Part 3--Rumah Ica

690 29 0
                                    

  "Sep,gimana ini,si cupu pingsan?" Ujar Adam dengan wajah panik.

"Urang bawa ka Rumah Sakit wae lah."Asep pun menghampiri Adam dan memeriksa Ica.(kita bawa ke rumah Sakit aja lah).

"Tapi gua gk bawa mobil Sep." Adam khawatir di tambah rasa kesal.

"Adammmmmm,Mana gengnya si Vino?gua tadi nganter nyokap gua dulu ke tempat Arisan."Tiba tiba Aldo datang dengan suara khasnya.

"Terus lu sekarang bawa mobil?"Tanya Adam to the point.

"Iya lah orang gua buru buru,gk mungkin Gua kerumah dulu buat tuker mobil.eh eh itu bukannya anak baru dikelas kita dia...." "Gua pinjem buruan." Suara Aldo terputus saat tiba tiba kunci mobil yang dipegangnya diambil oleh Adam.

"Woi gua ikut."Aldo langsung berlari mengejar Adam yang sedang mengendong Ica Dan diikuti oleh Asep.

-----------

  "Dok,dia gk kenapa napa kan?" Tanya Adam pada dokter yang sedang memeriksa Ica.

"Kamu siapanya anak ini?Terus ini kok bisa begini?"Tanya dokter tersebut.

"Saya temen sekelasnya,Tadi dia kesandung terus kebentur meja."Jawab Adam asal,Karena tidak mungkin dia menceritakan kejadian sebenarnya.

"Dia gk kenapa napa cuma memar aja,tapi dia harus banyakin istirahat Karena benturan di kepalanya bikin dia bakal pusing." Ucap dokter perempuan tersebut. "Oh yaudah makasih dok."Jawab Adam

"Ughhh,Aku dimana?"Ica membuka matanya sembari mengusap kepalanya.

"Eh,eh jangan dulu banyak gerak.lo udah sadar? Ayok Gua anterin pulang." Adam yang bingung hanya menjawab pertanyaan Ica dengan asal.

"Aku dimana?"Tanya Ica "Di rumah Sakit,lo gk inget apa apa kan? Lo mau pualng?" Tanya Adam berharap Ica tidak mengingat perkelahian nya dengan geng Vino.

"Enggak,hmm" ucap Ica sambil menggelengkan kepala kemudian mengangguk pelan.

"Yaudah ayo." Adam membantu Ica yang kesulitan turun dari ranjang rumah sakit.

Mereka pun keluar dari ruang pemeriksaan Dan langsung disambut oleh Asep dan Aldo.

"Gimana Dam?gk kenapa napa kan?" Tanya Aldo yang telah mengetahui kenapa Ica bisa sampai pingsan.

"Enggak,cuma memar." Jawab Adam langsung direspon anggukan oleh Adam dan Asep.

"Makasih ya." Ica yang sedari tadi diam memilih until menghindari mereka bertiga.

"Eh,eh tunggu biar gua anterin."Adam langsung mencekal tangan Ica.

"Gk usah."Jawab Ica seperlunya. "Gua anterin,gak nerima PE.NO.LA.KAN." jawab Adam sambil menekan kata terakhirnya.

Ica pun hanya bisa pasrah, saat is hendak memilih untuk membuka pintu belakang tiba tiba Adam menarik lengan Ica.

"Ngapain duduk dibelakang,mau dimodusin si Asep,atau si Aldo?mending duduk di depan sama gua.ada jarak kok tenang aja." Tanpa basa Basi ica langsung melepaskan cekalan tangan Adam dari tangannya.

Ia pun membuka pintu bagian depan,is duduk di depan bersama Adam yang menyetir mobil Dan dibagian belakang ada Aldo dan Asep yang sama sama mengantuk.

Disepanjang perjalanan hanya keheningan yang tercipta Karena Aldo dan Asep sama sama terlelap.Adam yang tidak suka hening membuka pembicaraan dengan Ica.

"Rumah lo dimana?"Tanya Adam basa basi "Villa anggrek no.17" Ica hanya menjawab secukupnya,Karena jujur saja iya tidak nyaman.Apalagi dengan ia diantar pulang oleh lelaki.

Adam Kira Ica akan sama seperti siswi perempuan kebanyakan yang akan senang tidak kepayang saat diajak mengobrol dengan Adam.

Suasana kembali hening tanpa terasa mereka sudah sampai di gerbang Villa rumah Ica.

"Udah sampe sini aja." Adam yang sedang fokus menyetir menolehkan kepalanya ke Ica.

"Kenapa,kan ini baru sampe depan?"Tanya Adam."gk apa apa." Jawab Ica bingung harus menjawab apa,padahal ia takut bunda Dan ayahnya akan marah jika tau ia pulang terlambat Dan diantarkan laki laki.

"Gua udah ngomong di rumah sakit, Gua gk nerima PE.NO.LA.KAN" jawab Adam yang merubah ekspresi nya menjadi marah.

Ica lagi lagi pasrah,apalagi jika nanti ia dimarahi oleh ayahnya Karena diantarkan laki laki.

"Lo kenapa,kayak lagi mikirin sesuatu?"Tanya Adam penasaran.ica hanya menjawab dengan gelengan kepalanya. Adam Tau jika Ica sedang menyembunyikan sesuatu,tetapi is diam saja takut jika is menggangu kehidupan Ica.

Sesampainya di rumah Ica mereka langsung disambut oleh seorang lelaki yang sepertinya penjaga di rumah ica.ia langsung mengambil sesuatu Dan berbicara.tiba tiba keluarlah seorang wanita paruh baya yang masih terlihat cantik dengan seorang laki laki yang sepertinya suami wanita tersebut.

"Ica, Ya ampun bunda nyariin sayang,bunda tadi kesekolah kamu." Ica yang baru keluar langsung disambar oleh wanita tersebut yang diketahui sebagai bunda Ica.

Ica yang mendengar penuturan bundanya hanya diam Dan menunduk Karena dia Tau ayahnya pasti akan marah. "Assalamualaikum om,tante.saya Adam temen baru Ica,tadi saya bawa Ica kerumah sakit Karena dia tadi pingsan."Adam langsung menyalimi kedua tangan orang tua Ica.

"Benar itu Angel?" Tanya ayah Ica yang menyebut nama Ica dengan panggilan Angel.

Ica pun hanya mengangguk.ayah Ica kembali menatap Adam dengan tatapan bersalah." Kalau begitu kenapa kamu gak masuk dulu,kita makan malam bersama anggap saja sebagai balas budi kami sebagai orang tua Angel." Tanya ayah Ica.

"Gk usah om,tan saya langsung pulang saja,takut dicari oleh orang tua saya, didalam juga Ada teman saya yang sedang tertidur." Jawab Adam dengan sopan.

"Ya udah lain Kali kamu harus main ya kerumah Angel." Bunda Ica yang tadinya diam langsung menyambar Adam dengan bersemangat.

"Iya tan,insyaallah. Kalau gitu saya pamit ya om,tan assalamualaikum." Adam berpamitan pada orang tua ica.ia pun langsung memasuki mobil Dan melajukan kendaraannya ke rumahnya.

"Dia ganteng ya sayang?udah gitu baik lagi." Tanya bunda ica. "Buat apa ganteng Kalo Playboy." Ica pun langsung memasuki rumah Dan ingin segera beristirahat untuk melupakan kejadian Hari ini.

"Masa Bodo sama ganteng." Ica berucap sendiri,sambil memasuki kamar tercintanya.

---------

Part 3 selesai.

( Di mulmed kakaknya Ica)

Bad Boy VS Nerd GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang