Part 2 : Kali ini aku akan menyelamatkannya!

54 1 0
                                    


                                        Aku melihat sekitarku mencoba mengingat dimana aku sekarang berada, baju yang aku gunakan saat ini menjelaskan semuanya bahwa aku kembali ke masa SMA lagi, tidak salah lagi ini seragam SMA-ku. aku sekarang berada di ruang kesehatan, aku belum mengingat sama sekali mengapa aku sekarang berada di ruangan ini tapi saat aku menggunakan sepatu ku datanglah disana temannku datang dari pintu sebelah tempat tidurku.
"lu malah pura-pura sakit. ngantuk sih ngantuk jek tapi ga tidur disini juga." Cetus Kevin sambil sedikit menertawaiku.
"ya mau gimana lagi vin, begadang nonton bola emang wajib buat gue. tapi klub nya malah kalah semalem." Jawabku yang sedang mengikat tali sepatu.
"hahaha tim lu kebanyakan lawak jadi kalah mulu." Kevin membalas dengan tertawanya
"vin, aku ini baru datang lagi kesini gak sengaja udah ngorbolin bola, udah lupa skor nya berapa pula, ya mau gamau harus mengalihkan pembicaraan kalau kaya gini." ucapku didalam hati.
"Vin, ngomong-ngomong sekarang tahun berapa ya?" tanyaku
"tuh sekarang giliran orangnya yang ngelawak. ini tahun 2018 woy!" Jawab Kevin
"hehehe gue amnesia ringan sebangun tidur tadi. ayo kita ke kelas" ajakku.
Setelah percakapan itu aku dan Kevin menuju ke kelas kembali. Suasana tahun 2018 sangatlah berbeda, dimana semuanya berubah drastis di tahun 2022. Teknologi menguasai semuanya. Bayangkan saja jika kamu lapar, kamu hanya perlu membayar 50 ribu kepada sebuah mesin di pinggir jalan yang sudah siap disantap dalam kemasan kotak plastik, sedangkan di tahunku masih berseragam SMA (2018) buatan tangan jauh lebih baik dan enak ketimbang buatan mesin. Sungguh sangat mengerikan Teknologi mengubah semuanya, termasuk kehidupan ini. Ya begitulah, manusia ingin lebih maju dan lebih baik.
Saat masuk kelas semuanya terasa biasa saja, sampai pada akhirnya mataku tertuju pada seorang wanita yang membuat beberapa ingatanku terbuka kembali. Aku ingat di masa depan aku pernah membaca sebuah majalah harian di tahun 2018 ini ada beberapa orang wanita yang akhir hidupnya di rampas oleh seorang pemerkosa dan pembunuh. Dia salah satunya, dan beberapa orang lainnya yang namanya belum kuingat sama sekali.
Aku pun duduk di sebelah Kevin, dan masih mengingat-ingat siapa nama wanita itu.
"Vin, dia namanya siapa?" tanyaku sambil menunujuk ke arah wanita itu
"sialan lu becandain gue atau emang bener-bener amnesia ringan sih?!" Kevin terlihat mencurigaiku
"serius vin. gue lupa." jawabku
"lah lu bener-bener ngaco. namanya Tami. gue harus tampol kepala lu biar lu inget semuanya." Jawab kevin dengan mimik wajah heran dan sedikit kesal.
seketika aku terdiam dan mengingat siapa wanita itu, siapa dia sebenarnya, apa yang terjadi padanya, dan bagaimana akhir nasibnya.

Tami adalah seorang wanita yang unik dan rupawan. senyumnya manis dengan lesung pipi yang membuat aku sendiri ingin mencubitnya saat dia tersenyum. dia adalah wanita yang sangat pendiam dengan kecerdasan dan segudang prestasinya. dia tidak pandai bergaul dan menurutku, dia hanya menggunakan pakaian seadanya saja. tidak pernah menggunakan lipstick atau bedak dimukanya. dia natural dengan rambut yang di ikat kebelakang tanpa basa-basi. dan yang terpenting adalah dia adalah seseorang yang selama bertahun-tahun kukejar untuk mendapatkan hatinya tapi selalu saja aku ditolaknya, karena alasan yang sebenarnya tidak masuk akal. Aku teringat sebelumnya aku pernah berbicara dengannya, tapi setelah dua hari aku berbicara dengannya di stasiun kereta api saat akan pulang, di situlah penyesalan seumur hidupku dimulai. dia menghilang dan tidak masuk sekolah selama dua hari, lalu dia ditemukan disebuah rumah tanpa pakaian dengan luka tusukkan yang berjumlah ada empat. dalam artikel yang pernah kubaca sebelum dia mati, pelaku memperkosanya terlebih dahulu dan membunuhnya. Sungguh tragis kan akhir hayatnya? Ya. itu semua membuatku gila dan merasa sangat menyesal karena tidak bisa menyelamatkannya, oleh sebab itu aku mencoba mengubur semua kejadian 10 tahun yang lalu yang pernah terjadi. Saat ini aku sangat bersyukur bisa kembali ke waktu ini, entah ini dunia paralel atau apapun itu aku tidak peduli. Karena satu-satunya hal yang ingin kulakukan adalah menyelamatkannya. Tami, kali ini aku akan Menyelamatkanmu!!!
Jika memang aku sekarang berada di perputaran ruang dan waktu, aku tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan untuk seseorang yang aku cintai. Maka dari itu aku mencoba fokus pada sebuah misi penyelamatan Tami, aku tidak ingat mengapa aku terlempar ke masa ini tapi biarlah mungkin alam semesta ingin memberitahuku bahwa di dunia ini ada banyak rahasia yang tidak diketahui oleh manusia hina seperti aku. Untuk saat ini mungkin aku akan melupakan kejadian yang menimpaku di masa depan, aku ingin menyelesaikan masalahku satu persatu.
Hari selanjutnya aku akan mencoba berbicara dengan Tami. Tentu kita sudah kenal satu sama lain, hanya saja kita jarang sekali tegur sapa karena mungkin aku saja yang merasa gengsi dan tidak berani berbicara dengannya. Ingatanku sepertinya kembali pulih, aku sekarang mengingat kapan kejadian yang akan menimpanya, kalau tidak salah sekitar tanggal 14 Mei. Dia mati saat ulang tahunnya yang ke tujuh belas, setidaknya aku masih punya waktu sekitar sepuluh hari lagi untuk mengubah semuanya. Semoga.

Time LeapWhere stories live. Discover now