(Update tiap minggu)
Sesuai namanya, Elgan selalu berpenampilan Elegant dimanapun. El selalu memperhatikan penampilan.
Lantas, bagaimana jika El bersangkut paut dengan cewek yang tak tahu penampilan?
~~~
Mungkin tokoh cewek cupu klise juga, bukan c...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
~~~
Di samping cowok berjambul itu, Nika terdiam membisu. Kakinya terus bergerak tak bisa mengkondisikan hatinya yang kini bergejolak.
Setelah membayar, cowok itu menerima makanannya.
"Gue duluan ya, adiknya Aruna!" cowok itu melempar senyuman pada Nika. Namun justru memudarkan senyum gadis itu, hanya gara-gara panggilannya barusan; 'Adiknya Aruna'.
Cowok barusan adalah Deric. Ya, semenjak Nika bertemu Deric di toilet kemarin, Deric jadi menyapanya kalau mereka bertemu. Hal itu tentu menjadi sesuatu yang spesial bagi Nika. Ada untungnya juga ia di beri hukuman sialan oleh Elgan kemarin.
"Ciyee jadi ceritanya udah mup on nih, dari Si Romeo?" goda Luna membuat gadis itu mencebik.
"Paan sih, lo Na. Bahas itu lagi, deh!" protesnya.
Mendengar nama Romeo membuat Nika teringat kembali pada hari penutupan MOS.
"Ya kan, lo kayak masih gak ikhlas aja cinta pertama lo di SMA nyungsep ke hatinya si Bawang Merah,"
Bukan hanya itu saja. Luna tak mengerti betapa tidak enaknya jatuh cinta di hari yang sama dengan patah hati yang dirasakan Nika saat itu.
"Lo udah gak cemburu lagi, Romeo jemputin Bawang merah terus tiap pagi?" cerca Luna membuat Nika meremas jemarinya.
"Gue gak pernah cemburu!" tandas Nika.
Karena rasa suka gue ke Romeo itu cuma berdasarkan rasa iri.
~~~
(Flashback on)
Gadis itu merasa tak ada yang mengherankan dengan teriakannya barusan. Ia hanya mencoba mengungkapkan perasaan yang baru saja merekah. Sama seperti tokoh dalam sebuah novel yang melakukan hal aneh untuk mendapat perhatian cintanya. Semua penggemar Romeo juga banyak yang berteriak-teriak dengan kalimat semacam itu, dan apa salahnya ia melakukannya juga.
Namun, banyaknya pasang mata yang menyorot kembali menciutkan gadis itu. Ia nyengir, namun bukan berarti mengabaikan tatapan jijik dari masing-masing penggemar Romeo itu. Lebih lagi, ia turut mendapatkan tatapan tak mengenakkan dari Romeo, cowok yang telah membuatnya jatuh hati beberapa menit lalu.
Nika membuang segala pikiran ketika musik mengalun romantis dan teriakan riuh kembali terdengar.
Dia terlalu bagus buat lo. Jangan buat diri lo berharap oada harapan tak mungkin.
