Chapter 4

14 1 0
                                    

Sekitar jam 11. 15 bel SMA Nusa 1 berbunyi menandakan semua siswa untuk beristirahat.

Kei memilih untuk kekantin yang pastinya melewati lapangan basket. Ya Kei memang sering duduk di tribun atau di pinggir lapangan tempat orang orang menonton.

Sampai ketika samar samar dia melihat seseorang bertubuh tinggi. Lebih tinggi darinya, bahkan bisa dikatakan jauh berbeda tingginya dengan Kei.

Dan lagi...
Seseorang itu adalah Fasa.

" Mampus gue " celetuk Kei dalam hati.

" Lo kenapa dah? Mendadak kecut gitu waktu liat kak Fasa. " Caca berkomentar.

" Eh eng-nggak siapa coba yang gengsi ketemu dia " Kei mencoba menutupi semua rasa malunya didepan Caca dan teman temannya.

Caca hanya menggerakkan bahu sebagai jawaban.

" Kita makan dibawah aja yuk, udah lama banget ga makan disana. " ujar Sandra.

"  Terserah deh yang penting mulut gue ada kerjaan selain ngabsen nama-nama cowo ganteng yang gue liat ehehe. " jawab Iin tanpa dosa.

Ya, biarkan mereka saja mereka.

Istirahat SMA ini terbilang cukup lama , 35menit. Ada yang menghabiskannya di kantin, rooftop, lapangan, perpustakaan atau tempat tongkrongan lain.

10 menit sebelum bel istirahat habis, Kei memutuskan untuk masuk kelas lebih dulu.

Tentu saja pulangnya juga melewati lapangan basket, oh disana ada Fasa.

" Fasa lagi , Fasa lagi, Fasa terus. Coba sehari aja tolong jangan pertemuin muka gue ama dia yatuhann " umpat Kei yang tidak dapat didengar oleh siapapun.

Dia menatap Fasa dengan tatapan jengkel bercampur takut.

Saat Fasa ingin menge-shoot  bola ke ring basket. Tiba-tiba suara bola tersasar kesalah satu badan siswa. Itu Kei.

Brukk...

" Awh " satu kata yang dilontarkan Kei saat punggungnya terkena bola.

"Siapa yang ngelempar hah?" kata Kei membentak.

Fasa yang melihat kejadian itu langsung berlari kearah Kei.

" Maaf, gue ga sengaja. " kata Fasa dengan dingin tapi tersirat dimatanya bahwa dia benar benar tulus meminta maaf.

" Makanya kalo ngeshoot bola liat ke ring, bukan kesamping! Ini sakit! " bentak Kei.

" Ya tapi gue ga sengaja. " jawab Fasa tak mau kalah.

" Mau sengaja kek enggak kek, intinya ini sakit! Punggung gue dibentur bola segede itu, lo tau setiap orang pun pasti sakit kalo kena! " kata-kata yang terlontar oleh seorang Kesha Tiffany Jovania dengan perasaan dendam dan air mata yang sebentar lagi jatuh.

Lalu Kei beranjak pergi dari lapangan basket setelah cekcok dengan seorang Fasa.

" Kei!! "
" Tunggu gue. "

Langkah Fasa yang cukup besar mampu menyamai posisi Kei sekarang.

" Kei " Fasa membuka suara

" Hm " jawab Kei.

" Ikut gue." Fasa menarik tangan Kei menuju lapangan di gedung 2 yang memang jarang di kunjungi murid.

" Maaf "
" Kei "
" Kesha "

Masih belum ada balasan apapun dari Kei.

" Kesha Tiffany Jovania, lo denger gue kan? " kata Fasa lagi.

Love Of TwinsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang