06. makan

73 10 0
                                    

"Din duluan ya" ucap puput

Karna rumah puput dan caca satu komplek jadi mereka selalu pulang berdua

"Iya, hati-hati ya" dinda melambaikan tangan

Seperti biasa dinda selalu menunggu maya untuk menjemputnya, tapi tiba-tiba ada yang datang

"Dinda"

Dinda menoleh

"Apa?"

"Mau bareng lagi?"

"Ga"

"Kenapa?"

"Gue bukannya dianterin balik malah nyasar kerumah lo"

"Iya deh kali ini langung dianterin pulang"

"Ga"

"Ayolah, yakin lo nunggu tante lo panas-panas begini? Gatakut item?"

"Biarin"

"Huh, yaudah awas di godain sama jamet sono" bhanu menunjuk ke arah warteg dengan menggunakan dagu

Dinda melirik ke arah warteg

"Plis jamet, jangan ngeliatin gue, gue takut" batin dinda

"Tuh udah diliatin din awas nanti digodain, gue duluan ya"

"Eh"

"Kenapa?"

"Yaudah deh bareng"

"Gue yakin lo pasti takut din haha"

"Udah deh gausah bacot udah buruan jalan"

"Gimana mau jalan lo aja belum naik"

Muka dinda memerah, lalu dia langsung naik ke motor matic milik bhanu itu dan memakai helm yang diberikan bhanu

"Udah?"

"Udah" jawab dinda

"Yaudah turun"

"Lah?"

"Haha bercanda, yaudah pegangan ya gue mau jadi rossi ni"

"Gue tonjok lo"

"Hahaha"

Bhanu langsung melajukan motornya, melewati daerah kemanggisan dan ujung-ujungnya tanjung duren

"Turun" ucap bhanu

"Lo ngapain kesini?"

Mereka bedua berhenti di cafe watshapp tanjung duren

"Makan dulu lah, laper"

"Kan, gue ga sukanya begini ni"

"Haha, bentar doang din"

"Yaudah"

"Nah, ayo masuk"

***

Setelah satu jam ada di cafe watshapp bhanu dan dinda langsung pulang. Memakan waktu 20 menit untuk bisa sampai dirumah maya.

"Ga lagi-lagi deh gue pulang bareng sama lo" ucap dinda saat di perjalanan

"Tapi seneng kan bisa makan sama cowo imuet?" bhanu tertawa

"Apansi lo alay banget"

"Gue yakin ga lama lagi lo bakal suka sama gue"

"Ga akan"

"Liat aja nanti"

20 menit berlalu dan tiba lah dinda dan bhanu dirumah maya. Dengan posisi maya sedang membeli bakso didepan gerbang rumahnya

"Makasih" dinda menyodorkan helm ke bhanu

"Iya, kapan-kapan lagi ya"

"Ga"

"Hahaha"
"Eh tante" sambung bhanu

Bhanu langsung turun dari motornya melepas helmnya lalu ditaruh diatas jok motor, seperti biasa dia selalu menyantolkan helm yang tadi dipakai dinda di behel motor dan menghampiri maya lalu mencium tangannya

Maya tersenyum

"Pacarnya dinda?" tanya maya

"Calon tante"

"Apansi lo, udah sana pulang"

"Dih ngusir"

"Dinda jangan begitu dong" ucap maya

Dinda memutar bola mata malas

"Yaudah tante, saya pulang dulu ya, assalamualaikum"

"Waalaikumsallam" jawab maya

"Pulang dulu ya din"

"Ya"

Bhanu langsung naik kemotor, memakai helmnya dan melajukan motornya dengan cepat

"Tan, dinda masuk dulu ya, cape mau istirahat"

"Iya sayang, mau bakso?"

"Ga ah tan, tadi udah makan"

"Sama pacar kamu?"

"Apaan sih tan, cuma temen"

"Ah masa, yaudah gih istitahat" maya tersenyum

Dinda memasuki rumah maya, berjalan menuju anak tangga lalu menaiki anak tangga itu dan masuk ke dalam kamarnya, menaruh tas nya diatas kasur dan menduduki kursi yang ada dimeja belajarnya, mengambil handphone dari sakunya dan melihat foto profil orang yang dinamakan bhanu imuet itu, tiba-tiba bhanu menelfon dinda tapi dinda tidak mengangkatnya

"Angkat dong inces"

Dinda membuka whatshapp nya dan melihat chat dari bhanu, tak lama kemudian bhanu menelfon dinda lagi untuk yang ke 10 kalinya karna dinda merasa terganggu akhirnya dia mematikan datanya dan beranjak ke kasur

Menaruh handphonenya di atas meja belajar dan mulai memejamkan mata sampai akhirnya gadis cantik itu tertidur pulas

Bab 6😆makasih yang masih setia buat baca😘

The Last LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang