Part 03 (Candy)

3 1 0
                                    

_____

Kim ssaem saat ini tengah menuliskan sebagian dari rumus-rumus matematika dari buku yang saat ini ia genggam. Para siswa hanya bisa bersabar menunggu hingga jam pelajarannya selesai, bukannya mereka tidak menyukai pelajarannya kim ssaem, namun menurut mereka percuma saja melafalkan rumus-rumus itu, karena ujung-ujungnya soal yang nantinya akan diberikan oleh kim ssaem, sangatlah berbeda dengan rumus yang mereka pelajari saat ini. Ada yang sibuk merobek kertasnya, ada yang memilih untuk memainkan ponsel mereka, bahkan ada juga yang ketiduran. Sama halnya dengan yunju, dan hyejo keduanya sangat bosan dan juga merasa lapar, maka dari itu mereka memilih untuk menghabisi bekal makanan mereka secara diam-diam. Bukannya keduanya malas namun mereka sudah sangat lapar dan tidak bisa lagi menahan rasa lapar mereka yang sejak tadi membara. Alhasil mereka harus menghabisi bekal mereka.

Jungkook hanya menggeleng saat melihat tingkah hyejo saat menyuapi satu persatu nasi kedalam mulutnya. Hyejo yang melihat tatapan jungkook lalu membalasnya dengan tatapan tajam seakan meminta jungkook untuk berhenti menatapnya. Itu membuat jungkook geli dan memilih untuk kembali memperhatikan ke arah kim ssaem, walaupun sebenarnya ia sama sekali tak mengerti dengan rumus-rumus yang diberikan oleh kim ssaem.

Yunju terus berusaha untuk menghabisi bekalnya. Satu kakinya langsung mendarat bebas kelantai saat kim ssaem berbalik memperhatikan para siswa di ruangan itu. Yonggi di sebelahnya hanya bisa meringis kesakitan saat kakinya diinjak oleh yunju.
Yunju yang mendapati yonggi meringis segera bertanya.

"Yonggi-ya, gwenchana?" Tanya yunju tanpa merasa bersalah. Bahkan saat ini kakinya masih menindih kaki yonggi.

"Apa yang kau lakukan, jauhkan kakimu itu dari kakiku. Rasanya sangat sakit" geram yonggi. Tersadar akan hal itu yunju segera menarik kembali kakinya dengan perasaan bersalah.

Yonggi menatap sebal yunju disebelahnya. Ia tidak tahu apa yang dipikirkan oleh yunju sehingga membuat kakinya menjadi sangat sakit akibat kaki yunju yang tadi menindih kakinya. Yunju yang sangat merasa bersalah segera memalingkan wajahnya kedepan, lalu sedetik kemudian mendongak menatap ke arah yonggi.

"Oppa, mianhae. Aku sama sekali tidak sadar akan hal itu" ucap yunju meminta maaf sambil menatap manik wajah yonggi. Sedetik yonggi tertawa lepas sehingga membuat yunju mengeryitkan keningnya.

"Baru sekarang kau memanggilku oppa, kenapa tidak dari kemarin saja" ucap yonggi menyeringai jail. Yunju terbelalak ia baru sadar bahwa tadi ia memanggil yonggi dengan sebutan oppa. Yunju juga merasa kesal dengan yonggi yang masih menertawakannya, dengan penuh kekesalan yunju kembali mendaratkan kakinya pada kaki yonggi lalu berbalik menatap ke arah kim ssaem.

"Awwww, yakk sakit pabo!!!" Bisik yonggi pelan dengan penuh kesal. Yunju hanya mengabaikannya dan memilih untuk menyalin rumus-rumus kim ssaem tanpa memperdulikan yonggi yang kesakitan disebelahnya.

_____

"Apa kau tahu, kemarin aku sudah sangat kesal menunggumu yang tak kunjung datang, jadi daripada aku harus menunggumu lama aku memilih untuk pulang" sudah sejak tadi yunju harus bersabar menunggu agar hyejo selesai berbicara karena semenjak yunju, hyejo, dan jungkook tiba di kantin hyejo terus mengomelinya atas apa yang sudah diperbuat yunju kemarin. Jujur yunju sudah bosan mendengar ocehan bahkan cerita kesenangan hyejo kemarin.

"Tapi aku juga berterimakasih padamu, karena berkatmu aku bisa berduaan dengan seokjin oppa, kyaaa aku sangat senang sekali" yunju membulatkan matanya. Ia berpikir apakah ia harus membawa hyejo ke rumah sakit jiwa agar otaknya bisa diperbaiki. Mendengar ucapan hyejo yang semakin menjadi-jadi jungkook pun mulai kesal dan menghentakan tangannya ke meja.

"Yakk!!! Bisakah kau diam sedikit. Apa tidak ada topik lain selain itu. Sejak kemarin yang kau sebutkan seokjin dan seokjin, sekarang aku tanya padamu. Apa dia mengenalmu?" Keduanya terdiam mencoba untuk mencermati perkataan jungkook dan saat itu juga hyejo menyeringai jail.

You AreTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang