnya agak teriak-teriak.

“Jangan teriak-teriak, masih pagi tau.” Ucapku.

“Ya Allah, sadarkanlah sahabatku ini. Jangan biarkan dia gila karena kelamaan jomblo, dan mengaku dia udah nggk jomblo. Sadarkan dia Yaa Allah, Aminn.” Ucapnya sambil berdoa.

“Zah, kamu minta digaplok yah. Ini benaran tau.” Jawabku dengan nada kesal.

“HAHAHA, EMG SIAPA YANG MAU SAMA KAMU? FAJRI? ” Ucapnya dengan berteriak lagii.

“Iyh, Fajri.” Ucapku singkat.

“ Haduh, nggk nyangka.” Katanya.

Akhirnya, Aku dan Zahara sudah sampai ke sekolah, yeee. Aku masuk ke kelas, dan memberitahukan sahabat-sahabat ku seperti, Wawat, Acil, Sibr, Zulfa, dan Puput.

“APAAAAAAA? ” Mereka terlihat kaget.

“Iyh, bener” kataku.

“Gaya lah Hana.” Ucap Acil dan Puput,
“Kompak•_•.”Ucapku.

Dan aku baru sadar ternyata bel pertama sudah berbunyi, seluruh muridpun memasuki Lapangan Upacara, dan aku disitu melihatnya.

Dengan memandangnya dengan keadaan baik-baik saja, aku merasa tenang dan bahagia.-

Yaa, itulah yang terlintas dipikiranku, hehehe. Awalnya, Upacara diisi oleh suara Pak Botak.

“Heii, yang masih dikelas, masuk ke lapangan upacara.” Teriak Pak Botak ,yang sedang mengatur agar muridnya terlihat tertib.

Tak terasa Upacara pun selesai, yee. Pelajaran pertama dimulai.

••Saat Sudah Pulang••

Akupun menunggu pesan dari Fajri mengapa dia nggk mengirimkan, apakah aku memilih pilihan salah. Entahlah aku pun tidak mengetahuinya.

Menunggu adalah cobaan, disaat kesabaran diuji.-

Kesabaranku tidak berbuah manis, satu hari itu aku tidak mendapatkan kabar. Entahlah, aku sangat menginginkannya, walaupun itu sederhana. Aku hanya bisa menunggu dan menunggu. Begitupun seterusnya, sepertinya aku memilih pilihan yang salah. Tapi, kenapa awalnya terlihat manis:'(.

Seminggu pun berlalu, hari demi hari ku jalankan seperti biasanya, tapi dengan rasa sakit. Entahlah semuanya terlihat MENGECEWAKAN, dan akhirnya dia memberikan kabar, tapi disitu aku bertekad untuk cuek, Biar dia merasakan di cuekin itu nggk enak, aku jawab pesannya dengan sangat singkat.

Dan, pasang surut hubungan dimulai, karena sebuah Ke-EGOISan

My Love Story in SchoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang