Chapter 10

10.2K 918 348
                                    

Dimana ruangan tempat perawatan Jeon Jungkook?" Taehyung berdiri di depan resepsionis.

Resepsionis itu mendongak dan ternganga. Terpesona melihat penampilan dan ketampanan Taehyung.

"Ruangan perawatan Jeon Jungkook?" Taehyung mengulang jengkel karena resepsionis itu hanya menatapnya seperti orang bodoh.

"Oh... Untuk Jeon Jungkook... Anda... Anda mungkin harus menemui Suster Sandara Park dulu, beliau suster kepala penanggung jawabnya."

"Dimana?" gumam Taehyung tak sabar.

"Lantai tiga, ruangan perawat nomor dua."

Tanpa basa-basi Taehyung meninggalkan resepsionis yang masih ternganga itu. Pintu itu tertutup rapat dan Taehyung mengetukknya.

"Masuk" sebuah suara yang tegas terdengar dari dalam.

Taehyung masuk dan langsung berhadapan dengan suster Park.

Suster Park langsung menyadari siapa yang berdiri di hadapannya. Dia tidak mungkin salah mengenali. Penggambaran Lisa sangat akurat. Lelaki ini memang benar-benar luar biasa tampan dengan keangkuhan yang sudah seperti satu paket dengan auranya.

"Apakah anda akhirnya berhasil menemukan kebenaran?" gumam suster Park langsung tanpa basa-basi.

Taehyung mengernyit mendengar sapaan pertama suster Park yang sama sekali tidak diduganya. Tapi dia lalu teringat telelepon di tengah malam yang tanpa sengaja dia angkat. Penelepon itu mengatakan dirinya adalah suster Park.

"Ya." Taehyung mengakuinya pelan, "Anda sudah tahu semuanya?"

"Semuanya, dan pertama, sebelum anda menghina Lisa lagi. Saya akan jelaskan kepada anda, semalam Lisa datang kepada saya, dengan kondisi mengenaskan. Mental dan fisik yang rapuh, dan dia bilang ingin melepaskan diri dari anda, menurut saya itu wajar mengingat perlakuan anda padanya—" Suster Park menatap Taehyung dengan pandangan mencela yang terang-terangan hingga wajah Taehyung merona,

—"Uang yang dia pakai untuk melunasi anda, itu adalah uang pinjaman dari saya dan beberapa staff rumah sakit lain, bukan uang hasil menjual dirinya kepada lelaki lain seperti apa yang anda tuduhkan kepadanya tadi pagi."

Sebuah kebenaran lagi. Lebih keras daripada tamparan di pipi, lidah Taehyung terasa kelu.

"Saya ingin bertemu Lisa" gumam Taehyung akhirnya.

Suster Park mengangkat alisnya, "Untuk apa? Ketika hubungan hutang-piutang itu lunas. Tidak ada lagi perlunya kalian bertemu, lagi pula saya tidak yakin Lisa bersedia menemui anda."

"Tidak ada hubungannya dengan uang! Saya tidak peduli dengan uang!" Taehyung hampir berteriak, lalu berdehem berusaha meredekan emosinya,

"Saya harus bertemu dengan Lisa, meminta maaf, saya tahu selama ini saya salah."

"Anda bisa menyampaikan permintaan maaf anda melalui saya." sela Suster Park tegas.

Taehyung mengernyit, "Saya mohon, saya harus bertemu dengan Lisa, saya butuh bertemu dengan Lisa."

Suster Park mengamati lelaki yang berdiri di hadapannya. Lelaki ini terlalu tampan, terlalu kaya sehingga wajar dia tampak begitu arogan. Tapi sekarang Taehyung tampak begitu menderita, dan dia rela memohon agar bisa bertemu Lisa. Suster Park menarik napas, ketika sebuah kesimpulan muncul di benaknya. Lelaki ini sedang jatuh cinta.

Bagaimana mungkin dia menolak permintaan Taehyung? Kalau saja Taehyung hanya lelaki sombong yang menginginkan bayaran setimpal atas apa yang diberikannya kepada Lisa, suster Park akan mengusirnya tanpa ragu. Tapi Taehyung yang ada di depannya ini tampak begitu kesakitan menanggung rasa bersalah, tampak remuk redam di dera perasaannya sendiri. Lelaki ini sama menderitanya dengan Lisa. Bagaimana mungkin Suster Park tega mengusirnya?

A Romantic Story About Lisa [Taelicekook] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang