Ruang

109 16 1
                                    

Busan , Desember 2015

"Appa..." Sungjae menatap lirih pria paruh baya yang rambutnya mulai memutih , ayah dan anak itu duduk saling berhadapan , dengan penyekat kaca sebagai pemisah ruangan.

"Bagaimana keadaan mu? Makan mu? Teman satu sel mu?" bertubi pertanyaan yang terlontar , sebagai sapaan.

Tangisnya tak mampu dibendung , air mata itu mengalir tak mendengarkan sipemilik.

"Wae appa..?? Wae!!" tanya Sungjae menahan emosinya , tangannya memukul kaca penyekat sebagai luapan emosinya.

"7 tahun sejak kau menutup mulut. Appaaa... Bukan kah kau lelah??"

***

"Planning B" ucap Bu Jang.

"Wae?? Bukan kah semua berjalan dengan lancar?" tanya Minhyuk penasaran.

"Mereka mengutus seseorang untuk menjaga anak itu , dia akan merusak semua rencana kita" jawab Bu Jang khawatir.

Dari luar ruang BK Sungjae fokus dengan pembicaraan Bu Jang dan Minhyuk yang samar-samar terdengar, membuat Sungjae merasa khawatir.

"Wae??!!" Sohyun yang muncul tiba-tiba membuat Sungjae gelagapan , menarik Sohyun untuk bersembunyi dibalik pilar sekolah , suaranya pasti sudah terdengar sampai dalam ruang BK.

Bu Jang menghentikan ucapannya , dan meminta Minhyuk untuk keluar terlebih dahulu melihat situasi.

Tak ada seorangpun diluar , Minhyuk memberitahu Bu Jang untuk segera meninggalkan ruang BK , begitupun Minhyuk.

Wajah Sohyun memerah , tubuhnya yang mungil tenggelam dipelukan Sungjae , persembunyian itu berubah menjadi canggung. Wajahnya berhadapan langsung dengan tubuh Sungjae , Ia pikir dengan jarak sedekat itu , Sungjae mungkin bisa mendengar detak jantungnya yang seolah ingin lari dari tempatnya.

Minhyuk pergi menyusul Bu Jang , Sungjae pun memberi jarak antara tubuhnya dengan tubuh Sohyun. Sohyun yang terus tenggelam dalam pikirannya masih menempatkan tangannya di pinggang Sungjae.

"Kau menikmatinya??" Sungjae menyadarkan Sohyun.

Sohyun pun melepas tangannya dari pinggang Sungjae , membalikan tubuhnya sambil menutup wajah yang semakin memerah.

Sohyun yang salah tingkah meninggalkan Sungjae tanpa pamit , Sungjae mengikutinya dari belakang. Sohyun beberapa kali mengalihkan pandangannya kebelakang namun terus berjalan kedepan , memastikan keberadaan Sungjae , Sungjae masih berjalan mengikuti langkah Sohyun pergi , Sohyun pun menghentikan langkahnya , begitupun Sungjae.

"Kenapa kau terus mengikutiku.." ucap Sohyun dengan percaya diri menatap tajam mata Sungjae.

SQUAD BROTHERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang