07. pengakuan

72 10 0
                                    

19.00

Saatnya maya dan dinda makan malam. Setelah selesai makan dinda bertanya satu hal pada maya

"Tan"

"Iya"

"Aku mau nanya"

"Iya, mau nanya apa?"

"Kenapa sih tante akhir-akhir ini gapernah jemput aku?"

Maya diam

"Tan, jawab"

"Tapi kalau tante kasih tau jangan marah ya"

"Iya deh"

"Janji?" maya mengacungkan kelingkingnya

"Janji" dibalas dengan dinda dengan cara menyatukan kelingkingnya dengan maya

"Sebenernya waktu kamu pulang sekolah kelas yang pertama keluar kelasnya bhanu, bhanu menghampiri tante yang lagi nungguin kamu di parkiran sekolah"

"Dia ngapain tante?"

"Dengerin dulu"

"Hehe iyaiya"

"Dia minta nomor whatshapp tante dan juga nomor whatshapp kamu, dia minta tolong sama tante buat ga jemput kamu lagi"

"Oh jadi tante yang kasih nomor aku ke bhanu"

"Hehe iya"

"Maksudnya apa tante"

"Dia mau deketin kamu, mau kenal lebih deket sama kamu, tante percaya sama dia dan akhirnya tante ga jemput kamu lagi"

"Emang tante kenal bhanu udah lama? Ko bisa secepat itu percaya sama dia"

"Feeling tante begitu, menurut tante dia anaknya baik, dari tampangnya juga ga serem-serem banget"

"Iya sih emang ga serem, Tapi dia orangnya alay dan juga tukang gombal"

"Tapi dia cowo paling hitz kan disekolah kamu? Dia juga banyak yang suka tapi dia lebih milih kamu, beruntung lho kamu bisa pacaran sama dia"

"Tante tau dari mana kalo dia hitz?"

"Dia sendiri yang bilang waktu minta nomor whatshapp kamu"

"Emang ngomongnya gimana?"

"Tan, mau tau ga? Aku itu cowo paling hitz disini, banyak yang suka sama aku tapi aku lebih milih dinda" maya menjelaskan

"Lah pd banget tuh cowo"

"Tapi menurut tante kamu beruntung bisa pacaran sama dia tampangnya gan—"

"Udah ah tante aku males bahas dia" selak dinda

"Lho bukannya kamu duluan yang minta dijelasin"

Muka dinda memerah

"Udah ah tante aku ke kamar dulu ya"

Dinda bangun dari duduknya

"Jangan terlalu benci din nanti jadi cinta"

"Apaan sih tante gajelas deh"

***

Dinda menjatuhkan tubuhnya di atas kasur dengan posisi telentang sambil memainkan handphone nya, tiba-tiba ada panggilan masuk dari bhanu imuet dinda langsung menggeser ke atas tombol hijau

"Hallo?"

"Saya dari ojek online, Ingin menyampaikan kepada bidadari dinda bahwa selendangnya sudah ditemukan, dan anda bisa langsung kembali ke khayangan"

Dinda tertawa, entah mengapa jantung bhanu berdebar kencang saat mendengar dinda tertawa

"Kenapa ketawa?"

"Lucu lo, tapi ngeselin"

"Haha bisa aja, besok ikut gue ya"

"Kemana?"

"Ke KUA"

Deg

"Masih bocah" ujar dinda

"Lo yang masih bocah, gue mah dikit lagi lulus"

"Ga nanya"
"Serius mau kemana?" sambung dinda

"Ikut aja, udah malam tidur gih, night inces"

Bhanu mengakhiri telfonnya

"Gajelas dah, bodoamat ah gue ngantuk"

Dinda menaruh handphonenya di atas meja lampu tidurnya dan mulai memejamkan matanya


Bab 7😆, jangan lupa follow aku ya biar tambah semangat bikin ceritanya😘
Makasih yang udah baca, kalian moodboster ku😘

The Last LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang