Om, ya aku memanggilnya om Tere saat itu usiaku masih 16 tahun, aku lari-lari minta foto bareng haha itu kejadian 5 tahun lalu. Sekarang aku memanggilnya bang, bang Tere Walaupun aku lebih suka memanggilnya om. Ok, ini bukan cerita tentang Tere Liye penulis terkenal itu, aku hanya ingin memberi tau, bahwa benar adanya saat orang yang amat kita cintai pergi, dia juga ikut membawa sepotong hati kita. Om Tere, aku tidak bisa bernafas seperti biasanya, lebih banyak nafas yang tertahan. Sesak! Seperti ada jutaan ton batu yang menindih ku, sesak!
***me and my self
KAMU SEDANG MEMBACA
Basuh Pilu
Fiksi RemajaAda seseorang dalam hidupmu yang ketika ia pergi, maka ia juga membawa sepotong hatimu. ~Tere Liye, Sepotong Hati yang Baru ****** Sudah hampir sewindu pas terakhir baca buku ini dan masih suka dengan prinsip, pemahaman yang di tulis sang penulis