3. First Chat

65 12 0
                                        

"Annyeong hoobae, saya ga nyangka bisa ketemu kamu disini" katanya masih memasang senyum tampannya.

"A..annyeong Sunbae" kata Sejeong dengan tatapan terkejut serta diiringi dengan detak jantung yang seakan2 ia habis lari marathon mengelilingi kota Seoul.

"Kamu lagi ngapain disini ?" tanya namja itu, dan yeah itu adalah Jihoon, namja yang tadi pagi ditabrak oleh Sejeong

"Emm... Anu Sunbae gue abis kumpul sama temen" jawab Sejeong gugup, gimana ga gugup soalnya Sunbaenya a.k.a Jihoon mandang dia secara intens.

"Oh.. Terus dimana temen kamu?" tanya Jihoon lagi yang kini menoleh kanan dan kiri mencari keberadaan teman Sejeong.

"Mereka masih ngumpul Sunbae, gue balik duluan" kata Sejeong.

"Hmm begitu, terus kamu lagi nunggu bus?" tanya Jihoon lagi, entah kenapa kalau berada didekat Sejeong ia merasa menjadi orang yang banyak bertanya.

"Iya Sunbae, tapi dari tadi gue tunggu ga dateng2 bus nya" jawab Sejeong seraya memasang wajah lesunya.

Jihoon terkekeh pelan, lalu kembali melihat Sejeong yang menurutnya sangat lucu.

"Mau saya antar?" tanya Jihoon yang kini sedang merogoh kantong jaket levisnya.

"Gausah Sunbae, gue nunggu bus aja, gaenak nanti ngerepotin" kata Sejeong, sebenernya si ia mau, mau banget malah, cuma ia juga tau diri kalau ia baru aja mengenal Sunbaenya ini, jadi ia merasa merepotkan kalau sampai Sunbae nya mengantar ia pulang.

"Gwaenchana Jeong-ah, tidak merepotkan kok, lagian kamu mau nunggu bus yang ga datang2 ?" tanya Jihoon yang sukses membuat mata Sejeong membelalak.

"Maksud Jihoon Sunbae?" tanya Sejeong yang masih memasang ekspresi kaget.

"Kamu ga liat berita ya Jeong-ah ?" tanya Jihoon sambil memainkan benda yang berbentuk persegi panjang tersebut.

"E.. I.. Iya Sunbae" jawab Sejeong malu karna ia ngerasa dirinya kudet tentang berita baru.

"Hahaha dasar, hari ini bus sedang demo karna kenaikan harga BBM. Kamu tunggu sampai lebaran monyet pun bus ga akan datang" jawab Jihoon dengan kekehan kecilnya.

"Aish, kalau tau begitu mending tadi nerima tawarannya Baejin ae" gumam Sejeong tapi masih sangat jelas terdengar ditelinga Jihoon.

"Yaudah mending sama saya aja Jeong-ah daripada kamu ga bisa pulang kan?" kata Jihoon. Dan akhirnya Sejeong pun menerima ajakan Jihoon dan segera mengikuti Jihoon yang kini sudah masuk ke dalam mobilnya.
.
.
.
.
.
.
.
Selang 30 menit akhirnya Sejeong sampai juga di rumahnya dengan selamat. Saat hendak turun tak lupa Sejeong mengucapkan terima kasih atas tumpangan yang Sunbae nya berikan.

"Jihoon Sunbae, Gomawo atas tumpangannya" kata Sejeong sambil tersenyum manis.

"Ne.. Sama2 Jeong-ah" jawab Jihoon seraya mengusak lembut rambut Sejeong.

Sejeong pun tak bisa mengelak bahwa kini mukanya memerah akibat perlakuan Sunbae nya, bahkan jantungnya berdetak begitu kencang.

"Emm.. Sunbae, gamau mampir dulu?" tanya Sejeong sedikit gugup karna efek atas perlakuan Jihoon tadi masih terasa.

"Gausah lain kali aja Jeong-ah" kata Jihoon sembari tersenyum manis.

The HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang