Chapter 3

14.2K 1K 152
                                    

Note: Budayakan mengklik bintang sebelum membaca, hehe

Warning! NC 17++ Privat story! For this chapter

Happy Reading!😆😆

Lisa melirik Taehyung agak ketakutan ketika lelaki itu membelokkan mobilnya ke areal hotel berbintang lima. Lelaki itu sama sekali tak mengajaknya bicara. Dia menyetir mobil dengan tenang tetapi rahangnya menegang seperti menahan marah.

Apakah lelaki itu akan berbuat kasar padanya untuk melampiaskan kemarahannya? Tadi siang dia sudah menghina lelaki itu dan dia menyadari bahwa ego seorang lelaki sangat mudah terluka.

Lisa ketakutan kalau Taehyung akan melampiaskan kemarahannya dengan kasar, dia tidak pernah disentuh lelaki sebelumnya selain ciuman dan pelukan dari Jungkook yang tidak pernah melebihi batas.

Apakah dia harus memberitahu Taehyung kalau dia masih perawan? Lelaki itu dari awal sudah beranggapan dia wanita murahan, bagaimana jika—

—Lisa terlonjak ketika pintu terbuka, ternyata Taehyung sudah keluar dari mobil dan membukakan pintu penumpang.

Lelaki itu mengernyit ketika melihat wajah Lisa yang pucat pasi, "Ayo," gumamnya kaku, dan meraih tangan Lisa untuk membantunya keluar dari mobil.

Setelah Taehyung menyerahkan kunci mobilnya kepada petugas hotel untuk diparkir, mereka berjalan bersisian memasuki lobby hotel yang sangat mewah. Resepsionist hotel menerima mereka dengan ramah dan memberikan kartu kamar yang dipilih Taehyung. Bahkan di dalam liftpun mereka lewati dengan keheningan.

Kamar itu begitu luas dan sangat mewah sehingga Lisa terpaku sambil terkagum-kagum akan keindahan interiornya.

Taehyung hanya berdiri di sana menatapnya, "Kau pasti belum makan, aku akan memesan makan malam di kamar,—" lalu lelaki itu melirik Lisa dengan sinis, "—sementara itu, kupersilahkan kau mandi duluan, badanmu basah, kau bisa mandi dengan air hangat."

"Ta—tapi, saya tidak membawa baju..."

Taehyung sengaja menatap Lisa dari ujung kepala sampai ujung kaki dengan begitu intens sehingga wajah Lisa merah padam.

"Aku akan memesan pakaian di butik kenalanku, besok pagi pesanan akan diantarkan kemari. Bajumu yang basah letakkan ditempat yang disediakan di kamar mandi, petugas hotel akan mengambilnya untuk di laundry, sementara itu—" Taehyung sengaja menggantung kalimatnya dengan penuh arti,—"malam ini kau tak perlu repot-repot memikirkan baju, toh kau tak akan sempat mengenakannya"

Kalau wajah Lisa bisa lebih merah padam lagi, itu akan menunjukkan betapa malunya dia dengan kata-kata vulgar Taehyung. Setelah menggumamkan beberapa kalimat tak jelas dengan gugup, Lisa setengah berlari menuju kamar mandi.

Di dalam kamar mandi Lisa merasa sedikit aman, disandarkannya punggungnya ke pintu dan dicobanya menarik napas dengan normal. Dia takut pada Taehyung, lelaki itu seperti seekor singa yang menemukan domba lemah, lalu memutuskan untuk bermain-main dengannya dulu sebelum memakannya.

Lisa melangkah telanjang ke kamar mandi lalu menyiram tubuhnya yang letih dan kedinginan karena kehujanan dengan shower air panas, Setelah selesai mencuci rambutnya, Lisa menyandarkan kepalanya di tembok dan membiarkan punggungnya yang pegal tersiram shower air hangat.

Dia takut menghadapi masa depan dan ketika membayangkan Jungkook, air matanya menetes, mengalir bersama siraman shower.

'Maafkan aku Kookie, setelah ini mungkin aku akan menjadi wanita kotor dan tak pantas untukmu, tapi hatiku tetap milikmu.'

A Romantic Story About Lisa [Taelicekook] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang