Hal apapun yang berhubungan dengan perasaan itu memang rumit.
Saat bel pulang, semua siswa berkemas merapikan buku buku nya.
Terkecuali Yogi, dia sekelas dengan Caca. Anak brandalan, tidak bisa diatur dan sangat tempramental.
Yogi itu sekolah hanya memakai baju seragam yang acak acakan dan rambut yang terbiasa dikuncir nya layaknya perempuan.
Tidak pernah membawa buku dan peralatan sekolah yang lain nya.
Yogi juga pernah tidak naik kelas dikarena kan sering mendapat skor di sekolah.
Ya berhenti membahas Yogi.
Sewaktu Kei ingin keluar gerbang sekolah untuk menunggu sopir nya.
Tiba tiba terdengar suara motor dari belakang nya yang menglaksoni atau arti lain menyuruh minggir.
Reflek Kei menoleh ke belakang, oh ternyata itu Fasa!
" Eh biasa aja dong jalan lain masih lebar juga! " kata Kei berbicara kasar tapi kecil.
Oh tidak, ternyata Fasa mendengar lalu bicara " Gue mau cepet "
ucap Fasa meninggalkan Kei sendiri.Fasa tersenyum sinis setelah melihat raut wajah Kei yang sudah memerah sambil menggepal tangan.
Tiba tiba handphone Kei berbunyi tanda Whatsapp dari Caca.
" Kei, Mang Dirman gbs jemput kita. Buruan ke halte sekarang, gue tunggu. Kita pesen grab."
Halte yang seharus nya jadi tempat menunggu bus kini dijadikan menunggu grab untuk mereka.
Ya memang kakak beradik ini belum terlalu boleh menggunakan kendaraan pribadi oleh Mama nya karena faktor umur.
Dengan bibir mengerucut Kei berjalan menuju halte di dekat SMA.
Disana memang sudah ada Caca yang menunggu sedari tadi.
Caca berteriak " Woi cepetan dikit napa! Jalan udah sama kaya keong pelan banget. " ucap Caca dengan ekspresi marah dan kedua tangan nya di kibas kibas kan ke wajah karena panas.
" Iye iye sabar. " balas Kei dengan muka datar.
" Lo telat 15 menit. Darimana aja lo? " lanjut Caca dengab nada tinggi.
" Ya b aja kali, kalo emang ga mau nunggu jangan nunggu! Gue tadi tuh abis berantem sama si Kaka Osis nyebelin itu " kata Kei.
" Eh tapi bukan nya lo suka ya? " lanjut Caca lagi.
" Iya suka karena dia ganteng aja " ucap Kei ke Caca dengan simbol bahwa itu sudah penjelasan secara singkat dan jelas.
Caca hanya ber 'Oh' saja untuk menjawab kalimat Kei .
Bosan menunggu, Caca mengumpat dan berkata " Duh lama banget ah "
" Sabar bentaran kenapa sih Ca perasaan ngomel mulu dah " Kei berkata dengan kalimat terganggu karena si Caca terus ngengomel.
" Aduh Kei gue tuh mau belajar tentang tugas yang Mam Effy kasih ke gue, dia bilang gue dipercayain buat ikut lomba MIPA tingkat SMA. Dan lo tau? Tugas nya itu sampe materi kelas 12, pusing gue gimana kalo ngga ke jawab coba. " ucap Caca lirih dan air mata yang perlahan menetes dan beberapa kali menelan saliva nya.
Kei tau sekali sifat kembaran nya itu. Jika Caca sudah mendapat kepercayaan dia akan berusaha semaksimak mungkin untuk mengecewakan.
" Ya tapi kan lomba nya masih lama Ca, lagian lo dikasih waktu 1 bulan lebih untuk belajar. Udah lo tenang. Gausah nangis, jelek " kata Kei tersenyum .
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Of Twins
SonstigesBismillah.. Sebenernya buat cerita ini cuma iseng dan karena faktor bantuan temen temen yang ikut dukung ide, alur cerita, dan semuanya. Maaf kalo alur nya masih absurd dan cerita nya masih amatir. Soalnya baru belajar hehe. Doain semoga cerita in...