(Update tiap minggu)
Sesuai namanya, Elgan selalu berpenampilan Elegant dimanapun. El selalu memperhatikan penampilan.
Lantas, bagaimana jika El bersangkut paut dengan cewek yang tak tahu penampilan?
~~~
Mungkin tokoh cewek cupu klise juga, bukan c...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
~~~
"Iiihhh!" Nika menghentak-hentak gemas sekeluarnya ia dari ruang BK. Nyalinya menggebu-gebu ingin meremat wajah cowok bergaya sok cool itu. Nika menatap mata Elgan penuh amarah, sementara Elgan malah menanggapinya dengan ekspresi kesal yang tenang.
"Apa lo liat-liat wajah tampan gua?!" bentak Elgan dengan wajah menantang.
"Ini semua tuh salah lo!" Nika semakin maju menatap cowok itu.
"Lah ngapain salah gue, orang lo juga yang telat, kan?" ujar Elgan.
"Tapi lo udah bohongin gue kalo lo Osis!"
"Kapan gue bilang kalo gue Osis? Kapan coba? Lo sendiri yang keburu ngira gue Osis, ya salah lo," Elgan berjalan mendahului Nika dengan santainya.
"Ya tapi lo juga ngapain hukum gue di toilet?!" Nika mengikuti langkah Elgan.
"Lo juga mau aja, kan?"
"Gue kan udah nolak! Lo paksa,"
"Dan setelah gue paksa, lo nurut aja, kan?"
"Ya itu karena gue kira lu Osis!"
"Salah siapa ngira-ngira gue Osis? Ya salah lo, cempreng!" Elgan gereget dengan suara cempreng Nika.
"Iiihhhhhggg!!!" Tangan Nika sontak meraih rambut mengkilat Elgan dari belakang, mengacak-acaknya, membuat cowok itu kaget.
"Eh, lu gila!" Elgan menepis tangan Nika dari kepalanya, tapi gadis itu masih terus berusaha meraih ujung rambutnya.
"Lo udah jahatin gue!" Nika semakin menggila seperti anak TK yang marah-marah karena mainannya dirusak. Kali ini berhasil menggenggam penuh rambut Elgan dan menariknya kuat-kuat, membiarkan cowok itu marah.
"Tahi, lu! Sialan! Udah, cebong!" Elgan menepis keras tangan Nika, sampai gadis itu menghentikan aksinya dengan napas ngos-ngosan.
Elgan merapikan jambulnya yang sudah tak berbentuk lagi.
"Ketularan najis nih, rambut gue gara-gara lo! Sialan lo culun!"
"Apa lo bilang?"
"Culun!"
"Jangan pernah bilang gitu lagi! Gue benci!" kesal Nika. Ia tak mau apa yang ia alami di SMP kembali ia temui di SMA.
Sontak gadis merauk tanah becek di pijakannya, dan Elgan berjengit waspada mundur beberapa langkah dari Nika.
"Ehh.. Lu mau ngapain sama tanah itu?"
Mengumpulkan tenaga, Nika berlari kesetanan mengejar Elgan. Dan begitu ia bisa meraih lengan baju cowok itu, Nika langsung meraupkan tanah ia pada rambut Elgan.
