Chapter 3

52 9 4
                                    

Caffe

    "Oii tharisa kok belum datang juga ya??" Tanya gween

"Nggak tau.. lo telfon gih" saran alesha yg sedang fokus menonton video exo di hp nya.

"Hallo thar,, lo dimana?"

"......"

"Kenapa"

"......"

"Ooo yaudah"

Telfon pun terputus.

"Tharisa nggak bisa ngumpul" ucap gween sambil meletakkan hpnya di atas meja
"Katanya sih lagi buat tugas,, tapi gue heran kita kan nggak ada pr" ucap gween lagi

"Eh,, tapi gue denger jelas bunyi ketikan komputer deh" ucap gween sambil mengambil hp yg diletakkan tadi.

"Lo ngerasa curiga gak sih sama tingkah tharisa belakangan ini"tanya zilla

"Bayangin deh kalau kita ngumpul dia kadang telat kalau nggak gk bisa ngumpul,,kalau kemana mana selalu bawa laptop dan kalau nyinggung nyinggung game dia slalu ngasih saran yg sulit di pahami" sambung zilla lagi dg wajah yg serius.

"Iyaa ya gue juga baru sadar tharisa sering tidur larut malam dan waktu tharisa nitipin hp nya ke gue,, gue liat liat galerinya nggak ada yg anehh,, cuma foto foto kita berlima.
tapi,,,,
ada satu foto yg gk gue ngerti bahasanya ucap gween dg ekspresi yg sedang berfikir.

"Ahh udahlah positive thinking aja" sahut Phalupi dg santai.

"Benar juga tuh.. kan kita gak perlu tau semua masah orang,, kita juga gka boleh kepo sama urusan orang" ucap gween
"Aziiiieeehhh gween teguh,btw kepo itu bukannya binatang yg digunakan petani buat garap sawah ya??" Tanya alesha dg wajah polosnya.

"Itu kebo ogeb" teriak teman temannya secara bersamaan dan refleks menutup mulut masing masing karena menjadi pusat perhatian.

"Ahh lo sih,,, sekarang petani udah canggih gk mau ngerepotin kerbau lagi" ucap zilla sambil mencicipi makana yg ada di depannya.

Perbincangan mereka selalu berubah ubah, dari tema satu ke tema yg lainnya dan mereka bercerita sambil tertawa sehingga sering jadi pusat perhatian pengunjung kafe,,,,maklum aja urat malu mereka medadak gk berfungsi ketika bersama

🎸🎸🎸

"khen!!"  Teriak gween menyusul khenzi. Khenzi berhenti dan menoleh ke arah sumber suara

"Tunggu dulu" gween berada tepat di depan khenzie.

"Apa lagi?"

"Kita pernah ketemu ya?"

"Ck,,, nggak, gue gk ingat"
Ucap khenzi sambil berbalik badan dan melanjutkan langkahnya.

"Woii!! Lo kok gitu sihh nggak sopan banget"

"Suka suka gue" ucap khenzi tanpa berhenti melangkah. Tingkah khenzi membuat gween kesal ingin sekali dia melemparkan ukulelenya tepat di di kepala khenzi, tapi gween juga merasa iba dg ukulelenya.

"Iiiiiihhhhh" ucap gween gemas sambil berjalan menuju kelas.

"Woii!! Ada buk yola!!" Teriak gween dari pintu sambil berlari ke kursinya dan di susul teman temannya yg berlari menuju bangku masing masing

"Di kantor" ucap gween dg santai disertai dg ekspresi jahilnya.

"Ihhh gween teriak beberapa siswa yg merasa di permainkan oleh gween
"Gweeen lo kebiasaan deh" ucap phalupi sambil memukul pelan lengan gween.

 BETWEEN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang