0.3

477 118 8
                                    

seorang laki-laki bersurai merah tersenyum dan memiringkan kepalanya.

"lagi bikin apa?"

entah mengapa, aku sedang membuat,

"mesin waktu."

"mesin waktu?" ia mengulang perkataanku, "buat apa?"

"nggak tau," aku mengendikan bahu, "iseng aja,"

dia tertawa, mengusap rambutku.

"ada-ada aja kamu diane," dia tersenyum, "memang, gimana caranya kamu bisa bikin mesin waktu?"

"hm ya," aku bergumam, "pake imajinasi."

belum sempat ia menjawab, pundakku di tepuk seseorang.

aku menoleh, ia tampak lebih muda dariku dan rambutnya pirang terang.

aku menatapnya dengan penuh pertanyaan.

ia hanya menjawab dengan satu kata.

"pulang."

tidak mengerti apa yang dia bicarakan, aku balik menengok ke arah kakak berambut merah tadi dan mesin waktuku.

dan mereka semua,

"diane! ayo sarapan!"

menghilang.

alarm ku berbunyi.













aku merenggut.

"kenapa sih," aku menusuk nusuk roti dengan garpu, bete, "alarm gua harus ada suara kakaknya??"

"ya," kak johnny mengunyah telur, "supaya lu cepet bangunnya."

"ih tapi annoying!"

"heh anak durhaka suara kakak sendiri annoying??? tidak kunafkahi lagi baru tau kamu,"

"gitu kan mainnya ancem ancem!!" gua melahap sisa roti dan mengambil tas yang berada di samping kursiku, "udah ah, diane berangkat. dah."

kak johnny hanya melambaikan tangannya.







tq buat touchnya saya puas @ sm

dreams // nct (on hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang