To My Boyfriend {JinSeok ver.}

1.6K 192 10
                                    

°•°JinSeok°•°
°
°
°•{Feminim, Boyfriend}•°
°
°

Mempunyai pasangan yang lebih feminim darimu tidak lah buruk, apalagi jika pasanganmu pandai memasak. Contohnya saja Jung Hoseok, dia begitu beruntung memiliki pasangan seperti Seokjin, seorang koki profesional dan penyuka warna Pink.

"Hari ini aku mau bekal dengan kimbab, boleh?" Tanya Hoseok dengan suara nyaring. Pasalnya saat ini dia sedang sibuk mempersiapkan lembaran-lembaran kertas untuk presentasinya di kelas nanti; Presentasi yang sudah di persiapkannya selama seminggu penuh dengan begadang.

"Hmmm, ok. Tunggu sebentar," Seokjin yang sedang duduk santai menonton televisi, kini bangkit dan bersiap dengan celemek pink di dapurnya.

"Hyung, kau dimana?" Hoseok menyembulkan kepalanya, keluar dari kamar, melihat Seokjin yang sibuk dengan masakannya di dapur.

"Menyiapkan bekalmu, apalagi,"

Hoseok cemberut, "maksudku, aku bisa membelinya di perjalanan ke kampus nanti,"

"No, honey. Aku bisa membuatnya untukmu, jadi untuk apa kau repot-repot beli?" Tangan Seokjin yang ramping dengan cekatan menggulung tumpukan nasi dan sayuran menjadi satu.

Terkadang Hoseok iri dengan kulit Seokjin yang mulus, tapi itu juga menjadi bonus untuknya juga; mereka biasa mandi lulur bersama.

"Aku tidak mau merepotkanmu hyung." Hoseok sudah siap dengan berbagai file di tangannya, bersiap untuk berangkat. Hoseok berdiri dengan kemeja baby blue yang membuatnya terlihat manis dan segar.

"Tidak ada kata merepotkan untukmu," Seokjin menjejalkan beberapa potong kimbab ke dalam mulut kecil Hoseok.

"Eummm emmmm,"

"Jangan berbicara dengan mulut penuh seperti itu," Dengan lembut Seokjin mengelap beberapa butir nasi yang keluar dari mulut Hoseok, dan di akhiri dengan kecupan lembut, membuat rona merah terpampang di pipi Hoseok.

"Tapi kan harusnya itu tugasku, hyung. Mengurus semua keperluanmu. Bukan malah sebaliknya," keluh Hoseok dengan wajah cemberut. Memang kegiatannya akhir-akhir ini sangat padat sampai-sampai tak sempat mengurus semua keperluan rumah.

Seokjin tersenyum, dan mencubit pipi Hoseok gemas, "itulah gunanya aku, sebagai pasanganmu, bukan hanya untuk diurusi kebutuhannya, tetapi aku juga harus memenuhi kebutuhanmu. Termasuk urusan kamar," Seokjin mengeringkan matanya, membuat Hoseok semakin cemberut dengan pipi merona, merah.

"Semangat dengan presentasinya." Ucap Seokjin setelah memasukan bekal Hoseok ke dalam tasnya.

Hoseok yang masih merona, hanya dapat mengganguk pasrah. Bukankah sangat beruntung mempunyai pacar yang lebih feminim? Perut dan kebutuhanmu akan terjamin, batin Hoseok.

.
.
.
END {for JinSeok Ver.}

Ini sebagai selingan pas gua masih tahap edit yang lain.
Biar g bosan :v /gua yg bosan maksudnya/

Kenapa Pake pair JinSeok duluan?
Yah kenapa tidak 😳
Mereka imut kok.

Kenapa Pake pair JinSeok duluan?Yah kenapa tidak 😳Mereka imut kok

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Lɪᴛᴛʟᴇ Hᴏᴘᴇ'ꜱ└ᵉⁿᵈ┐Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang