Day 9

208 13 0
                                    

recently i got so many votes and readerssssss im so happy. thought no one wanted read this crap! ahaha !

thanks so much for those who read this story ! i love ya !

don't forget to

vote

comment

and fan !

x Mel

Dear James,

Hari ini aku menemui seseorang. Dia terlihat sangat mirip denganmu. Untuk sesaat aku mengira orang tersebut adalah kau, sampai ia mendatangiku dan bertanya mengapa aku terus menatapinya. Dengan bodohnya aku menanyainya, "Apakah kau James?" Ia memandangiku dengan tatapan bertanya-tanya sekaligus heran. Aku bertaruh dalam hatinya ia pasti berpikir bahwa aku ini orang gila. Lalu ia menjawab, "James? James siapa? Aku bukan James. Perkenalkan namaku Lucas." Aku tetap memandanginya dan membalas omongannya, "Lauren."

Aku menemuinya saat aku hendak menuju pemakamanmu. Ia berada disana, sepertinya dia juga ingin mendatangi pemakaman seseorang. Tenang saja, James. Aku tidak macam-macam dengannya. Lagian kami hanya mengobrol beberapa hal kecil yang tidak begitu penting. Aku tidak menceritakan apapun yang bersifat pribadi kepadanya. Walaupun kau tidak ada lagi disisiku, entahlah hanya kau yang masih saja tinggal didalam hatiku ini.

Aku mengobrol banyak padamu, pada kuburanmu tepatnya. Aku tertawa, tiba-tiba air mata menetes, lalu tersenyum, dan begitu seterusnya. Tanpa sadar ternyata lelaki tadi, Lucas, memperhatikanku. Kupikir dia sudah pergi. Aku menatapnya dengan tatapan mengusir dan seketika ia tertawa dan pergi meninggalkanku. Aku yakin lelaki ini juga mulai menganggapku gila, seperti orang lain memandangku. Dari dulu memang cuma kau yang mengerti diriku.

Hey, aku punya kabar baik! Beratku naik, James. aku mulai mencoba makan beberapa makanan favoritmu. Orangtuaku terlihat mulai sedikit lega melihat perubahan kecilku ini. Ternyata kau benar, kalau aku ini memang tukang makan. Aku tidak tahan tidak memakan apapun selama 2 minggu. Perutku terasa sangat sakit, rasanya mau mati saja. Tapi aku tidak makan terlalu banyak. Tetap saja makanan-makanan tersebut tidak terasa hambar. Rasanya tidak sama seperti dulu, saat kau masih ada didunia ini, disisiku.

James, tolonglah datang lagi ke mimpiku. Aku merindukanmu. Merindukan suaramu, tawamu, kehangatanmu. Bisakah kita bicarakan semua ini? Aku sangat menginginkan alasanmu, alasan kenapa kau pergi meninggalkanku, meninggalkan kami semua. Jika kau datang aku berjanji, aku tidak akan melakukan hal-hal konyol yang tidak kau sukai. Tolonglah datang.

Salam sayang,

Lauren

99 Days Without YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang