✔Pt. 4 'Pets'

22.1K 1.5K 80
                                    

"Oke!"

.
.
.

'Deng

Loncen bel tanda pergantian mata pelajaran berbunyi. Seluruh murid memasukkan buku materi pelajaran sebelumnya ke dalam tas mereka, kemudian menggantikannya dnegan buku mata pelajaran sekarang.

Pintu kelas terbuka, seorang wanita masuk ke dalam ruang kelas mereka dan tidak membawa apapun di tangannya.

"Satu kelas ikut Ibu ke hutan belakang sekolah," ucapnya singkat dan kemudian berjalan keluar kelas.

Murid-murid pangkat Abira menatap bingung satu sama lain, mereka tidak mengetahui alasan mengapa Bu Linda membawa mereka menuju hutan belakang sekolah.

.
.

"Anak-anak, kita para guru akan melakukan tes elemen kepada kalian, untuk mengetahui jenis dari kekuatan yang dimiliki kalian," ucap seorang pria tua berambut putih, dan mengenakkan kacamata.

"Sekarang Ibu harap kalian berbaris dan mengeluarkan kekuatan kalian ke dalam kotak ini," jelas Bu Linda seraya menunjukan kotak bening yang telah terjejer rapu di depannya.

Satu persatu murid melangkah maju dan menunjukkan kekuatan mereka. Raut wajah Kay merasa senang ketika dia melihat seseorang mengarahkan kekuatannya untuk menarik perhatian seekor kupu-kupu.

"Kekuatannya keren," ucap Kay senang.

"Oke sekarang giliran Hera, Calista, Cathabell dan Kay," ucap Bu Linda.

'Cring

Sebuah cahaya terang berbentuk bola, melayang dari tangan Hera dan perlahan masuk ke dalam kotak kaca tersebut.

"Wah.. Lihat itu cahaya, dia ternyata memiliki elemen langka," bisik para murid yang kaget melihat elemen Hera.

"Oke, berikutnya Calista!" panggil Bu Linda.

Calista perlahan melangkah maju mendekati sebuah kaca kosong di barisannya, tangannya terangkat guna menyentuh sisi kaca tersebut.

Kari telunjuknya pun tergerak dan menyetuj ujung kaca tersebut.

'Srek

Dalam sekejap kaca bening milik Calista terselimuti oleh Es tebal yang amat sangat dingin dan bagian bawanya terisi oleh salju.

"Wah, Kali ini pemilik elemen terkuat, sudah bahaya, serem lagi," bisik para murid. Calista hanya pura-pura tidak mendengar apa yang dikatakan teman sekelasnya.

Hampir seluruh murid pangkat Abira membisikkan banyak komentar negatif atas apa yang telah mereka lihat.

"Bell, kamu berikutnya!" panggi Bu Linda kepada Cathabell.

"Baik bu!" ucap Cathabell antusias. Dia memejamkan matanya, "Pikiranku sudah siap buat dengan komentar mereka."

'Bruss...

Kotak kaca bening milik Cathabell pun terisi oleh bola api yang menyala-nyala.

"Kali ini api, mereka berempat benar-benar berbahaya," bisik gadis bernama Reni.

"Astaga untung aku sabar sama kalian yang cuma tau takut doang! Takut tuh sama Tuhan!" ucap Calista dengan nada yang sengaja di tinggikan, agar seluruh murid Abira dapat mendengarnya.

Beberapa murid pun diam mendengar perkataan Calista. "Dih, bilanga aja gak mau di anggap berbahaya." Calista mendelik seketika ke arah sumber suara.

"Sabar.. Sabar," gumamnya pelan.

"Oke, terakhir Kay ayo maju!" panggil Bu Linda.

'Ctar

Suara petir menggelegar dan membuat murid-murid menutup telinga mereka. Kotak kaca kosong milik Kay seketika penuh dengan sambaran petir kecil.

Element : Elemental High School {END}[Dreame]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang