|4| Taruhan!

60 6 0
                                    

Setelah mengantar Sulli, kini Sung Hee merubah arah pulangnya bukan ke tempat yang biasa ia tinggali tetapi bukan pula tempat yang asing baginya. Tidak memakan waktu lama ia kini berada disebuah perumahan yang bisa dibilang mewah. Rumah-rumah dengan gaya klasik Eropa menghiasi sepanjang lorong. Sung Hee berhenti di salah satu Rumah bergaya Eropa klasik tersebut, ia melangkahkan kakinya dan memasuki pekarangan rumah yang tidak dipugar.

"Sung Hee?" tanya seorang pria bertubuh gempal dan terlihat sekitar akhir 30-an, yang kebetulan sedang membersihkan beberapa daun yang berguguran membuat pekarangan itu terlihat kotor "Angin apa yang membawamu kemari" tanya pria itu lagi.

"Bukankah ini sudah sangat lama Jasik?" Sung Hee tersenyum menyapa pria bernama Jasik itu "Dimanakah Tuan mu?" kembali Sung Hee bertanya mencari seseorang yang ingin ia temui.

"Masuklah, ia telah menunggumu" kata Jasik" Oh... Kau selalu saja cantik seperti dulu" Puji Jasik membuat Sung Hee tersenyum padanya dan berjalan masuk ke dalam rumah.

Masuk Sung Hee ke dalam Rumah dan ia tahu dimana orang itu menunggunya, selalu sama seperti masa lalu. Sung Hee berjalan melewati ruangan utama menuju belakang rumah dan dari kejauhan ia melihat orang itu sedang melukis dan masih saja memakai topeng... Menggambarkan sesuatu yang terlintas dipikirannya.

"Selalu tidak pernah berubah, kali ini apa?" Tanya Sung Hee yang kini berdiri disampingnya.

"Duduklah" kata orang itu tanpa menatap Sung Hee dan Sung Hee menurutinya.

Sung Hee menatap lukisan yang dilukisnya, dan sebuah senyuman terukir dibibir manis Sung Hee. Ia tahu siapa wanita yang ada didalam lukisan itu, sosok wanita dari belakang yang memasuki sebuah rumah.

"Selalu mengetahui apapun, Lee Dong Wook" kata Sung Hee pada sosok pria bertopeng yang namanya Lee Dong Wook "Tidakkah kau mau menunjukan wajah tampanmu padaku" Sung Hee menggoda Dong Wook dan ia ingin mengetahui apa ekspresi pria ini, namun sayang topengnya menghalangi itu.

"Bagaimana Sulli?" tanya Dong Wook merubah topik.

"Menghindari permintaanku" jengkel Sung Hee "Aku menitipkannya pada Ji Won, dia pasti bisa membantu Sulli menemukan sihirnya" lanjut Sung Hee "Kau harus membantuku agar mereka tidak bisa mendapatkan Sulli, Dong Wook" lagi Sung Hee berkata dengan permintaan.

"Kau tahu... aku ingin berhenti Sung Hee" Dong Wook menghentikan kata-katanya sejenak "Bahkan dengan Topeng ini, tetap saja tidak bisa membuatku berhenti mendapatkan gambaran" Dong Wook berkata dengan suara tercekat, berharap ia bisa berhenti melihat masa depan.

Ya, sihir utamanya adalah melihat masa depan, namun ia tidak mengharapkan itu karena hal itu ia kehilangan sesuatu yang berharga. Topengnya yang selalu dipakainya membuat sebagian kekuatannya tersegel namun tetap tidak semuanya.

"Demi, Sulli... Kumohon" Pinta Sung Hee memikirkan nasib Putrinya "Kau tahu aku tidak akan pernah memaafkan diriku, Bila Black Magic berhasil mendapatkannya" lanjut Sung Hee sedih dengan takdir Putrinya.

"Masa depan... tidak pasti Sung Hee, walaupun aku bisa melihatnya namun itu bisa saja berubah" Dong Wook menjelaskan "Kau, seharusnya melatih Sulli dari dulu" Kali ini Dong Wook mengatakan itu dengan agak ketus.

"Tidak!" Nada suara Sung Hee kini meninggi "Aku tidak akan membiarkan Sulli mengetahui siapa dia sebenarnya... Tidak!" Kata Sung Hee penuh emosi.

"Lambat... namun pasti, semua akan terungkap, kebenaran tidak bisa ditutupi selamanya" Dong Wook mengingatkan Sung Hee "Baiklah... aku akan membantumu menjauhkan mereka dari Sulli" terpaksa Dong Wook menerima permintaan Sung Hee.

BLACK or WHITETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang