Part 02 (early)

3 2 0
                                    

_____

Seorang yeoja kini berjalan gontai di koridor lantai 1. Dari raut wajahnya terlihat sekali kekesalan namun sengaja ia simpan sebelum tiba di tempat tujuannya. Dan yeoja itu adalah yunju, saat ini yunju terlihat sangat kesal, raut wajahnya saja sudah dapat tergambar dengan sangat jelas ditambah lagi saat ini yunju meringis kesakitan sambil memegang bokongnya. Tujuan terakhir yunju adalah parkiran sekolah.

Sebenarnya yunju berencana untuk pulang bersama hyejo, namun ternyata hyejo sudah di jemput duluan oleh kakaknya sehingga yunju harus pulang sendiri, bukan pulang sendiri sih sebentar lagi jennie akan menjemputnya di parkiran sekolah.

Masalah bokong yunju, itu karena tadi tak sengaja bokongnya terkena lemparan bola basket dari salah satu siswa yang kebetulan sedang berlatih basket di lapangan outdoor. Dan itu membuat yunju sedikit kesal.

"Aisss, aku tidak akan memaafkan namja itu lagi, jika dia mengulangnya kembali" geram yunju. Sedikit lagi ia akan tiba di parkiran.

bukk

"Awwww. Appo!!" Ringis yunju kesakitan. Mungkin ini adalah hari sial yunju, baru saja ia mendapat lemparan bola basket dibokongnya, dan sekarang yunju malah mendapat lemparan sampah botol di jidatnya dan itu sangat sakit. Dengan cepat yunju segera mendongakan wajahnya kebelakang berusaha untuk mencari si pelaku.

Yunju terdiam, ia tak bisa melakukan apa-apa. Yang hanya dia lakukan adalah mengeram dan merutuki si pelaku yang dengan sengajanya melemparkan botol plastik ke arah jidatnya. Namja di hadapan yunju hanya membulat sembari menyungingkan senyumnya.

"Yakk!! Apa yang kau lakukan. Apa kau tak tahu jidatku ini sangat sakit karena ulah bodohmu itu. Sudah dua kali kau membuatku harus menahan sakit!!" Bentak yunju geram. Sembari meremas botol plastik tadi dan melemparnya kehadapan namja tersebut.

"Mianhae, aku tak sengaja" hanya itu saja yang diucapkan oleh namja itu. Tanpa basa basi lagi namja itu segera berjalan meninggalkan yunju di parkiran. Yunju sangat kesal sudah dua kali namja itu membuat badannya serasa ingin remuk.

Pipp

Suara klakson mobil membuyarkan lamunan yunju sehingga membuat yunju mendongakan wajahnya menatap ke arah mobil van yang sudah terparkir luas di hadapannya, tanpa berkutik lagi yunju bergegas memasuki mobil tsb dengan raut wajah penuh kekesalan.

_____

Disisi lain seorang namja kini berkutat dengan ponselnya. Entah apa yang membuat namja bersurai coklat itu lebih memilih untuk menghiraukan panggilan dari luar kamarnya.

Ceklek

Pintu kamar namja itu terbuka lebar hingga memunculkan seorang wanita paruh baya yang berdiri tepat di hadapannya, membuat namja itu tak berkutik.

"Yakk!! Kim hanbin, apa yang kau lakukan. Sejak tadi eomma sudah memanggilmu tapi tak kau hiraukan" ucap wanita paruh baya tersebut. Namja itu -Kim Hanbin- hanya menatap wanita paruh baya itu dengan pandangan sendu. Hanbin sama sekali tak menghiraukan ucapan eomma-nya dan terus berkutat kembali dengan ponselnya sembari mendengarkan lagu lewat earphon miliknya.

"aisss anak ini. Kim hanbin appa-mu ingin bertemu denganmu sekarang juga. Temuilah dia" kali ini Han-Gyul -ibu hanbin- berbicara dengan nada pelan. Han gyul sudah pasrah dengan kelakuan hanbin yang sangat kerasa kepala.
Mendengar itu hanbin tersenyum dengan smirknya lalu menatap datar ke arah han gyul lalu melepas earphone-nya.

"Kenapa baru sekarang, appa menemuiku?. Kenapa ia tidak pernah menemuiku sejak dulu?" Hanbin kini terus menatap datar ke arah han gyul. Sedangkan yang ditatap hanya bisa bungkam, sebenarnya ada alasan mengapa ayah hanbin tidak pernah menemuinya namun tidak mungkin han gyul menceritakannya pada hanbin, ia hanya tidak mau anaknya itu merasa sedih.

You AreTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang