"Salam kenal namaku Carmen, aku pindahan dari Surabaya. Aku harap kita semua dapat berteman dengan baik." Carmen mengenalkan dirinya di kelas barunya. Sialnya ia dan Sky ditempati di kelas berbeda.
"Sudahlah, duduk saja lo, ngapain kenal-kenalin segala, siapa juga yang mau berteman sama lo!" Joshua, si badboy sekaligus preman sekolah berteriak ke arah Carmen.
Bu guru yang berdiri di samping Carmen langsung memarahi Joshua, "Joshua Clint! Jangan membuat ibu marah di pagi hari!" jeritan nyaring bu guru bisa didengar sepanjang koridor.
"Yaelah bu, saya kan cuma bercanda, lagi pula Ibu sudah beranak tiga, dan sudah berumur 40 tahun. Gak baik lho bu marah-marah di pagi hari, nanti kalau wajah ibu semakin terlihat tua gimana?" Joshua membalas bu guru yang membuat seluruh kelas tertawa.
-Ringggg-
Bel istirahat berbunyi, Joshua yang hendak berlari ke kantin dengan tidak sengaja menyenggol kaki Carmen yang berada di depannya.
"Oh, maafkan aku anak baru" Joshua meminta maaf dan segera berlari lagi ke kantin. Carmen yang melihat tindakannya itu menghela napas dalam-dalam. Baru masuk sekolah udah ketemu sama orang seperti dia.
"Carmen!" Sky yang melihat Carmen lansung menjerit. Berada di kelas berbeda memang membuat mereka susah untuk bertemu. Mereka hanya bisa bertemu di jam istirahat yang sangat pendek.
"Bagaimana dengan keadaan kelasmu?" tanya Sky. Carmen pun menceritakan kejadian tadi pagi kepada Sky, Sky yang mendengar cerita Carmen pun tertawa terbahak-bahak,"Keterlaluan sih, tapi dia kocak juga!"
Sky memperkenalkan Carmen kepada teman-teman barunya. Sky tahu, Carmen tidak dapat bersosialisasi dengan banyak orang, makanya dia tidak punya banyak teman.
Saat Carmen dan Sky mengobrol, Joshua yang duduk tidak jauh dari mereka memanggil Carmen. "Hoi anak baru! Carmen kan? Sini dulu lo!" seluruh murid yang berada di kantin pun langsung menaruh perhatian terhadap Carmen dan Joshua.
"Siapa sih yang bicara?" sahut Carmen yang mengabaikan Joshua dan langsung kembali ke kelas.
Teman-teman Joshua yang melihat kelakuan Carmen pun menertawai Joshua. Joshua sangat marah, dia mengepalkan tangannya dan menumbuk meja kantin keras-keras. "Diam kalian!"
<><><>
"Phew, hari yang melelahkan" ucap Carmen yang langsung duduk santai setelah sampai di rumah barunya sepulang sekolah. Baru saja ia akan memejamkan matanya, perutnya meraung-raung meminta untuk diisi. "Sky! Laper nih! Masakin dong." Carmen menjerit Sky yang berada di kamarnya. "Enak aja lo! Lo pikir gue babu lo gitu?! Zaman udah maju ya, GO-FOOD dong!" jawab Sky sewot.
Carmen pun segera mengambil ponselnya dan membuka aplikasi GO-JEK. Jari-jarinya sibuk men-scroll layar, mencari makanan yang ia inginkan. Akhirnya keputusannya jatuh pada ayam penyet dan Carmen pun langsung memesannya.
"Lama banget sih!" Carmen memprotes dan pada saat itu juga, bunyian bel terdengar. "Akhirnya!" seru Carmen.
Ia segera berjalan menuju pintu dan membukanya. Di depan pintu terlihat figur yang familiar berdiri di hadapan Carmen. Joshua yang menyadari bahwa sosok yang sekarang berada di hadapannya sontak terkejut.
"Anak baru?!"
Carmen yang mengenali sosok di balik helm, langsung menutup pintu. Ia tidak percaya orang seperti Joshua bisa bekerja part-time.
-tingg-
Bel berbunyi sekali lagi, "oh iya, makananku" Carmen kembali membuka pintu dan hanya menemukan pesanan ayam penyetnya bersama dengan secarik kertas.
Untuk Carmen,
Gue Joshua, ini pesananmu. Kenapa banting-banting pintu di depanku sih? Gue bukan hantu kali! Gue masih harus kerja lagi, jadi gue tinggalin ayam penyetmu. Sampai ketemu besok, anak baru!
Love, Joshua"Bahkan apa yang dia tulis tetap nyebelin" kata Carmen yang segara kembali ke dalam rumahnya dengan ayam penyetnya.
Sky yang melihat Carmen kembali membawa makanan dengan secarik kertas langsung merampas dan membacanya. "Ternyata dia itu ngak jelek jelek kali ya" kata Sky setelah membacanya.
"Ya mungkin"

KAMU SEDANG MEMBACA
DAYBREAK
RomanceCinta. Adalah momok paling menakutkan bagi Carmen. Mungkin bagi remaja-remaja zaman sekarang, cinta adalah suatu perasaan yang sudah biasa dirasakan. Perasaan ini diraskan oleh Carmen ketika pacarnya, Sam, meninggalkannya untuk selamanya. Sejak itu...